Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 8-14 September 2024

Gambar
  Markus 10 : 35 - 45 Thema :  Pemimpin Si Ngelai    Markus 10:35-45 (KARO)  Reh me anak-anak Sebedeus e me Jakup ras Johanes ndahi Jesus, janah nina, "O Guru, lit pemindon kami man BaNdu, ngarap kami gelah IsehkenNdu." Emaka isungkun Jesus ia, "Kai kin atendu si Kubahan man bandu?" Erjabap kalak si dua ndai, "Ate kami kami min kundul arah kawes ras KemuhenNdu kune pagi Kam erkuasa i bas KinirajanNdu." Tapi nina Jesus man kalak ndai, "La kap ietehndu kai si ipindondu e. Ngasup kin kam minem tare calung kiniseran si arus Kuinem e? Ngasup kin kam iperidiken alu peridin si arus Kualoken e?" Erjabap kalak ndai, "Ngasup. " Nina ka Jesus man bana, "Payo katandu e; kam pe nandangi minem me tare calung kiniseranKu janah kam iperidiken alu peridin si arus Kualoken. Tapi kerna ise kundul arah kawes ras arah kemuhenKu labo Aku metehsa. E pagi ibereken Dibata man kalak si nggo ItentukenNa." Sanga ibegi ajar-ajar si sepuluh kalak nari kata

TERANG

Gambar
Oleh Immanuel Sembiring Samuel lahir setelah ibunya Hana melakukan pergumulan doa yang sangat lama dan sangat dalam. Dalam situasi kerohanian yang begitu buruk pada saat itu di Israel, orang tua Samuel tetap hidup takut akan Tuhan. Kehadiran Samuel di tengah-tengah keluarganya sebagai air sejuk dan air mata kebahagiaan, karena sejak kecil dia diantarkan kepada Imam Eli, sebagai pelunasan nazar dari ibunya Hana. Dalam nazarnya, Hana berkata bahwa jika Tuhan memberi dia seorang anak, maka anak itu akan dipersembahkan kepada Tuhan. Bersama Imam Eli Samuel bertumbuh dan belajar tentang Taurat Tuhan, dan secara total sejak masih sangat kecil menjadi pelayan. Dengan hidup takut akan Tuhan yang ditanamkan kedua orang tuanya, Samuel mampu tampil beda dari kehidupan anak-anak Imam Eli yang prilakunya sangat tidak berkenan di hadapan Tuhan dan sesame manusaia. Seperti yang dicatat dalam bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini. Meskipun usia masih sangat muda, Samuel mampu mengendalikan dir

DAPAT KAH GEREJA MENGHINDARI PENGANIAYAAN KEPADA DIRINYA?

Gambar
1. Pengantar Peristiwa penganiayaan dua orang pelayan gereja HKBP Ciketing Bekasi Timur beberapa waktu yang lalu kembali menyadarkan kita betapa Gereja Tuhan selalu berada dalam tekanan dan ancaman. Sebagaimana diberitakan oleh hampir semua media bahwa Pendeta Luspida Simanjuntak dan Sintua Hasian Sihombing pada hari minggu 12 September 2010 dihadang dan dipukuli serta ditusuk oleh sekelompok pengendara Sepeda Motor, saat berjalan beriringan dari perumahan Pondok Timur Indah menuju lokasi tanah Gereja di Ciketing Asem, sehingga kedua orang Hamba Allah ini harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapat pertolongan. Dikabarkan bahwa Sintua Hasian Sihombing harus mengalami operasi dan sempat mengalami kritis karena tusukan yang dia terima melukai organ hati. Sedangkan Pendeta Luspida Simanjuntak mengalami luka di wajahnya karena dipukul oleh balok kayu yang dibawa kelompok penganiaya tersebut. Alasan kelompok penganiaya ini antara lain karena mereka tidak setuju atas pendirian Gereja

HANYA SATU SUARA

Gambar
Suatu saat di salah satu Persidangan Klasis GBKP tahun 2010. Acara utama adalah pemilihan Badan Pekerja Klasis periode 2010 - 2015. Pemilihan Ketua Klasis telah dilakukan dengan baik dan positif. Jabatan kedua yang akan dipilih adalah Sekretaris Klasis. Satu persatu peserta sidang yang mempunyai hak suara menuliskan nama yang dia calonkan. Sampai disinipun semua berjalan baik dan suasana sangat kondusif. Acara berikutnya tentu saja menghitung jumlah suara, menulis dan mentabulasikannya di white board yang sudah disediakan panitia. Dari atas dituliskan semua nama yang mendapat nominasi sebagai kandidat, dan disebalah nama itu suara yang dia peroleh. Tulisan itu menarik, karena menampilkan perolehan jumlah suara dari masing-masing kandidat yang dijagokan. Semuanya pendeta, karena kebanyakan skeretaris Klasis GBKP memang seorang pendeta. Terlihat bahwa beberapa nama masuk, mulai dari yang paling banyak memperoleh suara sampai kepada satu orang calon yang hanya mempunyai satu su

PUISI ORANG SUKSES

Gambar
Orang Sukses akan mengayuh impian, cita cita bak seorang bayi yang merangkak, coba berdiri walaupun sesekali jatuh, untuk suatu Obsesi. Pengalaman pahit dan manis terus berguling bahkan melayang seiring terbentuknya suasana kondusif Ditengah gemuruhnya badai kehidupan semangatku tersentak untuk berjuang, dan bagai mata yang melotot kuarahkan ambisiku untuk suatu karya yang harum Bagaikan mata yang melirik impian yang menari indah seakan hadir rasa kasmaran yang tak karuan dalam benakku untuk menggapai impian itu Ku tepis egois dan jiwa anarkis lalu kuberteriak dengan suara melengiking menggelorakan “aku pasti bisa” Asin, asam, gurih dan semua rasa yang menendang otot rasaku tak akan membuat hambar semangatku Bahkan terus meluncur di tengah kesunyian untuk mengendus harapan manis Suara gaduh dan bising di tengah gemerincik hujan tak mampu membuat asaku menggigil Jiwaku seakan berenang menghindari lebah yang akan menyengat dan mnyentuh perih spiritku Mataku berbinar di tengah buramnya ke