Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Motivasi Level 5

Dalam bukunya "Mengubah Pasir Menjadi Mutiara" Bagaimana Para Maestro Membangun MOTIVASI SUYPERIOR, Jansen Sinamo Sang Guru Besar Ethos menuturkan sebagai berikut : Pada suatu hari yang sendu seekor anak kerang di dasar laut mengadu kepada ibunya.Sebutir pasir tajam bagai belati memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. Anakku, kata sang ibu sambil bercucuran air mata,Tuhan tidak memberikan kepada kita bangsa kerang sebuah tangan pun,sehingga ibu tak bisa menolongmu;Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah ini sebagai takdir alam.Jadi, kuatkanlah hatimu nak. Jangan lagi terlalu lincah.Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu.Tegarkan jiwamu melewati rasa nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah dalam perutmuHanya itu yang bisa engkau perbuat anakku, kata ibunya dengan pilu tetapi penuh kelembutan. Anak kerang pun mencoba nasihat bundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa perih bukan alang kepalang. Kadang kala, di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Tet

Keputusan Sulit

Kegelapan yang teramat pekat datang kedalam hidupnya. Dan satu-satunya teman dan tempat bersandar hanyalah wanita tua yang jauh lebih lemah dan lebih gontai dari dirinya. Putaran waktu seolah remuk, dan serpihannya bagaikan besi-besi tajam dalam pergerakan cahaya sedang meluncur ke sekujur tubuh. Keputusan yang diambil hanya menyisakan waktu dalam ukuran sepersekian detik. Sekali salah, maka kiamat menanti. Tiba-tiba sebuah gagasan surgawi masuk menyelinap keseluruh pembuluh darahnya, kejantungnya, dan ke amygdalanya. Melahirkan sebuah keberanian dan keyakinan yang besarnya hanya beberapa nano lebih besar dari biji sesawi; lalu meluncurlah kata-kata abadi itu: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau ; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam, bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebi

Pertobatan Sang Teroris

Teror yang dia ciptakan semakin mengerikan karena dipuncaki oleh kecerdasannya. Dan berkali-kali dia berekpresi tanpa rasa saat musuhnya mendekati ajal. Namun saat kegelapan Sang Divine menginterupsi perjalanannya, maka dia ibarat domba menanti pemba...taian. Seluruh pualam kebanggan harga dirinya lulluh lantak. Sapaan suara halus itulah yang selanjutnya membalikkan seluruh hidupnya. Kehidupan yang di lakoni berikutnya hanya mempunyai satu tujuan, yaitu menyampaikan kisah dia. Tapi kisahnya hanya sebagai sebuah pengantar kecil, sebab kisah kasih sang pemilik suara halus itulah yang paling utama dia beritakan. Beribu-ribu lembar dia tulis, beribu-ribu kilometer dia tempuh. Tidak ada satu rintangan pun yang bisa menghambat dia. Tidak penjara, tidak ular berbisa, tidak hujatan dan tidak juga duri dalam dagingnya yang menimbulkan perasaan sakit luar biasa. Bahkan dia lah yang berkata betapa hidup adalah sebuah keberuntungan...

Meninggalnya Orang-orang Hebat

Dalam satu bulan terakhir ini kita kehilangan orang-orang hebat. Michael Jackson, yang membuat dunia meratap dan menangis, Mbah Surip yang meninggalkan kita di tanjakan popularitasnya, Rendra yang mewariskan karya-karya besar yang tidak akan pernah usang, Noordin M Top tokoh teroris yang proses kematiannya ditonton dan diberitakan di seluruh dunia; dan satu lagi seorang orang kecil dan sederhana dari sebuah desa di kaki Gunung Sinabung Tanah Karo. Tidak ada yang kenal dia, tidak ada yang dia wariskan selain sebuah catatan kecil, bahwa selama hidupnya dia melayani Tuhan dengan segenap hati dan pikirannya. Namun, kemungkinan malaekat surgawi paling sibuk menyambut dia.

Sebuah Awal Persahabatan,

Seorang laki-laki setengah umur berjalan dari rumahnya sejauh lebih kurang 50 km untuk mencari seorang ibu yang nama dan alamatnya ada di STNK mobil second yang dia beli. Maksudnya jelas,hendak meminjam KTP siibu untuk memperpanjang STNK mobil secondnya tersebut. Kunjungan pertama tidak berhasil bertemu orang nya, tapi sudah menemukan alamat rumahnya. Kunjungan kedua berhasil, bertemu dengan orangnya, hanya KTP nya sedang diperpanjang. Kunjungan ketiga berhasil,bahkan si laki-laki tadi bertemu dengan suami si ibu,dan menyambutnya dengan ramah. Mereka saling menyapa, berbicara sebentar dan saling bertanya profesi masing-masing. Sisuami berangkat kerja, dan selanjutnya KTP diserahkan untuk memperpanjang STNK tersebut. Setelah selesai, KTP dikembalikan. Silaki-laki pun mengucapkan terima kasih dan pamitan mau kembali ke tempatnya. Tidak lupa dia memberikan sekilo Jeruk Medan dan sebuah semangka sebagai tanda ucapan terima kasih. Sebuah awal persahabatan,yang menegaskan hidup memang indah.

The Prophet

Gelegar suaranya timbul dari ransum makanannya. Kedalaman makna kata-katanya menyentuh inti segala inti. Perubahan yang ditawarkan melambungkan melebihi segala ketinggian. Dan bukti dari segala kerendahannya disajikan di atas nampan yang mengiringi tarian kegilaan. Selanjutnya adalah sebuah keabadian.

Mimpi Seorang Ayah Terhadap Anak dan Bangsa Tercinta

Teman-teman sekalian saya punya mimpi mengenai Bangsa Kita Indonesia. Mimpi yang sudah saya susun sejak 5 bulan yang lalu. Mimpi yang lahir saat saya memandang wajah tiga orang anak saya sedang tertidur lelap. Mimpi yang saya inginkan terjadi kepada mereka supaya merekapun dapat menjadi insan-insan terbaik, dan selanjutnya mereka juga berkontribusi untuk dapat mewujudkan situasi seperti yang saya impikan tersebut. Ada10 hal yang saya impikan, dan harapan saya terhadap mimpi ini semakin besar setelah usainya pemilihan Presiden kita dengan baik. 1. Kehidupan beragama yang lebih baik, saling menghargai dan menghormati antar sesama pemeluk agama.Agama yang kita peluk adalah sebuah "Gift", yang kita tidak punya kuasa untuk merancang dan menolaknya. Apapun agama kita, yang kita inginkan kita dapat melakonkannya dengan baik dan tulus. Saya teringat ajaran guru PMP saya dulu bahwa hak yang paling azasi bagi seorang manusia adalah mengikuti ajaran agamanya. Aku bermimpi Pemerintah Rep

Motivasi Awal

Pada awalnya hanya sebuah gagasan.  Gagasan untuk dapat mengkomuniksikan diri dan beberapa benih pemikiran yang ada di dalam diri. Mungkin gagasan-gagasan dan juga opini, dan mungkin link-link yang saya ketahui dapat saya kontribusikan kepada semua teman-teman, untuk memperindah hidup kita. Terim kasih.