Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 8-14 September 2024

Gambar
  Markus 10 : 35 - 45 Thema :  Pemimpin Si Ngelai    Markus 10:35-45 (KARO)  Reh me anak-anak Sebedeus e me Jakup ras Johanes ndahi Jesus, janah nina, "O Guru, lit pemindon kami man BaNdu, ngarap kami gelah IsehkenNdu." Emaka isungkun Jesus ia, "Kai kin atendu si Kubahan man bandu?" Erjabap kalak si dua ndai, "Ate kami kami min kundul arah kawes ras KemuhenNdu kune pagi Kam erkuasa i bas KinirajanNdu." Tapi nina Jesus man kalak ndai, "La kap ietehndu kai si ipindondu e. Ngasup kin kam minem tare calung kiniseran si arus Kuinem e? Ngasup kin kam iperidiken alu peridin si arus Kualoken e?" Erjabap kalak ndai, "Ngasup. " Nina ka Jesus man bana, "Payo katandu e; kam pe nandangi minem me tare calung kiniseranKu janah kam iperidiken alu peridin si arus Kualoken. Tapi kerna ise kundul arah kawes ras arah kemuhenKu labo Aku metehsa. E pagi ibereken Dibata man kalak si nggo ItentukenNa." Sanga ibegi ajar-ajar si sepuluh kalak nari kata

Elia Massa Manik Si Manager 1 Triliun, Sukses Karena Melakukan Revolusi Mental

Gambar
Masih ingat dengan Tanri Abeng, seorang manager handal beberapa tahun yang lalu yang mempunyai sebutan Manager 1 Miliar?   Gelar Manager 1 Miliar kepada Tanri Abeng terjadi karena kala itu dia pindah (dibajak) oleh Aburizal Bakrie dari Pt Multi Bintang Indonesia untuk bergabung dengan Group Bakrie. Prestasi managerial dan kepemimpinan Tanri Abeng sempat menjadi pergunjingan dalam dunia profesional Indonesia, karena dia lah kala itu dianggap sebagai manager yang berpendapatan paling tinggi, lebih 1 Miliar Rupiah. Kiprahnya dalam dunia bisnis demikian hebat sampai sampai Presiden Soeharto pun kepincut kepadanya, dan sempat ditarik ke kabinet sebagai Menteri BUMN.   Setelah era Tanri Abeng, dunia profesional Indonesia tidak lagi mengenal sebutan tentang manager manager hebat.   Bukan karena tidak ada Manager yang bisa menyamai atau bahkan melampui prestasi Tanri Abeng, namun karana angka 1 Miliar pun sudah dianggap sangat biasa. Padahal setelah era Tanri Abeng semakin banyak

Perempuan Yang Menghentikan Pesawat MIliter Hercules Itu Namanya Likas Beru Tarigan

Gambar
“Selamat   Siang Ibu Jenderal”, Kata Mayor Jenderal Djamin Gintings dari atas Panser menyapa istrinya yang terheran heran di halaman kediaman mereka di Jakarta. “Mengapa Bapak bawa Panser, kan jendela rumah kita bisa pecah semua”, kata Likas Tarigan terheran heran. “ Kan kam yang miminta bawa Panser ke rumah”, timpal Djamin Gintings sambil tertawa penuh perasaan bangga. Ini adalah salah satu adegan yang sangat menarik yang tergambar dalam Film 3 Nafas Likas yang saat ini sedang diputar serentak di seluruh Tanah Air.   Film ini mengisahkan tentang kepahlawanan Letnan Jenderal Anumerta Djamin Gintings dari sudut pandang Likas Beru Tarigan sang istri tercintanya. Likas Beru Tarigan yang digambarkan dengan sangat menarik, mandiri, berani, cerdas dan   romantis mengisahkan pengalaman hidupnya mendampingi salah satu Pahlawan Negara Indonesia dan sekaligus   Putra Karo terbaik.   Penggambaran Likas dalam film ini sangat bernilai, karena dengan sangat lengkap mengisahka

Passion

Gambar
Bekerja atau melayani memerlukan passion.   Passion itu sendiri artinya adalah minat yang besar atau hasrat atau gairah.   Dalam terjemahan yang lebih luas lagi bisa berarti panggilan jiwa.   Bekerja tanpa passion artinya bekerja tanpa hasrat, yang hasilnya dapat diramalkan hanya asal asalan saja. Seorang teman saya baru baru ini ditawari menjadi direktur utama Garuda Indonesia, menggantikan Emirsyah Satar yang sebentar lagi akan pensiun.   Dia menolak jabatan yang sangat bergengsi dan mentereng itu kepada Dahlan   Iskan sang Menteri BUMN karena menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia tidak sesuai dengan passion nya. “Passion saya tidak disitu Pak Dahlan,”   katanya mengulangi kalimatnya ketika kami berbincang bincang di kantornya beberapa minggu yang lalu. Apa hasrat Anda dalam pelayanan?   Apa hasrat Anda dalam pekerjaan?   Setiap orang harus mengenal hasratnya, setiap orang harus mampu mengidentifikasi passionnya ketika menerima pelayanan yang diberikan kepada dir