Featured Post

Berngi 7 Pekan Penatalayan 2025

Gambar
  K hotbah: "Menciptakan Perdamaian" Perikop: Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." 1. Pembukaan / Ice Breaker Salam Damai Sejahtera! Bapak, ibu, dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, siapa di antara kita yang pernah menjadi "penengah" dalam suatu konflik? Mungkin saat teman berselisih, atau saat ada perdebatan di keluarga? Menjadi pembawa damai itu tidak mudah, tapi juga tidak mustahil. Mari kita renungkan: dunia kita hari ini sering kali penuh dengan konflik—baik di rumah, gereja, maupun masyarakat. Tetapi Allah memanggil kita bukan hanya untuk menghindari konflik, melainkan untuk menciptakan perdamaian . Itulah panggilan mulia yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 5:9. 2. Fakta-Fakta dari Matius 5:9 A. Damai Adalah Panggilan Anak-Anak Allah Dalam teks ini, Yesus menyebut mereka yang membawa damai sebagai “anak-anak Allah.” Fakta penting: Menjadi pem...

Catatan Tambahan Pekan Penatalayan GBKP 2022 Hari 1

 Khotbah : Masmur 96 : 1-3,  10-13

Erberita Arah Tinepana

96:1        Endekenlah ende-enden si mbaru, o doni kerina, rendelah man TUHAN !

96:2        Rende min man TUHAN , pujilah Ia. Beritaken min berita si mehuli kerna keselamaten man banta.

96:3        Turiken min kemulianNa man bangsa-bangsa, momoken min perbahanenNa si mejin man kerina jelma.

96:10      Katakenlah man bangsa-bangsa, "TUHAN kap raja! Doni paguh la terugur; bangsa-bangsa iadiliNa alu bujur."

96:11      Meriahlah, o langit ras doni! Ergeruhguhlah, o lawit ras isina kerina!

96:12      Meriahlah, o juma ras isina kerina, batang-batang kayu i kerangen meriahlah persurakna!

96:13      Sabap reh TUHAN ngakimi doni enda, alu kesetianNa irungguiNa bangsa-bangsa

' Fakta

1.    Masmur 96 ini berisi ajakan untuk memuji Tuhan kepada semua isi dunia.  Rendelah min Man Tuhan …ajakan untuk semua dunia memuji Tuhan.

2.    Bagian kedua ajakan itu bukan hanya bernyinyi namum “turikenlah min kemulianNa man bangsa bangsa, perbahanenna si mejin man kerina bangsa bangsa. Lalu ditambah ayat berikutnya “kataken man bangsa bangsa bahwa Tuhanlah raja doni. Dunia kuat tidak bisa digoyang dan bangsa bangsa diadiliNYA dengan jujur.

3.    Bagian ketiga ajakan untuk bersukacita, meriahlah.  Yang diajak untuk bersuka cita itu adalah semua ciptaan; laut, batang kayu, dan semua manusia atas kesediaan Tuhan untuk mengadili.

Sumber phothttps://www.christianbook.com/


Makna                                                   

1.    Tuhan tidak asal menempatkan manusia hidup dalam dunia ini.  Tapi Tuhanlah yang mengatur segala sesuatu untuk manusia hidup, supaya manusia itu merasa senang dalam hidupnya atas tempat hidup yang sangat nyaman yang tidai bisa diganggu oleh apapun juga karena Tuhan  lah sang penjaga.  Oleh sebab itu semua yang diciptakan Tuhan patut lah bersuka cita dan bergembira menyatakan kebesaran dan kemuliaan Tuhan.

2.    Lebih tajam lagi maka Masmur ini mengatakan bahwa bahwa semua ciptaan itu patut sekali memuji TUhan, menyampaikan/menyatakan kemuliaan Tuhan dan bersuka cita atas semua yang sudah dilakukan TUhan.  Tuhan lah yang memelihara dan mengadili segala sesuatu.   Manusia memang tidak bisa melihat bahwa benda benda mati juga bisa memuji TUhan.  Tapi Tuhan karena Maha Kuasa, pasti mampu mendengar, melihat dan merasakan bahwa benda benda mati itu membesarkan dan memuliakan namaNYA.  Pemasmur sebenarnya menjelaskan hal itu, bahwa manusia terbatas kemampuannya dalam melihat gerak dan nyanyian benda benda mati, seperti gunung, laut dan pohon kayu kepada Tuhan. Tapi TUhan sendiri bisa merasakan hal itu semuanya.

3.    Oleh sebab itu semua keadaan dunia/ciptaan Tuhan adalah pembawa kabar berita dan kabar itu sendiri tentang kemuliaan Tuhan. Maka nyatakanlah selalu TUhan kepada setiap orang, setiap bangsa.  Ketika manusia memperlakukan semua ciptaan itu dengan hati yang menghormati Tuhan, hati bersyukur dan memuji Tuhan.  Maka semuanya akan memuji dan memuliakan Tuhan.  

 

Pengkenaina

·       Fungsi utama semua ciptaan Tuhan adalah memuliakan Tuhan.  Dan Ketika manusia diciptakan maka manusia itu pun harus memperlakukan semua ciptaan itu bersama sama dengan dirinya untuk memuji Tuhan dan mengabarkan kebesaran Tuhan.   Dan Ketika mengambil bayam dan ikan atau bebek untuk makanannya, maka manusia itu harus lah memohon ijin dan berterima kasih kepada Tuhan atas diciptakannya bayam, diciptakannya ikan dan bebek.  Dan saat manusia bersyukur atau makan itu saat itulah semua bend aitu sudah ikut memuji dan membesarkan nama Tuhan.  Ketika kita menikmati pemandangan danau atau air terjun yang sangat indah dan mengucap syukur, maka saat itu lah danau dan air terjun itu sudah ikut untuk memuji dan membesarkan kemuliaan Tuhan.

·       Kita manusia diharapkan atau dituntut untuk memelihara dan mendayagunakan segala ciptaan yang ada dilingkungan sekitar kita supaya lingkungan itu tetap ikut memuji TUhan.

·       Sangat berbeda makna dan teologi menebang kayu dengan tujuan membangun rumah, dibanding menebang kayu untuk memperbesar kekayaan.   Kayu yang ditebang, dengan niat mencari kekayaan dan kemakmuran pribadi pasti mempunyai perasaan yang sangat sedih.  Megogo kal situhuna pusuh batang kayu si tabah ndu e adi tujuanndu hanya untuk memperkaya diri.   Rukur mbages lah kita lebe kerina ope denga sitabah batang kayu e nake.  Bujur ras mjj kita kerina.

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024