Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

VIRUS(3)

 Variasi Inang Virus dan Penyebarannya

Diterjemahkan langsung dari Ensiklopedi Britannica

Logika awal menyatakan bahwa virus diidentifikasi berdasarkan inang yang mereka infeksi. Ini bisa dibuktikan  dalam banyak kasus tetapi tidak pada semua kasus, dan sebaran inang  serta distribusi virus hanya satu kriteria untuk mengklasifikasiVirus . Secara  tradisional virus menjadi tiga kategori:

1.     Yang menginfeksi hewan,

2.     Yang menginfeksi tumbuhan

3.     Yang menginfeksi bakteri.

Hampir semua virus tumbuhan ditularkan oleh serangga atau organisme lain (vektor) yang memakan tumbuhan. Inang Virus  hewan bervariasi dari protozoa (organisme hewan bersel tunggal) hingga manusia.  Banyak virus menginfeksi hewan invertebrata atau vertebrata, dan beberapa menginfeksi keduanya. Virus tertentu yang menyebabkan penyakit serius pada hewan dan manusia dibawa oleh arthropoda. (Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen ) Virus yang dibawa oleh vektor ini berkembang biak baik pada vektor avertebrata maupun inang vertebrata.

Sebagian Virus,  terbatas  jangkauan inangnya hanya kepada  berbagai ordo vertebrata. Beberapa virus terlihat  beradaptasi untuk pertumbuhan hanya pada vertebrata eksotermik (hewan yang biasa disebut berdarah dingin, seperti ikan dan reptil), mungkin karena mereka hanya dapat berkembang biak pada suhu rendah.  Virus lain terbatas jangkauan inangnya pada  vertebrata endotermik (hewan yang biasa disebut berdarah panas, seperti mamalia).

        Jumlah dansusunan protein dan asam nukleat virus menentukan ukuran dan bentuknya. Asam
nukleat dan protein dari setiap kelas virus berkumpul menjadi struktur yang
disebut nukleoprotein, atau nukleokapsid. Beberapa virus memiliki lebih dari
satu lapisan protein yang mengelilingi asam nukleat; yang lain lagi memiliki
membran lipoprotein (disebut amplop), yang berasal dari membran sel inang, yang
mengelilingi inti nukleokapsid.

Menembus (penetrasi)  membran adalah protein tambahan yang menentukan spesifisitas virus untuk sel inang. Konstituen protein dan asam nukleat memiliki sifat yang unik untuk setiap kelas virus; ketika dirakit, factor ini lah yang menentukan ukuran dan bentuk virus untuk kelas tertentu itu. Genom Mimivirus dan Pandoravirus, yang merupakan beberapa virus terbesar yang diketahui, ukurannya berkisar dari 1 hingga 2,5 Mb (1 Mb = 1.000.000 pasang basa DNA)

Kebanyakan virus memiliki diameter yang bervariasi dari 20 nanometer (nm; 0,0000008 inci) hingga 250–400 nm; yang terbesar, bagaimanapun, berukuran sekitar diameter  500 nm dengan panjang  sekitar 700–1.000 nm. Hanya virus terbesar dan paling kompleks yang dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya pada resolusi tertinggi. Setiap penentuan ukuran virus juga harus memperhitungkan bentuknya, karena kelas virus yang berbeda memiliki bentuk yang berbeda pula.

Bentuk virus sebagian besar terdiri dari dua jenis: batang, atau filamen, disebut demikian karena susunan linier asam nukleat dan subunit protein; dan bola, yang sebenarnya merupakan poligon bersisi 20 (ikosahedral). Kebanyakan virus tumbuhan berukuran kecil dan berbentuk filamen atau poligon, seperti juga banyak virus bakteri. Bakteriofag yang lebih besar dan lebih kompleks, bagaimanapun, mengandung sebagai informasi genetiknya DNA untai ganda dan menggabungkan bentuk berserabut dan poligonal. Bakteriofag T4 klasik terdiri dari kepala poligonal, yang mengandung genom DNA dan ekor panjang berbentuk batang dengan fungsi khusus. Struktur seperti ini unik untuk bakteriofag.

Virus hewan menunjukkan variasi yang ekstrim dalam ukuran dan bentuk. Virus hewan terkecil termasuk dalam famili Parvoviridae dan Picornaviridae dengan diameter masing-masing sekitar 20 nm dan sekitar 30 nm. Virus dari kedua famili ini adalah ikosahedron dan mengandung asam nukleat dengan informasi genetik yang terbatas.

Virus dari famili Poxviridae berukuran sekitar 250 hingga 400 nm dalam dimensi terpanjangnya, dan bukan poligon maupun filamen. Poxvirus secara struktural lebih kompleks daripada bakteri sederhana, meskipun mereka sangat mirip.

Virus hewan yang memiliki nukleokapsid berbentuk batang (heliks) adalah yang dibungkus dalam membrane/amplop; virus ini ditemukan dalam famili Paramyxoviridae, Orthomyxoviridae, Coronaviridae, dan Rhabdoviridae. Namun, tidak semua virus yang terbungkus mengandung nukleokapsid heliks; Keluarga Herpesviridae, Retroviridae, dan Togaviridae memiliki nukleokapsid poligonal. Kebanyakan virus yang menyelimuti tampak seperti bola, meskipun rhabdovirus berbentuk silinder yang memanjang.

CORONAVIRIDAE : Sumber : https://viralzone.expasy.org/30?outline=all_by_species



Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan virus ke dalam famili dan genera terutama didasarkan pada tiga pertimbangan struktural: (1) jenis dan ukuran asam nukleatnya, (2) bentuk dan ukuran kapsid, dan (3) keberadaan lipid.membrane/ amplop, berasal dari sel inang, mengelilingi nukleokapsid virus. 

           Sumber : https://www.britannica.com/science/virus
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024