Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Belum ada yang bisa memastikan kapan Gunung Sinabung berhenti erupsi dan aman seperti sedia kala. Karena sewaktu waktu bisa saja erupsi dan menyemburkan abu vulkanik berjuta juta kubik serta meradiasikan awan panas. Belum lagi luncuran lava nya yang menurut info masih ada menggantung sekitar 5 juta meter kubik dipuncak Gunung Sinabung. Begitulah kenyataannya sehingga perasaan was was karena adanya bahaya masih mendominasi hati sebagian besar penduduk yang bertempat tinggal di desa desa kaki Gunung Sinabung.
Satu bulan terakhir ini terjadi juga satu dua kali erupsi
pada sore dan malam hari dan menyemburkan abu vukanik. Situs Magma.esdm melaporkan bahwa terjadi erupsi G. Sinabung pada hari Senin, 18 Januari 2021,
pukul 20:10 WIB[i]. Berawal sejak tahun 2010 sampai saat ini
sudah sekitar 10 tahun Gunung Sinabung aktif dan sudah puluhan kali erupsi
menyemburkan abu dan juga mengeluarkan awan panas.
Pada saat saat sekarang ini di puncak
Gunung Sinabung terlihat bara lava khususnya di malam hari. Bagi beberapa orang penggemar fotograpi di
Kabanjahe Berastagi bara lava ini
menjadi sebuah objek yang sangat menarik untuk di photo.
Menjadikan Gunung Sinabung sebagai objek
photo yang sangat indah, ataupun menjadikannya sebagai pusat pelatihan untuk
para photographer pemula, melahirkan sisi positif dari Gunung Sinabung.
Sekelompok anak muda yang juga menjadi rohaniawan di Gereja
Batak Karo Protestan GBKP ternyata menekuni hobby fotograpi dan menjadikan
Gunung Sinabung sebagai objek yang sangat menarik,dan monumental[ii]. Nama nama seperti Sadrah Perangin-angin
(penatua) Benny Kaban (pendeta) Aron Ginting (detaser = proses menuju pendeta)
bahkan Krismas Barus (pendeta, dan salah satu kandidat Ketua Umum Moderamen) membentuk
grup pencinta dan menyusun jadwal untuk mengambil jadwal memotret Gunung
Sinabung.
Info lebih lengkap mengenai Gunung Sinabung bisa dilihat disini (klik)
Ada beberapa lokasi yang menjadi tempat
favourite mereka untuk memotret Gunung Sinabung, salah satunya adalah Tiga
Kicat yang berjarak cukup dekat yaitu
lebih kurang 6 KM ke Gunung Sinabung.
Biasanya mereka melakukan pemotretatan setelah selesai memimpin ibadah
di tempat mereka melayani masing masing.
Mereka berangkat sekitar jam 23.00 malam, dengan perjalanan lebih kurang
45 menit ke lokasi pemotretan. Sampai sekitar jam 03.00 atau 05.00 subuh baru mereka kembali dari lokasi pemotretan.
Dibawah ini beberapa hasil pemotretan Benny Kaban dan
Aron Ginting :
Gunung SInabung memberikan sebuah
pembelajaran yang sangat mahal bagi semua manusia khususnya Orang Karo. Bahwa selalu dua sisi, ada sisi
mengkhawatirkan, merugikan, mencemaskan dan menakutkannya, namun ada sisi
yang lain keindahan, keagungan,
pembelajaran dan kebersamaan.
Contoh yang lain pakar pertanian organic Karo
Pt Edison Bangun mengatakan bahwa semburan abu vulkanik dari Gunung Sinabung
adalah sumber hara tanaman yang sangat kaya. Pernyataan ini dibenarkan oleh
Ahli Ilmu Tanah dari IPB, Ir Baba Barus MSc, PhD bahwa proses pembentukan jenis
tanah Andosol memang dari abu vulkanik. Jenia tanah andosol adalah tanah yang
paling subur, seperti di Lembang, Cipanas, Berastagi dan Simpang Empat, Karo.
Hidup selalu punya dua sisi, positif dan negatif,
Manusia diberikan oleh Yang Maha Kuasa kemampuan untuk melihat sisi positif
dari setiap peristiwa. Kesadaran diri, kemampuan berimaginasi, mendengar suara
hati dan kehendak bebas adalah tool atau alat berfikir, merenung dan mengambil
sisi bermanfaat, bernilai dari seluruh pengalaman.
Gunung Sinabung bagi masyarakat Karo bisa
jadi alat untuk melatih fotograpii dan momentum untuk menjadi manusia yang bersikap positif dan
bernilai bagi sesama.
[i] https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/informasi-letusan/683/show?signature=4db57198eda786881d36b97d5c6c80775804350222bf17633cd2a870736fb70d
[ii]
Saya mengatakan monumental, karena momentum ini mungkin bukan selamanya
ada. Bisa bisa suatu saat Lava yang
membara di puncak Sinabung suatu saat habis dan tidak lagi menampilkan objek
photo yang menarik.
Komentar