Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

Catatan Tambahan PJJ 03 – 09 Agustus 2025


🕊️ Dibaptis Supaya Bersatu dengan Kristus


Nas: Roma 6:3–6

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?” (ay. 3)

Pengantar

Baptisan adalah salah satu sakramen terpenting dalam iman Kristen. Namun, tidak sedikit orang percaya yang memandang baptisan hanya sebagai ritual seremonial. Rasul Paulus menegaskan bahwa baptisan bukan sekadar simbol, melainkan pintu masuk kepada kehidupan baru bersama Kristus.

Melalui Roma 6:3–6, Paulus mengingatkan bahwa baptisan menandai kematian manusia lama dan kebangkitan dalam hidup baru. Dengan kata lain, baptisan bukan hanya tanda lahiriah, tetapi transformasi spiritual yang mendalam.



Fakta 

  1. Baptisan Kristen dilandasi pada kematian Kristus.
    Setiap orang yang dibaptis, sesungguhnya dibaptis dalam kematian Kristus (Rm. 6:3).
  2. Baptisan adalah pengalaman dikuburkan bersama Kristus.
    Melalui baptisan, orang percaya turut mati dan dikuburkan bersama Kristus, agar dapat bangkit dalam hidup baru (Rm. 6:4).
  3. Baptisan menyatukan kita dengan kebangkitan Kristus.
    Paulus menekankan bahwa jika kita menjadi satu dalam kematian-Nya, kita juga menjadi satu dalam kebangkitan-Nya (Rm. 6:5).
  4. Baptisan memutus kuasa dosa.
    Manusia lama kita telah turut disalibkan agar tubuh dosa hilang kuasanya, sehingga kita tidak lagi menjadi hamba dosa (Rm. 6:6).

Makna Teologis

  1. Baptisan sebagai partisipasi dalam karya penebusan Kristus.
    Baptisan bukan hanya simbol, melainkan tanda perjanjian anugerah di mana kita mengambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus ([Calvin, Institutes, IV.15.1]).
  2. Transformasi hidup baru.
    Baptisan menandai kematian manusia lama (self-centered life) dan lahirnya manusia baru yang hidup di dalam Kristus (Kol. 3:1–3).
  3. Kemenangan atas dosa.
    Orang yang sungguh-sungguh memahami makna baptisan akan menyadari identitas barunya sebagai orang merdeka dari kuasa dosa, karena hidupnya kini dipimpin Roh Kudus ([Moo, The Epistle to the Romans, NICNT]).

Penerapan

  1. Hidup sesuai identitas baru: Setiap hari, ingatlah bahwa kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi Kristus.
  2. Meninggalkan kebiasaan lama yang berdosa: Baptisan bukan hanya masa lalu, tapi panggilan untuk hidup kudus.
  3. Mengalami kebebasan rohani: Dengan menyadari bahwa kuasa dosa telah dipatahkan, kita dipanggil menjadi saksi Kristus di dunia.

Penutup (Power Statement)

Baptisan adalah momen kita dikuburkan bersama Kristus dan dibangkitkan dalam hidup baru.
Jangan biarkan manusia lama menguasai kita lagi, karena kita sekarang hidup untuk Dia.

📚 Referensi

  1. Alkitab, Roma 6:3–6; Kolose 3:1–3.
  2. Calvin, J. Institutes of the Christian Religion, Book IV.
  3. Moo, D. The Epistle to the Romans (NICNT), 1996.
  4. Wright, N.T. Paul for Everyone: Romans, Part One, 2004.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025