Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 8-14 September 2024

Gambar
  Markus 10 : 35 - 45 Thema :  Pemimpin Si Ngelai    Markus 10:35-45 (KARO)  Reh me anak-anak Sebedeus e me Jakup ras Johanes ndahi Jesus, janah nina, "O Guru, lit pemindon kami man BaNdu, ngarap kami gelah IsehkenNdu." Emaka isungkun Jesus ia, "Kai kin atendu si Kubahan man bandu?" Erjabap kalak si dua ndai, "Ate kami kami min kundul arah kawes ras KemuhenNdu kune pagi Kam erkuasa i bas KinirajanNdu." Tapi nina Jesus man kalak ndai, "La kap ietehndu kai si ipindondu e. Ngasup kin kam minem tare calung kiniseran si arus Kuinem e? Ngasup kin kam iperidiken alu peridin si arus Kualoken e?" Erjabap kalak ndai, "Ngasup. " Nina ka Jesus man bana, "Payo katandu e; kam pe nandangi minem me tare calung kiniseranKu janah kam iperidiken alu peridin si arus Kualoken. Tapi kerna ise kundul arah kawes ras arah kemuhenKu labo Aku metehsa. E pagi ibereken Dibata man kalak si nggo ItentukenNa." Sanga ibegi ajar-ajar si sepuluh kalak nari kata

“MINTALAH SEORANG ANAKMU, KAWAN”.

Gambar
Seorang pengusaha sangat kaya raya suatu saat meminta sesuatu kepada sahabat sangat karibnya. Dia memang sangat kaya dalam harta, uang dan kepemilikan serta mempunyai banyak sekali barang. Barang yang dia punyai semuanya berkelas dengan Merek/Brand dunia. Hanya satu yang dia tak punya yaitu anak. Sahabatnya seorang yang sangat bersahaja dan hidup pas-pasan. Namun mempunyai 4 orang anak yang cakep dan ganteng, cerdas dan berani. “Berikan lah aku satu orang anakmu, kamu kan punya 4 orang sedangkan aku satu pun engga punya, pintanya. Sebagai gantinya kamu ambil saja apa yang kamu rasa paling berharga diantara semua harta harta saya,terserah kamu berapa banyak yang kamu mau ambil sebagai gantinya, katanya menambahkan. "Oh boleh saja, engkau kan sahabatku sejak dahulu dan sampai sekarangpun kita tetap berteman, timpal sahabatnya". Namun aku akan mendiskusikannya dulu dengan istriku, sebab semua anak kami kan milik berdua. Katanya dengan sedikit bercanda. Ketika dia bertemu

GBKP KLASIS JAKARTA-BANDUNG: MUPEL Mamre GBKP 23-25 Juli 2010 di RC Sukamakmur...

GBKP KLASIS JAKARTA-BANDUNG: MUPEL Mamre GBKP 23-25 Juli 2010 di RC Sukamakmur... : "MUPEL MAMRE GBKP DIHADIRI 600 PESERTA Dihadiri sekira 600 peserta dari 20 klasis dan 263 Runggun, Mupel (Musyawarah Pelayanan)..."

SANG GURU

Gambar
Setiap habis kebaktian Nande Rabun selalu menggerutu, “Saya sangat terganggu dengan mereka mereka ini”. “Kenapa?”, tanya Nande Pagit. “Mereka selalu mengkritik dan menimpali ucapan pembawa Firman. Apa kah mereka kalau di depan bisa? Belum lagi mereka bercerita saat ibadah, benar benar tidak menghormati”, gerutu Nd Rabun.. Nande Pagit tergerak hatinya, dan bersimpati kepada Nande Rabun lalu menyerahkan sebuah buku untuk dibaca. Dua minggu berikutnya terjadi perubahan dalam diri Nande Rabun dan ketika bertemu dengan Nande Pagit dia berkata, “ Bujur ya Nande Pagit, saya sangat dicerahkan oleh Buku yang kam beri” Dan saya sadar bahwa “mereka adalah guru saya, bahkan guru terbaik bagi saya”. Terjadi perubahan dalam diri Nande Rabun, dan semua orang bisa melihatnya. Sekarang dia tidak menggerutu lagi tapi terlihat sangat bersuka cita tatkala pulang kebaktian. Sebenarnya apa yang membuat perubahan dalam diri Nande Rabun? Ternyata dia merasa bertemu dengan sang guru. Guru yang dalam bahasa s

KABANJAHE DAN KERANJANG SAMPAH

Gambar
Berawal dari sebuah Foto, lalu diskusi itupun bergulir dengan sangat seru. Semua menanggapi, ada yang sudah melenceng tapi ada juga yang masih fokus kepada Angle Foto. Sampai tulisan ini dibuat, tidak kurang sudah ada 52 komentar yang masuk. Benar lah apa yang dikatakan para ahli komunikasi, “SATU GAMBAR BERCERITA 1000 KALIMAT”. Makanya dunia pun sangat menghargai foto sehinga diberikan award-award setiap tahun untuk foto yang berkualitas. Yang paling bergengsi tentu saja Pulitzer Award. Foto yang dibuat oleh Windra Tarigan ini memang sangat menarik. Tidak hanya dari kualitas fotografi nya tapi angle yang diambil. Sangat Informatif untuk menampilkan Kabanjahe masa kini. Masa kini yang masih konsisten masa dulu atau jadul kata anak muda jaman sekarang. Ada keranggajang bekas dan kotor yang teronggok di pusat kota Kabanjahe. Foto ini langsung disantap semua penduduk Kabanjahe khususnya yang sudah di perantauan, karena segera menanmpilkan “ Gue banget”. Diskusipun menyentuh sisi sisi nost

HANYA KARENA SEBUAH SENTUHAN

Gambar
Dia tahu betul siapa dirinya, dan sadar posisinya dalam keterhubungannya dengan orang-orang disekitar. Bahwa dirinya tidak ada harga sama sekali. Oleh karena penyakit yang diderita selama dua belas tahun terakhir dalam hidupnya, seolah menjadikan tembok tidak tertembus untuk bisa berhubungan dan berbicara dengan manusia lain. Dia mengalami pendarahan dalam kutuk kewanitaannya. Namun demikian tidak ada keluhan yang keluar dari mulutnya, tidak ada sesal yang memancar dari tangan dan kakinya, serta tidak ada marah yang menyembul dari sinar matanya. Oleh sebab itu, dia pun tidak pernah berharap ada orang lain yang berempati dan mau mengulurkan tangan belas kasihan kepada dirinya. Tak perlu ada percakapan apalagi yang hanya basa basi, sebab pada akhirnya semua orang akan meninggalkannya juga. Terutama  setelah bertahun tahun diobati oleh seorang tabib yang telah menguras habis semua yang ada padanya. Tiba-tiba semuanya berubah, saat dia mendengar BERITA besar, bahkan BERITA PAL

PIARA GBKP 2010 (2)

Gambar
Satu lagi prestasi telah GBKP torehkan. SEbab dalam percakapan saya dengan beberapa orang, hanya GBKP yang mampu menghimpun anak remaja sebanyak 8000 orang lebih (menurut publikasi di harian SIB, edisi tanggal 4 Juli 2010, sebanyak 10.000 orang) Belum pernah ada Gereja di Indonesia yang mampu menghimpun anak sebanyak yang GBKP lakukan. Luar biasa. Meskipun banyak kekurangna disana-sini namun semuanya tak terlihat kalau kita tatap wajah wajah anak-anak kita yang mengikuti PIARA ini. Mereka, bercanda, mereka berjalan, mereka antri (khususnya saat mandi) mereka PA, mereka berkenalan, bahkan banyak yang mengatakan inilah pengalaman yang pertama dalam hidup mereka. Inilah cara mereka bertemu dengan TUHAN. Kita doakan semoga. Sebagai perbandingan di tempat Jambore, sebelah retreat centre ada acara perkemahan PRAMUKA se SUMUT, jumlahnya HANYA 4000 orang, dibuka GUBSU. Pelaksananya Propinsi Sumatra Utara. COba bandingkan dengan PIARA. Ada cerita lucu, seorang anak ketika mau berangkat masi

PIARA GBKP 2010

Gambar
Thema : Yesus Cinta Semua Anak (Bnd Mazmur 145) Mazmur : 145:9 TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. Tuhan baik kepada semua teman-teman mu, Tuhan baik kepada semua gurumu, Tuhan baik kepada semua keluargamu, Tuhan baik kepada semua tetanggamu, Tuhan baik kepada semua pegawai kantor sekolahmu, Tuhan baik kepada semua penjaga restoran yang kamu kunjungi, Tuhan itu baik kepada semua penjaga toko ponsel yang kamu datangi, Tuhan itu baik kepada Crew pesawat terbang yang kamu tumpangi, atau supir dan kenek Bus yang kamu naiki. Pokoknya Tuhan itu baik, baik sekali . Tuhan itu baik kepada seluruh alam yang kamu pijak, langit yang kamu junjung, angin yang menderaikan rambutmu dan menghadirkan sensasi di kulit tanganmu, Tuhan itu baik kepada air yang kamu minum, dan burung-burung serta seluruh hewan yang ada di alam ini. Tuhan itu baik kepada seluruh pohon dan tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh. Semua diciptakan dan dipelihara Tuhan, karena T

MAKAN

Gambar
Bahwa cara makan yang paling akrab adalah makan bersama berkelompok-kelompok, bukan sendirian. Dan makan berkelompok adalah awalan untuk saling berkenalan luar dan dalam. Sebab dalam makan lah kita melihat manusia dalam jati dirinya yang sebenarnya, melihat naluri naluri purba, naluri yang paling dasar. Kita akan saling mengenal, kita mengenal orang asing, kita mengenal kebersahajaan kekasih-kekasih kita, saat makan. Pakailah acara makan bersama untuk mengenal seluruh isi keluarga Anda. Bahwa saat atau waktu makan yang paling enak, adalah sesaat setelah kita berjalan jauh dalam mengikut Kristus. Setelah kita bekerja keras, setelah kita bertempur mempertahankan kebenaran, setelah capek dan kelelahan dalam upaya mengikuti komitmen pelayanan kita. Setelah kita mendoakan dan mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa kita masih hidup. Lelah, capek, susah, adalah tanda bahwa kita masih hidup. Lalu bersyukurlah bahwa kita masih dianugerahi kelelahan dan kecapekan. Bahwa menu makan yang paling e