Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 2021 Minggu 7 – 13 Februari 2021

 

DIBATA MEREKEN KEMULIAN RAS KEHAMATEN MAN MANUSIA

(Konfesi GBKP : Manusia)

 

Teks  : Masmur 8: 4 – 9

 

8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:

8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

8:8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;

8:9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan

Fakta

1.     Pemasmur menyadari betapa dahsyat dan hebatnya alam semesta, benda benda langit, dan segala sesuatu di dalamnya sebagai ciptaan ALLah yang Maha Kuasa.  Namun dia semakin heran dan bertanya tanya, bingung sekaligus kagum tentang manusia.

2.     Seluruh kedahsyatan Alam Semesta diciptakan Tuhan Allah untuk kehidupan dan kenyamanan hidup manusia di dunia.   Itulah yang membuat Daud sang pemasmur semakin heran dan bertanya tanya, siapakah manusia itu.  Manusia memang  diberi Tuhan Allah kekuasaan untuk mengatur dan menguasai alam semesta dan segala isinya

3.     Keheranan pemasmur adalah ketika dia melihat kenyataan bahwa semua hewan dan burung burung serta segala sesuatu yang hidup diletakkan Tuhan dibawah kaki manusia yang diciptkanNYA  itu. 

Sumber : https://www.pinterest.com/pin/194851121359996416/

Makna                                                    

1.     Alam semesta ini sangat dahsyat dan sangat luar biasa telah diciptakan Tuhan Allah, benda benda langit yang bisa kita lihat dan imaginasikan saat kita memandang langit pada malam hari menggambarkan dunia yang maha luas, maha asing, penuh misteri  namun semua diperuntukkan kepada manusia.   Akumulasi dari seluruh kehebatan Alam semesta yang menurut teori fisika yang paling maju diciptakan dari sebuah atom, yang sangat kecil dan sangat panas dan sangat cepat.  Saya pernah baca, bahwa Guru Besar Ilmu Fisika ITB Prof DR Pantur Silaban mengatakan sebagai berikut.

Dalam pemaparannya, pria kelahiran Sidikalang, Tapanuli Utara, 11 November 1937 menjelaskan alam semesta mulai terbentuk dan berkembang ketika terjadi dentuman besar (big bang) pada hitungan waktu Planck, t = 10-43 detik. Saat itu belum ada materi, melainkan energi yang sangat besar dan memancarkan radiasi. Suhu saat itu mencapai 1032 Kelvin, namun diameter alam semesta baru sebesar 10-3 cm.(10 pangkat minus 3 cm)

Dalam perjalanan waktu, alam semesta terus mengembang dan bertambah besar dan ditunjukkan dengan perbesaran diameter alam semesta. Sementara suhu terus menurun hingga kini berada pada kisaran 30 Kelvin (sekira -270,150 Celsius) di umurnya yang mencapai 1010 (10 pangkat 10) tahun atau 10 miliar tahun. Dan alam semesta masih dalam perjalanan menuju perkembangan optimal. Maka, Prof. Silaban secara berkelakar saat menjawab pertanyaan seorang guru SMU, menyarankan jangan takut untuk berinvestasi. "Kalau mau investasi sekarang saja. Jangan takut," ujarnya.. 

Sumber : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1095812687

2.     TUHAN menciptakan alam semesta yang sangat dahsyat untuk kebaikan manusia.  Siapakah Manusia ?  Wajar sekali lah penulis Masmur, mempertanyakan siapakah manusia, untuk mengelaborasi kedahsyatan atau kemuliaan manusia sebagai ciptaan TUHAN.  Terutama juga, saat semua makhluk hidup, hewan, binatang, tamanan, bakteri, virus pun diletakkan dibawah kaki manusia untuk dikuasai dan dikendalikan manusia.

3.     Manusia dalam proses perkembangannya di dunia ini suatu saat akan bisa mengetahui, memahami, mengendalikan, mendayagunakan semua ciptaan Tuhan untuk kesejatian dirinya.  Jika manusia belajar dan melekat kepada TUhan, maka TUHAN akan semakin memberikan KUASA kepada manusia itu untuk menguasai semua ciptaan yang lain demi kemuliaan TUHAN yang Maha Kuasa. Amin.

Pengkenaina

 Selaku manusia ciptaan TUHAN, kam, aku, kita kerina ibereken TUHAN sada kehebatan yang sangat luar biasa untuk menguasai alam semesta ini. Beberapa bukti kehebatan manusia e enggo icidahken kalak kalak hebat ; Thomas Alfa Edison, Steve Jobs, Bill Gates, Elon Musk, Nabi Elisa, Nabi Yehezkiel, Thomas, Paulus, Yohanes, dll.  Dahsyat kal ciptaan Tuhan,  terlebih manusia siiciptakenNa alu berbeda,  janah tamakenNA kesahNA pe bas kerina jelma, kam ras aku.

·       Kehebatan manusia e berkembang dinamis labo statis, emaka kita pe berkembang sehingga makin tahu, semakin paham, semakin mengerti, makin bisa berdamai ras kerina si lit bas doni enda.  Ketika Tuhan mengatakan ‘ kam jadi sira ras terang, maka tuhu tuhu kam ras aku pe banci jadi sira ras terag si nerangi kegeluhen kerina kalak , raspe nambari kerina kalak bas doni enda. Sebab sira e fungsina menciptakan iklim lebih sehat ras lebih wangi bagi sienterem, labo hanya erban pangan entabeh. Amin. 

Bujur ras mejuah juah kita kerina. I

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024