Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 27 April - 3 Mei 2025

Gambar
Thema: Guna Dame Kita Ipilih Dibata (Untuk menciptakan kedamaian, kita dipilih oleh Tuhan) Nas Alkitab:  Kolose 3:12–15 A.  Pendahuluan Sejak manusia jatuh dalam dosa, dunia dipenuhi perpecahan, perselisihan, dan pertengkaran. Tetapi melalui Kristus, Allah memanggil manusia untuk mengalami pemulihan, bukan hanya hubungan dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Sebagai umat pilihan Allah, kita bukan hanya dipanggil untuk menikmati damai, tetapi juga menjadi pembawa damai dalam kehidupan sehari-hari. B.  Fakta Paulus mengingatkan bahwa jemaat Kolose adalah orang-orang pilihan Allah, yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya. Karena itu, mereka dipanggil untuk mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Mengampuni satu sama lain sebagaimana Kristus telah mengampuni. Mengenakan kasih sebagai pengikat utama yang mempersatukan dan menyempurnakan. Membiarkan damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati, sebab mereka dipanggil menjadi satu...

VIRUS

Sebuah Pengantar Umum

Diterjemahkan dari Britannica


Virus, agen penular berukuran kecil dan mempunyai komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya pada sel-sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.  Namanya berasal dari kata Latin yang berarti "cairan berlendir" atau "racun”.

Indikasi paling awal sifat biologis virus berasal dari penelitian pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia Dmitry I. Ivanovsky dan pada tahun 1898 oleh ilmuwan Belanda Martinus W. Beijerinck. Beijerinck lah yang pertama sekali menduga bahwa virus yang diteliti adalah jenis baru dari agen penular, yang ia namakan contagium vivum fluidum, yang berarti bahwa itu adalah organisme hidup yang berkembang biak yang berbeda dari organisme lain.

Virus Ebola : Sumber Britannica.com

Kedua peneliti ini menemukan bahwa penyakit tanaman tembakau dapat ditularkan melalui agen, yang kemudian disebut virus mosaik tembakau, melalui filter kecil yang tidak memungkinkan bakteri lewat.

Virus ini dan yang kemudian diisolasi dan tidak akan tumbuh pada media buatan dan tidak terlihat di bawah mikroskop cahaya.  Dalam studi independen pada tahun 1915 oleh peneliti  Inggris Frederick W. Twort dan pada tahun 1917 oleh ilmuwan Prancis Kanada Félix H. d'Hérelle, lesi pada kultur bakteri ditemukan dan dikaitkan dengan agen yang disebut bakteriofag ("pemakan bakteri"),  sekarang dikenal sebagai virus yang secara khusus menginfeksi bakteri.

Sifat unik dari agen ini hanya dapat dipelajari dengan  metode baru dan model alternatif penelitian dan pengklasifikasian yang  harus dikembangkan untuk mempelajarinya .  Studi tentang virus terbatas secara eksklusif atau sebagian besar pada manusia, sebab sulit   menemukan inang hewan yang rentan.

Pada tahun 1933, penyelidik Inggris Wilson Smith, Christopher H. Andrewes, dan Patrick P. Laidlaw mampu menularkan influenza ke musang, dan virus influenza kemudian diadaptasi ke tikus.

Pada tahun 1941, ilmuwan Amerika George K. Hirst menemukan bahwa virus influenza yang tumbuh di jaringan embrio ayam dapat dideteksi dengan kemampuannya untuk menggumpalkan (menyatukan) sel darah merah.

Kemajuan yang signifikan dibuat oleh ilmuwan Amerika John Enders, Thomas Weller, dan Frederick Robbins, yang pada tahun 1949 mengembangkan teknik pembiakan sel pada permukaan kaca; sel kemudian dapat terinfeksi virus yang menyebabkan polio (virus polio) dan penyakit lainnya. (Sampai saat ini, virus polio hanya dapat tumbuh di otak simpanse atau tulang belakang monyet.)

 Membudidayakan sel pada permukaan kaca membuka jalan bagi identifikasi penyakit yang disebabkan oleh virus,  melalui pengaruhnya terhadap sel (efek sitopatogenik) dan dengan adanya antibodi di dalam darah.  Kultur sel kemudian mengarah pada pengembangan dan produksi vaksin (sediaan yang digunakan untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit) seperti vaksin virus polio.

Para ilmuwan segera dapat mendeteksi jumlah virus bakteri dalam wadah kultur dengan mengukur kemampuan mereka untuk memecah (lyse) bakteri yang berdampingan di area bakteri (halaman) yang dilapisi dengan zat agar-agar lembam yang disebut agar — aksi virus yang dapat menghasilkan kliring, atau "plakat". Ilmuwan Amerika Renato Dulbecco pada tahun 1952 menerapkan teknik ini untuk mengukur jumlah virus hewan yang dapat menghasilkan plak pada lapisan sel hewan yang berdampingan dan dilapisi dengan agar-agar.

Pada tahun 1940-an, perkembangan mikroskop elektron memungkinkan partikel virus individu dapat  dilihat untuk pertama kalinya, yang mengarah pada klasifikasi virus dan memberikan wawasan tentang strukturnya.

Kemajuan yang telah dibuat dalam kimia, fisika, dan biologi molekuler sejak 1960-an telah merevolusi studi tentang virus.  Misalnya, elektroforesis pada substrat gel memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang protein dan komposisi asam nukleat virus. Prosedur imunologi yang lebih canggih, termasuk penggunaan antibodi monoklonal yang diarahkan ke situs antigenik spesifik pada protein, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan fungsi protein virus.  Kemajuan yang dibuat dalam fisika kristal yang dapat dipelajari dengan difraksi sinar-X memberikan resolusi tinggi yang diperlukan untuk menemukan struktur dasar virus kecil.  Penerapan pengetahuan baru tentang biologi sel dan biokimia membantu menentukan bagaimana virus menggunakan sel inangnya untuk mensintesis asam nukleat dan protein virus.

 

Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kimia, fisika, biologi molekuler memampukan para penieliti

·  Memukan bagaimana virus bakteri jinak dapat digunakan untuk  meningkatkan kinerja baterai penyimpanan litium-oksigen

·   Mempelajari bagaimana virus bakteri jinak dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja baterai penyimpanan litium-oksigen.


Revolusi yang terjadi di bidang biologi molekuler memungkinkan informasi genetik yang dikodekan dalam asam nukleat virus — yang memungkinkan virus mereproduksi, mensintesis protein unik, dan mengubah fungsi seluler — dipelajari.

Faktanya, kesederhanaan kimia dan fisik virus telah menjadikannya alat eksperimental yang tajam untuk menyelidiki peristiwa molekuler yang terlibat dalam proses kehidupan tertentu. Signifikansi ekologis potensial mereka terwujud pada awal abad ke-21, setelah penemuan virus raksasa di lingkungan akuatik di berbagai belahan dunia.

 

(Selanjutnya akan disampaikan  sifat dasar virus: apa itu, bagaimana mereka menyebabkan infeksi, dan bagaimana mereka pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit atau menyebabkan kematian sel inangnya)

 Sumber : https://www.britannica.com/science/virus


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025