CATATAN TAMBAHAN PJJ 09 – 15 FEBRUARI 2025

Kesederhaan lah Yang Membawa Kebahagiaan Hidup Bukan Uang dan Kekayaan
Khotbah : 1 Timotius 6 : 6-10
Encukupken
Keperlun Geluh (Ketahanan Keuangan/Resesi)
1 Timotius 6 : 6-10
6:6 Memang
ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab
kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa
apa-apa ke luar.
6:8 Asal
ada makanan dan pakaian, cukuplah.
6:9 Tetapi
mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam
berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka
Fakta
1. Rasul Paulus
memberi sebuah pengajaran yang sangat dalam kepada Timotius. Pengajaran yang menyentuh hakekat terdalam
soal kehidupan yang berkaitan dengan ekonomi dan cara mengelola sumber daya
hidup.
2. Paulu
menekankan bahwa manusia tidak membawa apapun ke dalam dunia dan dari dunia,
saat manusia itu lahir dan saat dia kembali ke asal dalam kematiannya. Paulus bahkan memberi kan sebuah penekanan
bahwa manusia itus harus berfikir dan bertindak seadanya dalam kalimatnya : Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah
3. Pada bagian
akhir perikop ini Paulus menyinggun soal Uang. Paulus menekankan dan memberi
banyak contoh
a. Akar dari
segala kejahatan adalah Cinta kepada uang
i.
Menyimpang dari Iman
ii.
Menyiksa diri dengan berbagai duka
b. Keinginan
menjadi kaya mengakibatkan banyak situasi negative dalam hidup
i.
terjatuh ke dalam pencobaan,
ii.
ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang
hampa dan yang mencelakakan
iii.
menenggelamkan manusai ke dalam keruntuhan dan
kebinaasaan
Makna
1. Manusia butuh
pengajaran yang lebih benar tentang hakekat hidup. Bahwa yang paling utama
dalam hidup mampu mengelola kehidupan melalui paradigma yang lebih sederhana
dan lebih benar. Hidup yang sesungguhnya
harus dilakonkan dalam kesederhanaan, cukup makanan dan cukup pakaian.
2. Upaya upaya
untuk mengejar kekayaan, bukan sesuatu yang utama dalam hidup. Bahkan jika praktek mengejar kekayaan ini
dilakukan tanpa paradigm yang sesuai dan dasar
teologi yang kuat bisa menjerumuskan manusia kedalam duka yang mendalam. Bahkan kalau seseorang yang tidak mempunyai
mekanisme pengendalian diri maka dia bisa jatuh cinta kepada uang. Dan Jika sudah terlanjur jatuh cinta kepada
uang, maka semua bentuk kejahatan akan mengakar dan akhirnya si orang tersebut
akan menjadi pelaku kejahatan.
3. Pola hidup
apa adanya, ternyata adalah cara hidup yang paling membahagiakan. Bekerja sungguh dengan mengutamakan kejujuran
dan cukup mengejar apa yang bisa dimakan, dipakai, dilakukan seadanya tentu
saja akan membebaskan serta memerdekaan setiap orang. Apalagi jika diserta
dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·
Dalam hidup tidak lah perlu mengejar apa yang tidak
penting. Labo perlu kal nggeluh enda hanya guna ndarami/ngayaki
simantadingenken. Lahir manusia tidak
membawa apa apa, dan saat mati pun tidak membawa apa pa
o Berlakulah jujur dalam bekerja
o Milikilah kerajinan dalam bekerja.
o Jangan terlalu ngotot menghalalkan segala cara
o Alokasikan lah semua pencapaian untuk hal hal
yang positif dan berguna
·
Upayakan dalam hidup TIDAK PERLU JATUH PADA UANG dan
TIDAK TERJATUH DALAM UPAYA MENGEJAR KEKAYAAN .
Hiduplah dengan ucapan syukur setiap hari supaya memiliki pola hidup
sederhana. Dan Tuhan Yesus pasti memelihara kehidupan semua anak anakNYA.
Bujur ras mejuah juah kita kerina. I
Pt. Analgin
Ginting
Komentar