Featured Post
Catatan Tambahan PA Moria Tanggal 1- 7 Mei 2022
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bahan Penelaahan : Johanes 4 : 5 – 14
Thema
: Jesus Ras Diberu Samaria
Johanes 4 : 5 – 14
4:5 Seh
me Jesus ku sada kuta i daerah Samaria, gelarna Sihar. Kuta e deher ras juma si
ibereken Jakup nai man anakna Jusup.
4:6-8 I
bas juma e lit sumur si igelari sumur Jakup. Perbahan latih Jesus erdalan, e
maka kundul Ia i tepi sumur e. Paksa e wari enggo ciger; ajar-ajar Jesus lawes
ku kuta nukur nakan. Asum Jesus sisada i je, reh sekalak diberu bangsa Samaria
ku sumur e ngelegi lau. Nina Jesus man bana, "Enta sitik lau ena gelah
Kuinem."
4:9 Ngaloi
diberu e, "Kam kalak Jahudi janah aku kalak Samaria; ngkai maka ipindoNdu
lau inemen man bangku?" (Biasana kalak Jahudi la nggit make kai pe si
enggo ipake kalak Samaria.)
4:10 Nina
Jesus, "Adi ietehndu kerna pemere Dibata, janah adi itandaindu ise si
mindo lau man bandu enda, tentu ipindondu man baNa lau, jenari iberekenNa man
bandu lau si mereken kegeluhen."
4:11 Ngaloi
diberu e, "O Tuan, mbages kap sumur enda, janah timbaNdu pe la lit. I ja
ibuatNdu lau si mereken kegeluhen e?
4:12 Nini
kami Jakup nai mereken sumur enda man kami. I jenda nari me lau inemenna,
inemen anak-anakna ras asuh-asuhenna. Ma labo kin ikatakenNdu maka belinen Kam
asangken nini kami Jakup e?"
4:13 Erjabap
Jesus, "Kalak si nginem lau enda muas denga.
4:14 Tapi
kalak si nginem lau si Kubereken man bana, lanai ia muas seh rasa lalap. Sabap
lau si Kubereken e jadi sumbul si erburak-burak i bas ia dingen mereken
kegeluhen si tuhu-tuhu si la erkeri-kerin.
Fakta
1.
Jesus suatu
ketika tiba di sebuh sumur dekat Kota Sihar, wilayah Samaria pas pada tengah
hari. Dia lalu duduk di pinggir sumur
sementara murid murid pergi ke kota untuk membeli makanan bagi mereka. Saat duduk disitu, seorang perempuan Samaria
datang untuk mengambil air untuk keperluan nya. Terjadi lah dialog antara Jesus
dan Perempuan Samaria itu.
· Jesus Kristus memuali percakapan “ Minta
lah sedikit air itu untuk kuminum”
§ Tuan kan orang Jahudi, mengapa minta air kepada kami
Orang Samaria ?
·
Kalau
kam tahu tentang pemberian Tuhan Allah, dan kalau kam kenal siapa yang meminta
air kepadandu ini, tentu kam akan meminta kepadaNYA air yang memberikan
kehidupan,
§ Menjawab perempuan “ Oh Tuan, sumur ini sangat
dalamm dan kalau pun tuan menimbanya tidak ada airnya. Dimana kah tuan mengambil air yang memberikan
kehidupan itu ?
2.
Sampai lah
percakapan kepada suatu titik yang
sangat mencerahkan… Kata perempuan itu “ Nenek Moyang Kami Jakup lah yang
membuat sumur ini, dan kami mengambil air untuk keperluaan ternak dan kebutuhan
hidup anak anak kami, bukan berarti
maksud tuan untuk mengatakan bahwa tuan lebih besar dari nenek kami Jakup
bukan?”
3.
Jesus tidak
menjabab (teknis) pertanyaan perempuan itu, namun Dia menjawab dengan suatu
jawaban yang sangat mencerahkan sampai selama lamanya “
Orang yang minum air sumur ini masih akan kehausan, namun orang yang minum air yang
Kuberikan tidak akan pernah haus lagi sampai selama lamanya. Ditambah kan oleh
Jesus, Sebab air yang Kuberikan kepada nya akan menjadi mata air yang meluap
luap dalam dirinya, dan itu memberikan kehidupan yang sebenarnya dan tidak
berkesudahan. “ Wooowwww.
Arti Dan Makna
1.
Inilah salah satu percakapan yang
paling bermakna, paling bernilai, paling berguna, paling mencerahkan dan paling
menyembuhkan yang pernah ada dalam sejarah kehidupan. Percakapan antara dua orang manusia , yang
satu tanpa dosa dan satu lagi penuh dengan dosa. Tapi percakapan itu sejajar, sehingga si
wanita yang cerdas ini merasa dirinya merasa diangkat, disejajarkan dengan
semua manusia yang lain. Padahal ada info
bahwa si wanita ini di kampung nya sendiri diasingkan, diintimidasi, di bully
dianggap remeh karena perbuatannta yang sering bergontaganti suami dan pasangan
hidup. Itu juga lah yang membuat dia
terpaksa datang ke sumur pada siang hari, pada saat sepi saat tidak ada orang
lain yang datang ke sumur supaya dia bebas mengambil air tanpa ada yang usil
dan menganggu. Dan dari isi
percakapannya, kita bisa melihat bahwa pengetahuan agamanya sangat besar. Dia tahu siapa Jakub, yang menggali sumur itu
pada awalnya, dan dia tahun bahwa Orang Jahudi tidak baikan dengan orang
Samaria. Tuhan kita Jesus Kristus melayani percakapan itu dengan sangat lembut,
sehingga dalam benak si perempuan itu orang jahudi sangat baik, dan menceritakan
tentang air kehidupan. Kelanjutan dari
pecakapan ini nanti ada pengakuan dari si wanita bahwa “mungkin inilah Sang
Mesias itu” dan mengajak banyak orang untuk berkunjung mendatangi Tuhan di
sumur.
2.
Ada penekanan yang disampaikan Tuhan
Jesus kepada wanita Samaria ini bahwa
semua orang yang minum dari sumur masih akan haus. Tapi siapa yang minum air yang bersumber dari
Tuhan Jesus tidak akan pernah haus lagi, karena dalam dirinya tumbuh mata air
itu sendiri, sehingga selamanya dia tidak pernah haus lagi. Semua orang yang minum dari air isi ulang, Aqua
galon, Le mineralle, Vit, Pristin apapun itu masih akan haus, sehingga tiap hari
kita perlu lagi ganti gallon air. Tapi siapa yang minum dari air hidup yang
bersumber Tuhan Jesus tidak akan pernah lagi haus selama lamanya. Apakah kam sudah minum air Tuhan Jesus ? Amin
moria kami ?
Pengkenaina.
·
Ada keberanian dari wanita Samaria
ini untuk berdialog dengan Tuhan Jesus, karena Tuhan Jesus sendiri adalah seorang
yang sangat berempati dan menghargai siapapun. Moria GBKP pun harus berani berdialog
melakukan percakapan percakapan pribadi untuk menguatkan orang lain, baik sesame
moria, dengan suami dan terutama dengan anak anak. Ciptakanlah percakapan yang
sangat mencerahkan, yang berguna, yang bernilai dengan anak anak ndu
kerina. Percakapan yang tidak membuat
tuduhan dan mencari cari kesalahan. Tapi
percakapan yang membuat orang lain menyadari siapa dirinya.
·
Moria perlu air, semua kita perlu
air. Tapi ingat seperti wanita Samaria,
yang membutuhkan air kehidupan dari Tuhan Jesus, demikian juga semua moria di
dunia ini membutuhkan air kehidupan dari Jesus.
Tanya dan minta lah air hidup itu kepada Tuhan Jesus dalam doa doa
pribadindu. Amin.
Bujur ras
mejuah juah kita kerina
Pt. Analgin Ginting.
Komentar