Featured Post
Catatan Tambahan PA MamreTanggal 21 – 27 Februari 2021
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bahan Penelaahan : Masmur 144 : 1-2, 12
Thema : Anak
si megegeh dingen mejile
Masmur 144 :
1-2, 12.
144:1
Masmur Daud. Pujilah TUHAN sekawalku, iajariNa aku lako erperang, dingen
isikapkenNa aku ertempur.
144:2 Ia
kap pengawal dingen pembelangku, inganku cilinggem ras si engkelini aku. Ia me
ampang-ampang inganku cicio, Ia si erbahanca bangsa-bangsa nembah mungkuk man
bangku.
144:12 Anak-anak kami tupung anak perana, balilah
min desken batang kayu si turah alu megegeh. Janah anak-anak kami si diberu
tupung singuda-nguda, jadilah desken tiang si ihias i bas suki-suki istana
Fakta
1. Pengakuan
Pemasmur dalam ayat 1 sangat fenomenal, dia bersaksi bahwa Tuhan lah yang menjadi
gurunya, trainernya, coach nya dalam berperang.
Tuhan juga yang mempersiapkan dirinya teknik dan strategi bertempur.
Baik dalam pertempuran dan peperangan, Daud berkata Tuhan lah yang menjadi Jenderalnya.
2.
Pada ayat 2 Daud semakin detail menjelaskan bagaimana
Tuhan memberikan “komando dan strategi perangnya dan menjadi banteng pertahanan
kokoh saat saat dia kewalahan dalam pertempuran."
a.
Tuhan adalah pengawal dan pembela
b.
Tuhan adalah tempat berteduh dan berlindung
c.
TUhan adalah benteng pertahanan yang memberi keamanan
dan optimisme
d.
Tuhan lah yang membuat semua bangsa tunduk dan
menyembah kepada Daud
3.
Pada ayat 12 ada pesan amat dahsyat, yang melewati
lintasan waktu, dari abad ke abad, dari generasi ke generasi tentang harapan
nya kepada semua anak perana dan singuda nguda, pemuda pemudi di setiap rumah
tangga supaya sama dengan batang kayu yang tumbuh dengan kuat dan seperti tiang
yang dihiasi disetiap sudut istana.
Arti Dan Makna.
Bangsa Israel benar benar menerapkan apa yang tertulis dalam Masmur ini
sampai sekarang. Mereka mewajibkan semua
anak perana dan singuda nguda wajib militer jika usianya sudah remaja. Jadi
sebelum dia lulus sarjana, atau sarjana muda maka harus terlebih dahulu sekitar
2 tahun ikut wajib militer dan diberi peranan komando atau memimpin. Luar biasa. Ketika kelak mereka .bekerja di perusahaan atau dipemerintahan maka mereka sudah mendapatkan bekal pengalaman tempur yang sangat mumpuni.
1.
Perlu sekali pengalaman bersama Allah kepada semua
anak muda kita sebelum mereka menginjak dewasa. Kerja keras, diberi tanggung
jawab yang besar, mengerjakan pekerjaan krusial sampai ada perasaan tertekan,
terancam, khawatir bahkan takut, sehingga mencari dan berseru kepada
Tuhan. Orang tua, khususnya mamre perlu
sekali menciptakan situasi “perang atau bertempur kepada anak anak nya anak
perana dan singuda nguda”
2.
Hidup dewasa Daud sebelum menjadi raja, penuh dengan
peperangan. Bahkan Raja Saul dengan
seluruh kekuatan tempurnya berusaha untuk membunuhnya. Tapi Daud selalu
selamat, bahkan dengan cara cara yang tak terduga. Sehingga dia merasakan kalau bukan Tuhan
sendiri yang menolongnya maka dia sudah akan tertangkap dan terbunuh. Namun inilah yang dia saksikan bahwa Allah
itu terlalu sempurna untuk menolong dirinya.
Mamre dewasa yang pekerja keras, yang punya ide, yang punya gagasan dan
kepemimpinan dan menjadi juru runding dan juru damai adalah mamre yang semasa
mudanya sudah bertempur dalam peperangan hidupnya dan bersandar kepada
Tuhan. Mamre cengeng dan suka lempar
tanggung jawab adalah mamre yang sejak masa mudanya selalu menghindari
pertempuran dan peperangan jiwa. Mereka pada masa mudanya selalu menghindari
tanggung jawab dan kerja keras dan tidak pernah berseru kepada Tuhan meminta
pertolongan.
3.
Daud menulis Masmur 114 ini untuk menyampaikan pesan
yang teramat penting kepada semua orang muda, laki laki dan perempuan supaya
bertumbuh dalam kekuatan dan kecantikan.
Kayu yang bertumbuh dalam suasana serba minim dan banyak tantangan
adalah kata kata untuk anak perana (laki laki remaja), sedangkan tiang yang
dihiasi di istana artinya kecantikan tidak ada artinya kalau tidak melalukan
suatu yang baik demi kehidupan.
Pengkenaina.
Mamre bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak anaknya mejadi tangguh
dan cantik, menjadi megegeh ras mejile.
Tapi perlu sipertegas bahwa kinijileen dan ketampanan bukan ukuran
fisik, namun ukuran karakter dan iman.
Orang sejelek apa pun akan cantik dan gagah jika dia bersandar kepada
Tuhan. Orang yang bersandar kepada Tuhan
adalah orang yang dari mudanya sudah merasakan bahwa tanpa Tuhan dia tidak
akan apa apa.
Oleh sebab itu, dua kata kunci bagi mamre komtimen dan keteladan. Mamre harus berkomitmen untuk mempersiapkan
anak anaknya, dan mamre harus menajdi teladan bagi anak anakNya. Seperti dua raja itu, Raja Daud menjadi
teladan bagi Raja Salomo, sedangkan
Raja Saul jauh dari teladan bagi Jonatan.
Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin
Ginting.
Komentar