Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Gambar
Thema: Pengurus yang Dipercaya ( Pengurus Si Terteki ) Nas: 1 Korintus 4:1–5 “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” Pengantar Menjadi seorang pengurus dalam pelayanan jemaat adalah sebuah kehormatan besar sekaligus amanah ilahi yang penuh tanggung jawab. Dalam nasihat Rasul Pau...

FILOSOPI KOPI TUBRUK

Kopi tubruk pastinya sudah tak asing lagi di telinga para pecinta kopi. Pembuatan kopi tubruk cukup mudah, cukup dengan mencampurkan bubuk kopi dengan air panas, lalu diaduk.

Di Timur Tengah, kopi tubruk dikenal dengan nama mud coffee. Lantas mengapa disebut mud coffee (kopi lumpur)? Karena jika sudah dihidangkan, kopi tersebut tidak diaduk lagi atau didiamkan saja, maka lama-kelamaan endapan ampas kopi yang terlihat seperti lumpur akan terbentuk di dasar cangkir. Sehingga pada akhirnya Anda bisa menikmati secangkir kopi hitam yang jernih tanpa ampas.

Sumber : Otten Coffe

Lalu apa hubungan antara kopi lumpur dengan kehidupan kita? Selama hidup, manusia tidak akan luput dari beban pikiran, seperti masalah kesehatan, keluarga, keuangan, karir, masa depan, pelayanan, dan sebagainya. 

Setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing dalam mengolah beban pikiran. Ada yang suka berkutat memikirkannya sendiri, ada yang suka sharing dengan teman untuk mengumpulkan masukan sebanyak-banyaknya, dan ada juga yang suka mengekspos di media sosial untuk mencari perhatian. 

Kebiasaan seperti ini tanpa kita sadari seperti terus mengaduk kopi tubruk, alhasil pikiran kita tidak pernah jernih. Mazmur 62 berulang kali menyebut bahwa hanya dekat Allah saja kiranya kita tenang. 

Saat kita tenang, pikiran kita akan menjadi lebih jernih sehingga keputusan yang diambil bisa lebih baik. Ketika pikiran Anda sedang penuh dan penat, datanglah pada Yesus (Mazmur 62:8). 

Berhentilah terus mengaduk dan memperkeruh pikiran Anda sendiri. Datang di kaki Tuhan, dan Ia akan memberikan Anda ketenangan dan hikmat untuk menyelesaikan segala masalah dan tantangan. (EV)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025