Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

Bahagia itu Tentang Kamu

 

Banyak orang Kristen yang mampu mengatakan “Aku masih memiliki sukacita dalam setiap masalah yang aku hadapi di dalam hidup ini” Alasannya jelas, PENYERTAAN TUHAN YANG TETAP SETIA. Kita masih memiliki harapan, bukan tanpa harapan sedikitpun. Itulah alasan untuk kita bersukacita.

Tapi apakah semua dapat memiliki pemikiran yang sama seperti ini? Tidak!

Coba pikirkan, betapa banyak masalah yang bisa datang hari demi hari. Betapa banyak hal yang setiap harinya kadang tidak sesuai dengan rancangan dan harapan kita. Ya, penyakit kadang-kadang timbul, dan sering lebih berat karena kita terfokus pada masalah-masalah itu. Banyak dari penyakit yang diderita oleh manusia adalah disebabkan tekanan mental. Dukacita, kekhawatiran, rasa tidak puas, sesal dan merasa bersalah, semuanya cenderung merusak hidup, mengundang kerisauan dan kematian. Bahkan tidak sedikit, orang menjadi sulit untuk menggerakkan alat motoriknya seumur hidup yang sebenarnya dapat menjadi baik jikalau mereka berpikir baik.

Tetapi, keteguhan hati, pengharapan, iman, belas kasihan, kasih memajukan kesehatan dan memperpanjang usia. Pikiran yang merasa puas, roh yang bergembira adalah menyehatkan tubuh dan menguatkan jiwa

Dalam ilmu kesehatan mengatakan bahwa dengan hati yang gembira bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon endorvin yang buat sistem kekebalan tubuh meningkat dan itu akan membuat seseorang tidak mudah kenal penyakit, sangat sinkron dengan apa yang di katakan dalam Amsal 17;22 bahwa hati yang gembira adalah obat.

Pagi ini rasanya senang, namun dalam hitungan detik bisa saja membuat kita muram. Jika sudah demikian, gula pun bisa terasa pahit. Firman Tuhan pada saat ini mau mengingatkan kita bahwa situasi bisa saja berubah menjadi tidak ramah. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita memandang situasi tersebut dengan tetap berpikiran positif! lnilah yang membuat rumah sederhana menjadi rumah yang hangat. Pakaian yang biasa tetap membuat wajah berseri dan makanan yang apa adanya tetap menyehatkan tubuh kita.

“ Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya (Yes.40:29)”

Salah seorang mahasiswa Harvard Divinity School pernah mengucapkan satu kalimat terkait dengan banyaknya kekecewaan yang terkait dengan radikalisme akhir-akhir ini. Berhadapan dengan situasi itu, mahasiswa ini berkata bahwa pertama-tama yang terpenting bukanlah tentang kebaikan apa yang bisa kita iakukan di tengah perubahan meiainkan apakah kita tetap bisa menjadi pribadi yang tetap baik di tengah perubahan! Jadi, sebelum kita berambisi untuk melakukan kebaikan, jagalah diri kita terlebih dahulu agar dapat menjadi orang baik di tengah situasi kehidupan yang kadangkala tidak baik.

Sebab sering kali orang-orang berfikir bahwa kebahagian itu tentang sesuatu yang diluar diri mereka. Padahal pemikiran tersebut sangat keliru, kebahagian itu bukanlah tentang apa yang terjadi diluar diri kita. Tetapi apa yang ada dalam diri kita. Sebab semua hal yang baik sekalipun, juga akan menjadi buruk. Apabila cara pandang kita salah dalam melihatnya.

Photo By IG  @tettisitepu


 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025