Siapa orang yang paling bersemangat saat ini di Indonesia?
Siapa yang paling tinggi motivasi kerja nya dalam menjalankan tugas dan
aktivitasnya sehari hari? Pasti banyak,
namun yang saya lihat ada tiga orang.
Yang pertama adalah Basuki Tjahja Purnama (Ahok) Gubernur DKI yang kedua adalah Susi
Pujiastuti, Menteri Kelautan dan
Perikanan dan yang ketiga adalah Ignasius Jonan Sang Menteri Perhubungan.
Dari berita berita yang ada di media baik main
stream maupun on line, kita bisa
mengikuti sepak terjang mereka . Kita
mendengar omongannya, kita melihat foto foto kerja mereka serta kita merasakan perstasi prestasi yang mereka
raih, yang semuanya memberikan rasa kagum yang luar biasa.
Berapa kapal yang sudah ditenggelamkan oleh Susi, dan
bagaimana dia mengobok obok pasar ikan dunia.
Bagaimana dia enteng sekali berkata kepada Kepala Staf Angkatan Laut
untuk segera menangakap kapal penangkap ikan milik Mafia Itu semua adalah bukti motivasi kerja yang
amat teramat tinggi.
Lalu kita lihat bagaimana Ignasius Jonan memasuki dan
membereskan carut marut yang amat rumit dalam industri penerbangan Indonesia. Bagaimana gerak cepatnya dalam membongkar kebobrokan
dalam pemberian ijin terbang di Indonesia, bagaimana dia mengikuti serta menemukan
akar penyebab jatuhnya Air Asia, dan terakhir bagaimana dia menemukan penyebab delay berkepanjangan dan massal maskapai Lion Air. Lalu bagaimana pula dia
menjawab semua email dan membereskan perijinan perijinan dalam usaha
transportasi. Kita geleng geleng kepala
mengikuti antusaisme kerja Ignasius Jonan.

Tokoh yang ketiga siapa lagi kalau bukan Ahok. Kehadirannya di dunia
politik dan dunia pemerintahan di Indonesia tidak hanya sebagai pemimpimpin
masa depan yang diimpikan anak muda yang cinta Indoensia serta mempunyai idealisme
untuk terciptanya pemerintahan yang benar dan bersih, lebih dari itu gaya
bicara, ekpressi dan pemilihan kata
katanya adalah sebuah hiburan orisinil yang selalu ditunggu dan dinantikan oleh
para netizen dan juga orang orang tua
yang dilahirkan dalam era emas baby
boomers.
Saat inipun semua orang yang berfikiran jernih dan mendukung penumpasan korupsi dan koruptor
sedang berharap harap cemas serta berada disisi Ahok dalam upayanya membongkar
dana siluman yang diciptakan oleh DPRD DKI Jakarta. Dukungan terhadap Ahok mempunyai efek bola
salju, makin lama makin besar. Tumpas
terus para koruptor.
Lalu, dari mana
datangnya motivasi optimal mereka itu.
Dari mana sumbernya antusiasme yang sangat menggunung tersebut? Apakah karena mereka mendapat suntikan
motivasi dari para Motivator Selebritis seperti Mario Teguh, Andri Wongso atau
Merry Riana? Apakah motivasi Ahok, Susi
dan Jonan datang karena mereka bermimpi seperti Merry Riana untuk mendapatkan
sejuta dollar? Atau karena mereka ingin
menjadi tokoh “SUPER” flamboyant seperti Mario Teguh? Apakah
motivasi mereka karena sempat membaca buah buah pikiran dan tulisan dari semua
para motivator tadi?
Saya berfikir tidak. Saya yakin sekali bahwa mereka tidak pernah
bersinggungan sama sekali dengan tokoh tokoh motivator tadi. Karena saya juga melihat bahwa level motivasi
yang ditunjukkan oleh Ahok, Susi dan Jonan jauh lebih tinggi daripada motivasi para motivator
itu sendiri. Sumber motivasi mereka saya
yakin sama seperti apa yang dikatakan
oleh Susan Fowler. Susan Fowler
mengatakan bahwa motovasi itu tidak datang dari uang, atau wortel, atau iming
iming kedudukan atau jabatan atau harta atau nama baik, nama tenar dasn
sebagainya. Motivasi sejati tidak datang
dari semua faktor eksternal.
Susan Fowler berkata ada tiga sumber motivasi yang paling
besar yang bisa dirasakan dan dimiliki setiap orang seperti ketiga tokoh kita
diatas. Motivasi bersumber dari keinginan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
psikologis, yang mencakup tiga hal. Yang
pertama keinginan untuk mengerjakan sesuatu yang sangat berhubungan dengan
kebutuhan banyak orang (relatedness). Keinginan untuk mengerjakan suatu yang lebih
besar dari diri sendiri.
Sumber yang kedua
adalah semangat kerja yang muncul karena dalam mengerjakan sesuatu itu sesorang
mempunyai otonomi (authonomy),
kekuasaan atau hak untuk mengatur dirinya sendiri. Semua orang lebih suka mengerjakan apa yang
dia sukai, ingini, kendalikan, serta dialah yang menentukan kapan mulai dan mengakhiri pekerjaannya tanpa diintervensi
oleh siapapun. Beri dia otonomi untuk mengatur apa yang dia
mau dan sukai, pasti dia akan mengerjakannya dengan matian matian.
Faktor yang ketiga
adalah tempatkan dia pada bidang pekerjaan yang dia kuasai, pada tempat yang dia
punya kompetensi (competence) atau
dia punya keah lian, maka dia akan bekerja dalam level yang akan membuat semua
orang tercengang. Contoh dalam hal ini
bisa kita lihat dalam diri Susi
Pujiastuti. Dia menguasai kelautan, dia
berpengalaman dalam perikanan dan tahu kehidupan para nelayan dan semua praktek
illegal dalam bisnis perikanan.
Motivasinya bersumber dari sana dan tidak akan habis habis.
Jadi kalau disimak apa yang dikatakan oleh Susan Fowler,
maka seseorang tidak membutuhkan motivator.
Semua orang tidak perlu duduk manis hanya untuk mendengarkan celotehan
para motivator. Kalau Anda tidak
mempunyai otonomi, kompetensi serta
keterhubungan dengan sesuatu yang lebih mulia, maka mustahil anda akan
mempunyai motivasi kerja selevel dengan Ahok, Susi dan Jonan.
Namun anda bisa
mempunyai motivasi kerja yang selevel dengan mereka jika anda mengerjakan suatu
pekerjaan yang bernilai tinggi, pekerjaan yang mulia, pekerjaan yang berguna
bagi banyak orang, yang anda bisa kerjakan dengan keahlian dan kompetensi anda, serta
anda mempunyai hak sepenuhnya dalam mengatur metode dan gaya kerja Anda. Anda tidak butuh motivator, anda tidak butuh
kata kata yang meninabobokkan yang penuh dengan iming iming. Sebab ditangan Susi, Ahok dan Jonan semua
para motivator sudah bertekuk lutut.
Komentar
Mereka adalah sebagian dari orang" terpilih yang dikirim Tuhan untuk membantu memperbaiki Indonesia.... Semoga lebih banyak org sadar potensinya, dan berbuat seperti mereka ber 3....
"Ada banyak jalan menuju Roma"
Ada orang yang bisa memotivasi diri sendiri dengan mendekatkan diri ke agama, ke orang-orang terdekat, melalui bacaan, mengikuti biografi orang-orang yang menginspirasi dan lain-lain, termasuk dengan mendengarkan motivator.
Saya secara pribadi menjalani semua cara tersebut disesuaikan kebutuhan "Kondisi saat itu". Da saya juga mengambil manfaat dari motivator yang memiliki quotes-quotes positif.
Bagaimana kemampuan memproses informasi tersebut adalah kemampuan masing-masing. Dan memilih biaya yang di keluarkan untuk mengikuti pelatihan dan lain-lain adalah pilihan. Be a smart buyer (if you have to buy)
Bob Sadino RIP
Mengetahui IP Address
Setuju dgn pendapat Anda, sangat genuine
Jadikan Generasi generasi terbaik ...bukan hanya jabatan tapi tekad untuk berjuang ... Yg Penting 3N => Niat , Nekat , Ngayomi ...