Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Saya berharap supaya beberapa pemain ini tidak dimainkan oleh Shina Tae Yong pada pertandingan FIFA MATCH DAY melawan Timor Leste Leg 2 malam hari ini. Karena menurutku mereka ini lah yang membuat permainan Timnas sangat buruk, dibawah standard, pada pertandingan tanggal 27 Januari 2022 beberapa hari dulu.
Mereka yang saya maksud yang pertama adalah Dedik Setiawan,
Edo Febriansyah dan Hanis Sagara ditambah juga satu lagi Irfan Jaya. Dedik Setiawan kelihatan sekali sangat belum
matang secara karakter bermain, skill nya saya kira cukuplah. Namun karakter bermainnya masih jauh. Selalu ragu, setiap kali didepan gawang,
padahal posisinya striker.
Beberapa kali terlihat di Camera pada pertandingan 27
Januari itu dia memandang kea rah Shin Tae Yong setiap kali gagal emncetak gol,
untuk minta maaf. Terutama saat ada
peluang dari Ricky Kambuaya, yang peluang gol nya 99%, tapi akhirnya
noooollllllllll.
Saran saya kepada Mas Dedik, nampanyak Anda perlu waktu 2 tahun lagi untuk mempunyai mental setara dengan Pratama Arhan. Berlatih lah terutama untuk mengalahkan ego anda Mas. Sebab di Timnas anda bermain bukan untuk membuktikan kehebatan Anda. Tapi Anda bermain untuk tim, untuk bangsa ini. Jika mental bermain anda seperti permainan kemarin itu, levelnya masih di klub lah menueut saya.
Mungkin Anda perlu berlatih seperti prinsip David Beckham,
berlatih setelah berlatih. Setelah berlatih
Bersama klub, Anda berlatih lagi sendirian supaya seluruh ego Anda runtuh
dibawah seragam merah putih Timnas kit aitu.
Edo Feriansyah pun terlihat sekali belum matang, terlalu
asyik membantu penyerangan tapi telaaattt turun kebawah membantu pertahananan. Umpan umpan sering tidak terarah dan salah.
Hanis Sagara pun hampir sama kelemahannya dengan Dedik
Setyawan, kurang matang. Tidak tenang saat didepan gawan, berfikir dan
menendang spekulatif sehingga gagal membuahkan gol.
Irfan Jaya, skill nya cukup lumayan. Tapi menurut saya terlalu
egois. Ketika jaraknya tinggal 5 meter
ke gawang lawan, Irfan berfikir dialah satu satunya yang harus mencetak gol.
Padahal masih ada pemain yang posisinya lebih bagus. Irfan harus merubah mindset
“aku butuh teman yang lain untuk mencetak gol”.
Tulisan ini saya buat karena kecntaan saya kepada Timnas
kita, dan juga harapan kepada pemain pemain yang sebut diatas mengikuti proses
untuk menjadi pemain yang super handal nantinya. Saya sangat yakin kepada Coach Shin Tae Yong
sudah menyediakan bentuk, metode dan porsi Latihan yang paling bagus yang menghantarkan
seluruh pemain kita ke level lebih tinggi, asal ikuti engan ketat seluruh saran
nya. Asnawi Mangkualam sudah membuktikannya.
Komentar