Featured Post

CATATAN TAMBAHAN PJJ 09 – 15 FEBRUARI 2025

Gambar
  Kejadian 28:16-22 Tema: Kuberikan Sepersepuluh dari yang Diberikan Tuhan 1. Menjelaskan Fakta dari Kejadian 28:16-22 Dari perikop ini, kita menemukan empat fakta utama: Yakub menyadari kehadiran Tuhan Ketika Yakub bangun dari tidurnya, ia tersadar bahwa Tuhan hadir di tempat itu. Ia terkejut dan berkata, "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." (ayat 16). Ia juga menyebut tempat itu sebagai pintu gerbang sorga (ayat 17). Yakub mendirikan tugu sebagai tanda perjumpaannya dengan Tuhan Sebagai bentuk penghormatan, Yakub mengambil batu yang sebelumnya ia pakai sebagai bantal dan mendirikannya sebagai tugu. Ia menuangkan minyak ke atasnya sebagai tanda pengudusan dan menamai tempat itu Betel yang berarti Rumah Allah (ayat 18-19). Yakub bernazar kepada Tuhan Yakub mengungkapkan komitmennya kepada Tuhan dengan sebuah nazar. Ia berkata bahwa jika Tuhan menyertai, melindungi, dan mencukupi kebutuhannya sampai ia kembali dengan selamat ...

Pengangkatan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Sebagai Kapolri Bukti Regenerasi Di Kepolisian RI Berjalan Sangat Baik

 

Pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2021, terjadi suksesi kepemimpinan di tubuh Kepolisian Republik Indonesia.  Jenderal Polisi Idham Azis menyerahkan jabatan Kapolri kepada penerusnya Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.  Pada Youtube KompasTV[i]  saya melihat bahwa antara Jenderal Pol Idham Azis dan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sempat memberikan pidato yang isinya antara lain saling mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa suksesi kepemimpinan pada jenjang paling tinggi di tubuh Institusi polisi  terjadi dengan sangat mulus.

Sebelum Jenderal Listyo secara resmi diangkat dan dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kapolri, awalnya sempat mencuat beberapa nama jenderal polisi bintang tiga yang punya potensi sama besar untuk menjadi kapolri.  Namun pada akhirnya penentuan dan pilihan menjadi hak presiden, sehingga dipilih lah satu orang dari 6 atau 7 nama menjadi calon kapolri untuk disampaikan kepada DPR RI. Dan ketika nama Komjen Listyo Sigit Prabowo yang dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai satu satunya calon, satu nama itulah yang selanjutnya diuji kelayakan nya Fit and Proper Test, dan secara bulat disetujui dan didukung oleh DPR RI.  Menariknya, tidak ada gejolak apa pun di tubuh Polri sendiri.  Nama nama komjen yang lain pun menerima nya  secara penuh dan tetap kompak.

Nah ini juga yang saya lihat dan saya pandang bahwa Kepolisian Republik Indonesia adalah satu institusi/lembaga atau organisasi yang dapat melangsungkan suksesi kepemimpinannya dengan sangat baik.  Tidak hanya dalam pergantian pimpinan tertinggi, namun dalam penggantian  kapolda, kapolres, kapolsek dan jabatan jabatan yang lain di seluruh tubuh kepolisian RI selalu terjadi dengan sangat baik dan mulus. Tiga jabatan kapolri  yang paling terakhir dari  Tito Karnavian, Idham  Azis sampai ke  Listyo Sigit Prabowo juga terjadi dengan baik, dan sangat mulus.

Sumber Photo:cnnindonesia.com

Suksesi dan regenerasi di tubuh kepolisian sejalan dengan proses pembinaan, pendidikan, pelatihan  atau kadersisai yang dilakukan.    Artinya tidak sulit memilih calon dengan kemampuan yang sama atau bahkan lebih dari pimpinan yang akan diganti. Ini bukti terjadi nya proses  assessment dan pembinaan jenjang kepangkatan di tubuh kepolisian Republik Indonesia dengan sangat baik .

Di Laman Wikipedia[ii] saya melihat bahwa Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit PrabowoM.Si. sudah mengikuti 4 kali pendidikan yaitu Akpol, PTIK, Sespim dan Lemhanas.  Serta 20 kali pindah jabatan dari Perwira Samapta sampai Kepala KepolisianNegara  Republik Indonesia.  Pendidikan dan jabatan dibuat sejajar dan saling menguatkan dalam diri setiap polisi atau kadernya.   Dan inilah yang membuat kesiapan kepemimpinan di setiap jenjang organisasi.  Dengan evaluasi dan perbaikan yang dilakukan terus menerus dalam sistem  pendidikan dan pergantian jabatan, maka dapat diyakini bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia akan selalu sanggup menghadapi perkembangan jaman dengan menghasilkan kader kader polisi yang professional.  Salut untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan terima kasih untuk Jenderal Idham Azis serta selamat untuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Meniru Kaderisasi Dan Suksesi  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia

Apa yang baik di tubuh organisasi Kepolisian RI menurut hemat saya harusnya dapat dipakai sebagai benchmark atau contoh untuk melakukan pembinaan di organsasi yang lain. Tidak meniru nya bulat bulat, karena setiap institusi atau organisasi mempunyai ciri khas dan jati dirinya masing masing, namun tentu saja dapat dijadikan sebagai model pembelajaran. Keberhasilan pembinaan dari jenjang paling awal atau paling bawah sampai ke jenjang paling tinggi di satu organiasi tidak banyak terjadi, seperti terjadi di Institusi Kepolisian (institusi militer hal yang sama dengan kepolisian sudah terjadi).

Pada organsisai profit atau perusahaan yang saya amati umumnya proses  pembinaan dan suksesi sampai level menengah (sampai level manager atau general manager) bisa dilakukan dengan baik.  Namun dari level menengah ke level lebih tinggi, dari manager ke direktur atau direktur utama tidak selalu mudah dilakukan.   Beberapa organisasi memang terbukti  sukses melakukannya sampai jabatan paling tinggi, misalnya di Grup Astra atau PT Telkom. Umumnya organisasi ini  secara ketat sudah melakukan assessment atau talent pool.  Beberapa perusahaan multi nasional juga lebih awal dan  sukses melakukan pembinaan dan suksesi kepemimpinan ini.   Sejauh pengamatan saya sebagai fasilitator soft skills  yang sering berkomunikasi dengan berbagai perusahaan masih banyak yang terpaksa merekrut calon pimpinannya dari luar organisasi.

Bagaimana dengan partai politik ? Apakah partai partai politik di Indonesia sudah melakukan pembinaan dan pengkaderan dengan baik ? Dengan  melihat banyaknya ketua umum partai yang sudah berusia cukup tua dan belum tergantikan,  saya menduga bahwa partai politik masih sulit melakukan pembinaan dan kadersiasi seperti yang sukses dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia.  Pengamat Politik Yunarto Wijaya pernah dikutip mengatakan bahwa partai politik gagal melakukan kaderisasi dan regenerasi di internal partai[iii].

Banyaknya partai politik di Indonesia pun jangan jangan menjadi salah satu sumber kesulitan untuk melakukan kaderisasi atau menciptakan kader atau calon politikus yang benar benar professional serta mempunyai karakter negarawan yang kuat. Menurut pandangan pribadi saya, beberapa partai politik perlu merger atau berkoalisi permanen didalam tubuh partai yang baru, sehingga cukup 2 atau 3 partai saja.  Dan dalam internal masing masing partai dilakukan pendidikan dan pelatihan berjenjang sesuai dengan hasil assessment serta  talent pool.  Jadi dapat ditentukan dipersiapkan siapa yang maju sebagai  kader legislatif atau eksekutif menurut jenjang, kabupaten kota, propinsi atau pusat. 

Paling tidak keberhasilan Kepolisian Negara  Republik Indonesia melakukan kaderisasi dan regenerasi dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk diterapkan di lembaga atau organisasi yang lain.

 

Artikel tayang di Kompasiana.com

[i] https://www.youtube.com/watch?v=RjK-Pb5R72s

[ii] https://id.wikipedia.org/wiki/Listyo_Sigit_Prabowo

[iii] https://www.benarnews.org/indonesian/berita/krisis-kaderisasi-parpol-09232016124803.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024