Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Mei 2025

Gambar
  Thema: Kerina Arus Metenget / Semua Harus Perhatian Nas: Yakobus 1:19–25 Pengantar Dalam dunia yang semakin cepat dan bising ini, kita mudah tergoda untuk bereaksi spontan, berbicara tergesa-gesa, dan marah tanpa kendali. Padahal, iman Kristen mengajak kita untuk menjadi pribadi yang peka, sabar, dan reflektif. Yakobus, saudara Tuhan Yesus sendiri, menegaskan bahwa hidup beriman bukan hanya soal mendengar firman Tuhan, tetapi lebih dalam lagi, soal menghidupi firman itu dalam tindakan nyata. Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia, dan kemarahan manusia tidak membawa kebenaran Allah. Fakta Rasul Yakobus mengingatkan agar setiap orang cepat mendengar, dan lambat berkata-kata serta lambat untuk marah. Sebab amarah tidak mengerjakan Firman Tuhan. Orang Kristen harus membuang segala sesuatu yang kotor dan jahat dan menerima Firman Tuhan dengan lemah lembut. Orang yang meneliti hukum yang benar dan bertekun di dalamnya, dan melakukannya dengan sungguh-sungguh maka ia akan berbahag...

Catatan Tambahan Pekan Penatalayan GBKP 2022 Hari 6

 Khotbah : Perb Rasul Rasul 20 : 29 - 31

Metenget Nandangi Pengajaren Si La Tuhu

 

20:29      Kueteh pe maka kenca aku lawes, reh me serigala si merawa ku tengah-tengahndu si la alang-alangen ncedaken perpulungen e.

20:30      Bage pe i tengah-tengahndu nari keke me kalak si ngajar alu pengajaren si la tuhu. Atena narik kalak si enggo tek man Jesus jadi pengikutna.

20:31      Perbahan si e erjaga-jagalah dingen inget maka telu tahun dekahna kuajari kam sekalak-sekalak suari ras berngi alu iluh mambur

' Fakta

1.    Nas renungan kita pada hari ke 6 ini adalah petuah Rasul Paulus kepada penatua jemaat Efesus.  Percakapan ini sendiri terjadi di Miletus, karena Paulus tidak datang ke Efesus demi menghemat waktu.  Dia menyuruh seorang utusan dari Miletus untuk memanggil penatua Efesus dan datang ke Miletus.  Paulus menjelaskan kepada  mereka bahwa dia mengikuti terus perkembangan di Efesus dan berkata bahwa setelah dulu dia tinggal kan, maka datang’ “serigala” (penguasa bengis) ke tengah jemaat untuk memecah belah dan menakut nakuti jemaat.

2.    Paulus juga menambahkan kemudian datang dari dalam jemaat sendiri orang orang yang mengajarkan ajaran sesat. Mereka ingin menarik kembali orang yang sudah percaya kepada Jesus menjadi pengikutnya.

3.    Oleh sebab itu kata Paulus mereka harus berjaga jaga dan tetap percaya kepada Tuhan Yesus, dam Paulus juga mengingatkan bahwa dia dulu selama 3 tahun mengajari seluruh pertua atau penatua jemaat dengan air mata.

Sumber photo : https://www.slideserve.com/

Makna                                                   

1.    Jemaat di Efesus didatangi serigala, atau penguasa bengis yang mengganggu kehidupan jemaat Tuhan.  Kita harus lihat dan terima kenyataan ini bahwa jemaat Tuhan akan selalu didatangi serigala dalam segala jaman dari dahulu sampai sekarang.  Apa yang dialami di Efesus, di Roma bahkan di Jerusalem adalah kenyataan yang menjadi sejarah bahwa persekutuan Tuhan selalu diganggu, diintimidasi, ditindas dan sebagainya.  Namun harus juga kita ingat, bahwa jemaat Tuhan tidak kalah, tidak mengecil apalagi  hilang. Sebaliknya jemaat Tuhan makin kuat, makin bertumbuh, makin tersebar keseluruh dunia.  Hampir sama dengan di Negara kita, pernah bom meledak bertubi tubi di gereja, tapi justru gereja Tuhan makin kuat dan makin eksis sehingga peristiwa ini menjadi sejarah yang indah yang menguatkan iman.

2.    Pengajaran sesat pun muncul di Efesus, dan pengajarnya dari jemaat sendiri. Tujuannya mencari pengikut supaya semakin banyak  yang keluar dari ajaran Kristus dan beralih menjadi pengikut “mantan orang dalam itu”.  Siapa mereka ? Pasti iblis atau pengikut iblis. Sebab hanya iblis dan seluruh pengikutnya yang punya misi untuk menarik dan meyesatkan pengikut Kristus.  Iblis memang licik, dia  selalu muncul dari internal. Ingat Judas Iskariot salah satu murid lingkaran dalam Yesus Kristus yang akhirnya sesat dan menjual Yesus.  Ujung dari pengikut iblis, ujung dari aliran sesat, salah satunya bunuh diri seperti Judas Iskariot.  Jangan pernah lari, jangan pernah sesat teman serayan ras senina turang kerinana…

3.    Paulus mengatakan harus berjaga jaga, menguatkan pengajaran dan mengucap syukur  kepada Tuhan Yesus, hanya dengan demikian lah kita semua  bisa terbebas dari ajaran sesat, atau pengajar sesat.  Berjaga jaga artinya berserah full kepada Tuhan, selalu memperkuat pengajaran, dan selalu berada dalam persekutuan Tuhan.  Selalu ingat dan menjalani pelayanan  bahwa kepala gereja adalam Tuhan.

Pengkenaina

·          Jangan  takut kepada serigala jangan takut kepada pengganggu sebengis apapun dia. Sebab Tuhan akan selalu mengawal anak anaknya, selalu mengingatkan dia dan memperlengkapinya.  Perkuat benteng pertahanan diri dengan berdoa, bersekutu dan bersama sama memuji dan memuliakan Tuhan.  Ingat sejarah, bahwa sebengis apapun pengganggu itu tapi akhirnya Kristen selalu makin maju, gereja makin kuat.  Makin dihambat makin merambat.  Tapi perlu rendah hati, sabar dan tetap berserah kepada Tuhan.

·          Jangan pernah sesat, jangan merasa paling benar sendirian, jangan pernah menjadikan diri sendiri lebih penting daripada Kristus.  Belajar dan belajar terus siang dan malam. Penatua Jemaat di Efesus dalam Nas diajari Paulus selama 3 tahun siang dan malam.  Ingat betapa intensifnya mereka belajar.  Perkuat juga program pelatihan dan pembelajaran di runggunndu supaya serayan dan seluruh pengurus kategorial ini tetap belajar dan belajar.  Self Learning, belajar sendiri pun perlu dilakukan dengan komitmen tinggi supaya SDM penatua dan seluruh pelayan jemaat itu makin paham dan makin tegar sebagai murid Yesus Kristus.            

 Amin. Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025