Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

GBKP WILAYAH BALUREN SIBAYAK BICARA PEMBERDAYAAN EKONOMI JEMAAT

Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman, tentu kebutuhan manusia bertambah. Oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Menurut (Suwardjono, 2014) pertumbuhan memiliki definisi yang berbeda yaitu proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang, sedangkan perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti kemiskinan, dimana masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat sehingga mengalami penurunan daya beli barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya masyarakat tidak dapat hidup secara layak, jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil sehingga mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada di negara tersebut.

Pt Edison Bangun Saat berinteraksi dengan Jemaat

Namun, Peran Pemerintah di Negara berkembang seringkali dibatasi oleh berbagai isu krusial seperti aspek kebijakan, ketersediaan dana operasional, keterbatasan kapasitas lembaga dan sumberdaya pemerintahan, akses sosial, teknis pelaksanaan program dan jaringan pendukung keberlanjutan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan. Sebagai sebuah permasalahan yang komplek, penanganan permasalahan tersebut membutuhkan peran multi pihak. Berbagai pendekatan dalam pembangunan masyarakat terbaru meyakini bahwa pelibatan komponen-komponen non pemerintahan menjadi sangat penting. Saat ini, banyak negara berkembang mendorong peran aktif kelompok masyarakat lewat berbagai organisasi kemasyarakatan dan LSM untuk berpartisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat (Bäckstrand, 2006)

Mengingat hal ini, maka Pertua Edison Bangun bersama Majelis GBKP Runggun Doulu Kuta berinisiatif untuk melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pelatihan Pertanian Organik. Bahkan tidak berhenti pada itu saja, inisiatif ini juga direspon secara positif oleh Majelis GBKP Runggun Semangat Gunung dan Majelis GBKP Runggun Doulu Pasar.

Mamre dan Moria Mewakili GBKP Baluren Sibayak

Tepat pada tanggal 6 febuari 2021, pukul 15.00 WIB bersama dengan perwakilan jemaat dari ketiga Majelis ini, melakukan pertemuan bersama untuk menyepakati bentuk pelatihan-pelatihan pertanian Organik yang dibutuhkan oleh jemaat-jemaat. Salah satu kesepakatan yang diambil adalah pembentukan kelompok kelompok petani dari GBKP di Baluren Sibayak (Doulu Kuta, Doulu Pasar dan Semangat Gunung) dan kelanjutan pelatihan di tanggal 1 Maret 2021.

Pertemuan tersebut semakin interaktif dan bersemangat salah satunya karena dihadiri oleh perwakilan BPMK Klasis Barus-Sibayak yakni Pdt Jekson Pardede bersama Dr Rahmenda Sembiring. Sebagai pernyataan bahwa BPMK Klasis Barus-Sibayak ikut memberikan dukungan kepada Pertua Edison Bangun dan GBKP di Baluren Sibayak 

Adapun dari pertemuan ini, muncul beberapa harapan, seperti:

  1. Jemaat dapat terus didampingi secara berkelanjutan, sehingga benar-benar mampu memahami pertanian organik dan mengaplikasikan di lahan masing masing
  2. Jemaat yang berprofesi sebagai Petani di Baluren Sibayak dapat mengatasi masalah masalah yang muncul dari rantai perdangan. Sehingga harga jualnya lebih adil bagi petani. Salah satunya dengan difasilitasi dalam pasar digital maupun konvesional
  3. Sehingga, dari poin kedua tersebut; Jemaat akan memilki pengalaman belajar melalui eksperimen membangun SDM dan infrastruktur berbasis BIG DATA, yang merupakan aset luar biasa berharganya makin kedepannya. Ini jugalah yang dilakukan hampir seluruh startup-startup yang menjadi unicorn di banyak negara dunia. Juga menjadi modal men-solusi berbagai persoalan kompleks yang selama ini terjadi di lingkup pertanian, dimana lokomotif utamanya adalah tata niaga.
  4. Jika model eksperimen ini sukses, maka komunitas ini bisa memberkati community/society lainnya dengan membagikan pengalaman dari sistem pemberdayaan jemaat, masyarakat atau diakonia bersemangat Society 5.0 yang melampaui konsepsi Industri 4.0.

Terakhir, besar harapan GBKP di Baluren Sibayak untuk komunitas dan Lembaga lainnya, terkhusus seluruh orang karo yang ada di dalam Negeri ataupun Luar Negeri; ikut mendukung juga mensukseskan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024