Featured Post

Berngi 7 Pekan Penatalayan 2025

Gambar
  K hotbah: "Menciptakan Perdamaian" Perikop: Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." 1. Pembukaan / Ice Breaker Salam Damai Sejahtera! Bapak, ibu, dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, siapa di antara kita yang pernah menjadi "penengah" dalam suatu konflik? Mungkin saat teman berselisih, atau saat ada perdebatan di keluarga? Menjadi pembawa damai itu tidak mudah, tapi juga tidak mustahil. Mari kita renungkan: dunia kita hari ini sering kali penuh dengan konflik—baik di rumah, gereja, maupun masyarakat. Tetapi Allah memanggil kita bukan hanya untuk menghindari konflik, melainkan untuk menciptakan perdamaian . Itulah panggilan mulia yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 5:9. 2. Fakta-Fakta dari Matius 5:9 A. Damai Adalah Panggilan Anak-Anak Allah Dalam teks ini, Yesus menyebut mereka yang membawa damai sebagai “anak-anak Allah.” Fakta penting: Menjadi pem...

Catatan Tambahan Pekan Penatalayan GBKP 2022 Hari 4

 Khotbah : Keluaren 17 : 8 – 13  

Sitatang-tatangen Selaku Aron Dibata

Keluaren 17 : 8 – 13

17:8        Reh me bangsa Amalek merang bangsa Israel i Rapidim.

17:9 ,      Nina Musa man Josua, "Pilih piga-piga kalak dilaki guna erperang pagi ngelawan bangsa Amalek. Aku pagi tedis i datas uruk njemak ciken si isuruh Dibata kubaba."

17:10      Ilakoken Josua bagi si iperentahken Musa man bana, e maka lawes ia ndarat erperang ngelawan bangsa Amalek, sedangken Musa, Harun ras Hur lawes ku datas uruk.

17:11      Adi iangkat Musa tanna ku datas, menang bangsa Israel, tapi adi ipesusurna tanna, bangsa Amalek mulai ka menang.

17:12      Kenca enggo latih iakap Musa natang tanna, ibaba Harun ras Hur batu man ingan Musa kundul. Ia duana tedis arah kawes ras kemuhenna ngangkat tan Musa; bage me ibahanna terus ngadi-ngadi ben.

17:13      Alu bage keri kal italuken Josua bangsa Amalek.

Fakta

1.    Nas Keluaran enda menginformasikan sada kejadian si sangat unik sangana Bangsa Amalek reh menyerbu Bangsa Jahudi I Rapidim.  Tupung sie  Musa, Harun, Hur ras Josua mengatur strategi untuk melawan ras mengalahkan Bangsa Amalek.  Strategi pertama si ipeseh Musa emekap Josua isuruh milih piga piga dilaki lako erperang. Josua mematuhi kerina perintaadih Musa, lawes ia ku medan peperangan lako erperang. Sedangkan Musa, Harun, Hur lawes ku datas sada Uruk mengamati peperangan e.

2.    Idatas Uruk nari Musa,  adi iangkatna tan na, menang Bangsa Jahudi.  Tapia di nusur tanna, perbah latih akapna maka mulai ka Bangsa Amalek menang, janah Bangsa Jahudi terpukul kalah, bage lalap kejadin e sampai latih kal akap Musa sisada penangkih ras pesusur tanna. 

3.    Emaka Harun ras Hur bekerja sama nagangi tan Musa gelah nangkih lalap, emaka Bangsa Jahudi dipimpin Josua banci mengalahkan Bangsa Amalek, sampai lari terkocar kacir janah lalan maten.  Josua, Musa , Harun dan Hur memenangkan peperangan melawan Bangsa Amalek yang datang menyerang.


Sumber photo : https://artuk.org/
Makna                                                   

1.    Jangan panik kalau di serang musuh.  Pemimpin mengatur strategi dengan tenang.  Dan setiap orang harus menerima tanggung jawab sesuai dengan tugas nya masing masing.  Josua di medan peperangan, Musa Berdoa dengan memohon kepada Tuhan, dan Hur serta Harun jeli mengamati situasi dan memikirkan apa yang harus dilakukan.  Harun mengambil batu, meminta Musa duduk diatas batu, lalu bersama Hur dia  menopang tangan Musa.  Fokus kepada dan optimis, kerja sama tanpa dalih, siap mati dan menerima segala risiko, serta berserah penuh pada Tuhan, maka kemenangan akan diwujudkan.  Semua orang yang mampu bekerja sama secara meyakinkan mempunyai kualitas pemimpin dalam dirinya. Musa pemimpin, Harun pemimpin, Hur pemimpin dan Josua pemimpin

2.    Ada kuasa Tuhan dalam kerja sama yang diciptakan. Bahkan boleh dikatakan kerja sama adalah upaya yang kita lakukan untuk menghadirkan Kuasa Tuhan.  Jesus Kristus pernah berkata, dimana 2 atau 3 orang berkumpul dalam namaku, maka aku hadir.  Tuhan akan hadir dalam setiap kerja sama, Tuhan selalu ada dalam persekutuan yang saling menghormati dan mengasihi.  Sesama serayan perlu kerja sama, perlu saling menyadari kekuatan dan kelemahan, perlu berkomitmen untuk meraih tujuan Bersama. 

3.    Tidak ada manusia yang sempurna, sekalipun sudah diberkati Tuhan manusia itu tetap punya keterbatasan dan kelemahan.  Jangan bersandiwara bahwa diri ndu tidak punya kelemahan.  Jangan marah kalau ada masukan dari orang lain.  Sikap paling baik menerima masukan/kritikan adalah : pikiran terbuka, rendah hati dan ucapkan terima kasih.  Bisa saja kritikan teman sesame serayan adalah cara Tuhan berbicara dan mengingatkan diri ndu, juga kita masing masing.

 

Pengkenaina

·       Tumbuhkan dan perkuat lah semangat bekerja sama sitatang tatangen dalam diri kita masing masing.  Sebab pelayanan dan tanggung jawab kita hanya bis akita wujudkan secara sempurna jika kita bekerja sama. Jangan alergi bekerja sama, jangan merasa diri paling benar, siaplah menerima masukan dan menjalankan strategi pelayanan sebagaimana yang sudah disepakati dan diprogramkan masing masing.

·       Akui kelemahan namun tidak membela diri.  Jika kita menyadari kelemahan kita maka berusahalah belajar. Tidak ada orang yang tidak punya kelemahan. Musa pun punya kelemahah manusiawi, Josua punya kelemahan manusiawi, sekalipun kita adalah Imago Dei atau segambar dengan Tuhan.  Mengasihi diri sendiri adalah dasar untuk mengasihi orang lain. Kasihilah diri sendiri dengan cara belajar dan belajar serta berserah kepada Tuhan.

·       Jangan takut jadi pemimpin, semua serayan adalah pemimpin. Pemimpin secara Bersama sama akan menjadi Aron yang memenangkan peperangan yang paling mendadak dan peperangan yang paling sengit.  Sebab Tuhan hadir dan selalu menyertai pelayanan Aron Dibata.    Amin.

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024