Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025
Thema: Dunia Dipenuhi Oleh Berkat dari Tuhan (Doni Dem Alu Pasu-Pasu Dibata)
Teks: Masmur 104:10–15
Pengantar
Dunia diciptakan Allah bukan hanya sebagai tempat tinggal bagi manusia, tetapi juga sebagai ruang pemeliharaan dan persekutuan antara ciptaan dan Sang Pencipta. Mazmur 104 adalah puisi agung yang memuliakan Allah sebagai Pemelihara ciptaan yang penuh kasih dan keteraturan. Pemazmur memaparkan bahwa segala unsur alam, dari mata air, tumbuhan, hingga makanan dan anggur, merupakan berkat langsung dari tangan Allah. Di tengah krisis ekologis dan kekhawatiran masa depan, mazmur ini menjadi deklarasi iman bahwa dunia ini penuh berkat karena Allah sendiri yang terus memeliharanya.
Fakta
1. Tuhan adalah Sumber Air dan Kehidupan
Dalam ayat 10–11, pemazmur menyatakan bahwa Tuhan “melepas mata-mata air” ke lembah-lembah dan gunung-gunung, yang menjadi sumber minuman bagi seluruh makhluk hidup, termasuk binatang di padang dan burung-burung di udara.
2. Pekerjaan Tuhan Memberkati Seluruh Bumi
Ayat 13 menegaskan bahwa gunung-gunung mendapat minum dari "kamar-kamar loteng" Tuhan, dan bumi kenyang oleh hasil karya-Nya. Ini menekankan bahwa alam tidak berdiri sendiri, melainkan tunduk kepada penyelenggaraan ilahi.
3. Tuhan Menyediakan Segala Kebutuhan Makhluk Hidup
Dalam ayat 14–15, Tuhan menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuhan untuk manusia usahakan. Anggur, minyak, dan makanan semuanya berasal dari Tuhan dan ditujukan untuk menyukakan, menguatkan, dan menyegarkan manusia.
Makna Teologis
1. Tuhan adalah Penyelenggara Ilahi (Divine Provider)
Dunia ini bukan hanya ciptaan Tuhan, tapi juga dipelihara-Nya. Tuhan menyediakan kebutuhan dasar manusia bahkan sebelum manusia menyadarinya. Ini sesuai dengan teologi providensia, yaitu bahwa Allah memelihara dan menopang seluruh ciptaan-Nya (bdk. Heidelberg Catechism, Q&A 27–28).
2. Manusia Bekerja, Tapi Tuhanlah yang Memberi Hasil
Meskipun manusia bekerja dan mengolah tanah, hasil sejati tetap datang dari Tuhan (lih. 1 Korintus 3:6–7). Ini menekankan bahwa kerja manusia harus dipahami dalam kerangka kemitraan dengan Allah, bukan sebagai otonomi penuh.
3. Iman Mengalahkan Ketakutan Akan Krisis
Mazmur ini menantang narasi krisis ekologis yang pesimis dengan iman yang yakin: Tuhan tahu dan menyediakan. Ini tidak berarti kita boleh lalai menjaga bumi, tetapi iman kepada Allah yang memelihara membebaskan manusia dari ketakutan yang melumpuhkan.
Implementasi
1. Mengembangkan Teologi Ekologis dalam Iman Kristen
Pemahaman bahwa Tuhan memelihara bumi harus menginspirasi umat percaya untuk memelihara bumi juga (creation care). GBKP yang mengakui keberagaman budaya dan hidup berdampingan dengan alam, perlu mengangkat khotbah dan aksi nyata untuk menjaga tanah, air, dan udara sebagai bentuk ucapan syukur atas berkat Tuhan.
2. Membangun Kesadaran Kolektif Terhadap Keseimbangan Alam
Ketika manusia mengkonsumsi tanpa kesadaran terhadap keberlanjutan, mereka mengingkari berkat Tuhan. Mazmur ini menjadi dasar teologis untuk gaya hidup sederhana, konsumsi bijak, dan pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab.
3. Menguatkan Jemaat di Tengah Kekhawatiran Dunia
Dalam konteks masyarakat yang hidup dalam ketidakpastian ekonomi, kelangkaan pangan, dan bencana alam, bagian ini adalah seruan untuk tetap percaya kepada Tuhan yang berdaulat atas alam. Ini relevan untuk warga jemaat baik di desa maupun kota.
Power Statement (Kalimat Kekuatan)
"Ketika dunia terlihat kering dan menakutkan, ingatlah: mata air kasih Tuhan tidak pernah berhenti mengalir."
"Di balik setiap tetes air, biji padi, dan sinar matahari, ada tangan kasih Tuhan yang menyentuh dan memberkati hidupmu."
"Dunia bukan hanya tempat tinggal—dunia adalah bukti nyata dari kasih dan pemeliharaan Tuhan setiap hari."
Referensi dan Catatan Kaki
1. Calvin, John. Commentary on the Book of Psalms. Grand Rapids: Baker, 1996.
2. Heidelberg Catechism, Q&A 27–28 tentang providensia Allah.
3. Brueggemann, Walter. The Message of the Psalms. Augsburg Fortress, 1984.
4. Bauckham, Richard. Bible and Ecology: Rediscovering the Community of Creation. Baylor University Press, 2010.
5. Mouw, Richard. When the Kings Come Marching In: Isaiah and the New Jerusalem. Eerdmans, 2002.
Komentar