Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

FITUR UMUM VIRUS (Tulisan 2)

 Diterjemahkan langsung dari Ensiklopedi Britannica

Definisi

Virus menempati posisi taksonomi khusus: virus bukan tumbuhan, hewan, atau bakteri prokariotik (organisme bersel tunggal tanpa inti yang ditentukan), dan virus  umumnya ditempatkan di kerajaan (pengelompokan) mereka sendiri. Faktanya, virus seharusnya tidak dianggap sebagai organisme, dalam arti yang paling ketat, karena mereka tidak hidup bebas — yaitu, virus tidak dapat mereproduksi dan menjalankan proses metabolisme tanpa sel inang

Semua virus sejati mengandung asam nukleat — baik DNA (asam deoksiribonukleat) atau RNA (asam ribonukleat) —dan protein. Asam nukleat memberi kode informasi genetik yang unik untuk setiap virus. Bentuk virus yang infektif, ekstraseluler (di luar sel) disebut virion. Ini mengandung setidaknya satu protein unik yang disintesis oleh gen spesifik dalam asam nukleat virus itu.

Membedah anatomi struktur virus ikosahedral, berbentuk batang, dan bakteriofag pada mikrograf elektron.     Sumber : Britannica

Pada hampir semua virus, setidaknya satu dari protein ini membentuk cangkang (disebut kapsid) di sekitar asam nukleat. Virus tertentu juga memiliki protein lain di dalam kapsid; beberapa protein ini bertindak sebagai enzim, seringkali selama sintesis asam nukleat virus.

Viroid (artinya "mirip virus") adalah organisme penyebab penyakit yang hanya mengandung asam nukleat dan tidak memiliki protein struktural. Partikel mirip virus lainnya yang disebut prion komposisinya terdiri dari protein yang dikomplekskan erat dengan molekul asam nukleat kecil. Prion sangat resisten terhadap inaktivasi dan tampaknya menyebabkan penyakit otak degeneratif pada mamalia, termasuk manusia.

Virus adalah parasit klasik; mereka bergantung pada sel inang untuk hampir semua fungsi penunjang kehidupan mereka. Tidak seperti organisme sejati, virus tidak dapat mensintesis protein, karena mereka tidak punya ribosom (organel sel) untuk penerjemahan RNA pembawa pesan virus (mRNA; salinan pelengkap asam nukleat dari nukleus yang berasosiasi dengan ribosom dan mengarahkan sintesis protein) menjadi protein. Virus harus menggunakan ribosom sel inangnya untuk menerjemahkan mRNA virus menjadi protein virus.

Virus juga merupakan parasit energi; tidak seperti sel, mereka tidak dapat menghasilkan atau menyimpan energi dalam bentuk adenosine triphosphate (ATP). Virus memperoleh energi, serta semua fungsi metabolisme lainnya, dari sel inang.

Virus yang menyerang menggunakan nukleotida dan asam amino sel inang untuk mensintesis asam nukleat dan proteinnya masing-masing. Beberapa virus menggunakan lipid dan rantai gula sel inang untuk membentuk membran dan glikoproteinnya (protein yang terkait dengan polimer pendek yang terdiri dari beberapa gula).

Bagian terinfeksi yang sebenarnya dari semua virus adalah asam nukleatnya, baik DNA atau RNA, tetapi tidak pernah keduanya. Pada banyak virus, tetapi tidak semua, asam nukleat saja, tanpa kapsidnya, dapat menginfeksi (mentransfeksi) sel, meskipun jauh lebih tidak efisien daripada virion utuh.

Kapsid virion memiliki tiga fungsi: (1) untuk melindungi asam nukleat virus dari pencernaan oleh enzim tertentu (nuklease), (2) untuk melengkapi situs di permukaannya yang mengenali dan menempel (menyerap) virion ke reseptor di permukaan sel inang, dan pada beberapa virus, (3) menyediakan protein yang membentuk bagian dari komponen khusus yang memungkinkan virion menembus membran permukaan sel atau, dalam kasus khusus, untuk menyuntikkan asam nukleat yang menular ke bagian dalam sel inang.


Sumber : https://www.britannica.com/science/virus




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025