Featured Post

Pekan Doa 2024 Berngi 2.

Gambar
Thema     : Kuinget Kam Ibas Pertotonku Nas : Pilemon 1 : 4 - 7 Nas Renungen  Rusur kukataken bujur man Dibatangku tep-tep kali kam kuinget i bas pertotonku. Sabap nggo kubegi kerna kekelengenndu man anak-anak Dibata ras kiniteken si lit i bas kam nandangi Tuhan Jesus. Ertoto aku gelah arah persadanta kalak si erkiniteken mabai kita ku pengertin si terbagesen kerna kerina pemere si ialoken kita i bas kegeluhenta erkiteken persadanta ras Kristus. O seninangku si kukelengi,  kekelengenndu e erbahanca ateku malem dingen mpegegehi aku! Kerina anak-anak Dibata nggo ermeriah ukur ibahanndu Fakta dan Makna  1. Sabap Enggo Kubegi Kerna kekelengendu man anak anak Dibata ras kiniteken si lit ibas kam Salah sada ke biasaan kalak si tek man Dibata emekap kekelengenna nandangi anak anak Dibata.  Enda me siidah Paulus bas diri Pilemon.  Emaka alu kalimat komunikasi s transparan i peseh Paulus hal enda man Pilemon secara langsung. Kalak singet muji pelayanan kalak si deban, labo erkiteken atena pes

BENARKAH POLITIK UANG (MONEY POLITIC) SUDAH KALAH DARI KABUPATEN KARO ?

Suasana sangat berbeda telah terlihat pada Pilkada Bupati Karo 2020.  Sebelum hari H pencoblosan yang dilakukan secara serentak 9 Desember 2020, semarak sekali percakapan tolak money politic.  Berbagai  spanduk dan pamplet, brosur   selebaran yang intinya tolak money politic, bahkan ada juga gerakan membuat tanda tangan penolakan yang dilakukan di tengah keramaian.

Menurut beberapa pakar yang sempat penulis ajak bercakap cakap dalam program CADAS, bahwa praktik money politic itu mengalami puncaknya pada pilkada tahun 2010 dan 2015.   Salah satu dampak buruk dari money politic yang langsung terlihat adalah minimnya pembangunan pada periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 ini. 

Bahkan ada sesuatu yang unik dan barangkali sulit dipahami dan diterima dengan akal sehat, terutama akal sehat kaum millennial yang penuh dengan giji dan vitamin, “pembangunan minim namun SILPA[u1] [u2] [u3] [u4] [u5] [i] selalu terjadi terutama pada periode 2015 sd 2020”.

Siapakah orang atau kelompok yang paling sering menyuarakan gerakan nanti money politic pada Pilkada 2020 di Wilayah Karo ?  Menurut saya ada 3 kelompok yaitu ; 1. Para netizen putra putri karo 2. Kelompok rohaniawan yang membuat gerakan dalam wadah Forum Cinta Tanah Karo,  dan 3. para Karo Diaspora melalui wadah (grup WA) antara lain, Relaka 007, Forum Katiga, Kita Bisa Ubah Karo, Ide Bukti, Karo Erdilo, Aron Karo Erdilo dll.

Gerakan Membubuhkan Tanda Tangan Untuk Menolak Money Politic di Tiga Binanga Karo

Lalu bagaimana hasilnya pada Pilakda tanggal 9 Desember kemarin ?  Apakah praktik Tolak Money Politic sudah terlihat ?  Dan apakah pemenang Pilkada benar benar menunjuk kepada sosok yang menolak money politic ?

Untuk menjawab 2 pertanyaan ini lah penulis berusaha membuat anaslisa sederhana  melalui tulisan ini.  Tidak ada maksud untuk memojokkan siapapun, namun tulisan ini hanya ditujukan menjadi semacam refleksi supaya kelak atau pilkada berikut nya bisa dilaksanakan dengan lebih baik, lebih cerdas dan bijaksana  dan hasilnyapun diharapkan bisa mendapatkan bupati yang benar benar punya skills, passion dan time untuk membangun Kabupaten Karo.

KPUD Karo telah mengumumkan bahwa  pemenangnya adalah Paslon nomor 5 yaitu Cory Sebayang dan Theopilus Ginting.  Saya pribadi  mengucapkan selamat kepada pemenang ini.  Meskipun saya dengar kabar bahwa ada paslon yang membawanya terlebih dahulu ke Mahkamah Konstitusi. 

 

Nah sekarang marilah kita analisa apakah gerakan tolak  money politic sudah terbukti di lapangan atau belum.  Secara kualittaif, melalui pandangan individu kita mendapat info bahwa, semarak percakapan tentang uang ini sudah sangat berkurang 3 hari/malam sebelum hari H.  Biasanya percakapan tersebut sangat seru terjadi di kedai kedai  kopi pada malam malam hari sampai malam hari H, namun kali ini sangat kurang.  Bahkan ada yang menyampaikan juga bahwa banyak calon pemilih yang merasa kecewa dalam penantiannya karena tidak ada yang berani datang membawa amplop.

Namun dalam  percakapan percakapan saya dengan beberapa orang teman ada yang memberi info bahwa ada tim dari paslon tertentu yang sudah selesai memberikan amplop tersebut sebelum sebelumnya.  Salah satu alasan mengapa diberikan lebih cepat,  karena ada issu akan  ditangkaptangankan jika diberikan pada malam malam menjelang hari H.  Tentu dia berfikir jika sampai ditangkap tangan , maka akan rugi sekali calon yang dia usung.

 

Nah pendekatan kedua yang bisa dipakai adalah pendekatan kwantitatif  yaitu dengan menganalisa jumlah perolehan suara yang didapat oleh paslon lalu berusaha untuk melihat dan menghubungkannya dengan  komitmen pasangan calon tersebut sejak awal masa kampanye. 

No

Paslon

Komtimen Menolak Money Politic

Perolehan Suara[ii]

1

Jusua dan Sabrina

Jelas Menolak Money Poiitic

52.019

2

Cuaca dan Agen

Tidak Jelas Menolak Money Politik

21.349

3

Iwan dan Budianto

Jelas  Menolak Money Politic

51.103

4

Yus dan Paulus S

Tidak jelas menolak Money Politic

3.158

5

Cory dan Theopilus

Tidak jelas menolak money Politic

59.608

 

Pasangan Calon No 1 dan 3 adalah pasangan yang sangat jelas dan tegas untuk menolak money politic, sedangkan  pasangan no 2,4 dan 5 tidak jelas atau tidak tegas menolak money politic.  Meskipun demikian politik bukan hitam putih, sehingga dapat secara tegas dipisahkan mana paslon yang suaranya melulu karena money politic dan mana calon yang suaranya karena menolak money politik.  Itulah hebatnya dan menariknya politik, tidak ada yang hitam putih, tidak ada pemisahan tegas, tidak ada kepastian juga tidak ada ketidakpastian. Pokoknya menarik bagelah.

 

Hasil analisa saya seperti dibawah ini.

Paslon nomor 5,  karena pemenang, suaranya 100%.

Paslon Nomor 1, 70% menolak money Politic,     36.413

Paslo Nomor 2, 60% karena money politic, 12.809

Paslon nomo 3, 90% menolak money politic 45.992

Paslon nomor 4, 50% karena money Politic 1.579

 

Jika 70% suara paslon 1 ditambah dengan 90% suara paslon 3 dijumlahkan dan diberi label,  yang menolak money politic maka jumlahnya adalah 82.405

Jika 100% suara Paslon nomor 5 ditambah dengan 60% suara paslon nomor 2 dan 50% suara paslon no 4 dijumlahkan dan diberi label, MUNGKIN suara money politic maka jumlahnya adalah 73.996.

Tentu asumsi dan penjumlahan ini bukanlah hasil perhitungan hitam putih atau jelas dan tegas batasannya antara suara menolak money politic dan suara memakai money politic . Namun sekali lagi  saya perjelas perhitungan ini hanya dipakai untuk mengevaluasi tentang money politic atau tidak money politic.    Dengan demkian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Perolehan suara menolak money politic ternyata lebih besar dibanding dengan suara yang memakai money politic.

 2. Meskipun suara menolak money politic lebih besar tapi belum mampu memenangkan bupati dan wakil bupati

 

Insight /pembelajaran

1.     Gerakan tolak money politic yang sudah dipelopori para Netizen Karo yang umumnya berusia muda, Forum Cinta Tanah Karo yang menjadi wadah para pendeta/teolog dan Karo Diaspora yang tergabung dalam grup grup WA maupun yang secara individu menggelorakan seperti Impalku Amos Tarigan, perlu terus dipertahankan dan diperkuat sehingga gerakan ini tidak hanya eksis dan kuat hanya menjelang Pilkada saja. Demi seluruh rakyat dan Masyarakat Karo, gerakan Tolak Money Politic ini harus terus dikumandangkan.

 

2.     Satu lagi hal yang paling penting adalah, mengurangi jumlah Paslon yang berkompetisi.  Sebab dari data data diatas, jika suara Paslon No 1 dan suara Paslon no 3 digabung maka  Paslon yang mengusung thema dan komitmen menolak money politic lah yang akan menang.  Mungkin untuk Pilkada berikutnya di Karo cukup Paslon hanya 3 pasang saja atau 2 pasang saja.  Di Kabupaten Humbahas, bahkan Paslon berkompetisi melawan kotak kosong.  Tentu dalam hal ini, kedewasaan berfikir para pimpinan partai politik dan jajarannya   demi kemajuan Karo perlu sekali dikumandangkan.  Sebuah catatan tambahan, bahwa Paslon nomor 4 hanya memperoleh 3 ribuan suara, padahal partai pendukunganya adalah partai politik besar; Golkar, Hanura dan Demokrat. Analgin Ginting



[i] SISA LENIH PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAN. http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=apa-yang-dimaksud-dengan-silpa

[ii] https://sumut.idntimes.com/news/sumut/doni-hermawan-1/cory-sebayang-theo-ginting-menangi-persaingan-ketat-pilkada-karo


 [u1] -

 [u2]

 [u3]

 [u4]

 [u5]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023