Featured Post

Wartawan dan Assessor

Gambar
Membedakan Investigative Reporting dan Assessment Reporting: Antara Negative Thinking dan Positive Thinking Pendahuluan Dalam dunia profesional, baik jurnalisme maupun asesmen memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan pengambilan keputusan. Namun, investigative reporting (pelaporan investigatif) dan assessment reporting (pelaporan asesmen) berbeda secara mendasar dalam pendekatan, tujuan, dan paradigma berpikir yang digunakan oleh para pelakunya. Artikel ini mengulas perbedaan keduanya dengan menekankan pada orientasi berpikir — negatif versus positif — yang melandasi masing-masing praktik profesional. 1. Investigative Reporting: Mencari Fakta di Balik Fakta Investigative reporting adalah bentuk jurnalisme mendalam yang berupaya mengungkap hal-hal tersembunyi di balik peristiwa atau kebijakan publik. Ia dilakukan oleh wartawan profesional yang memiliki kompetensi dalam pengumpulan data, wawancara kritis, verifikasi, dan penulisan dengan standar etika jurnalistik tinggi (d...

Catatan Tambahan PA Moria Tanggal 21-27 Maret 2021

 

Bahan Penelaahan  : Kisah Para Rasul 16 :25 -31

Thema : PSBB Percaya, Setia ada Berkat dalam Bencana  

Kisah Para Rasul 16 : 25 – 31

16:25  Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

16:26  Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

16:27  Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.

16:28  Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"

16:29  Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.

16:30  Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"

16:31  Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."

 Fakta

1.     Sebuah kisah yang hanya bisa dilakukan oleh Roh Kudus terlihat pada perkop ini.  Paulus dan Silas dipenjara. Mereka berdoa dan bernyanyi dan di dengarkan semua penghuni penjara. Lalu tejadilah gempa bumi.

2.     Gempa ini sendiri aneh, karena membuat pintu pintu terbuka dan rantai rantai yang membelenggu semua tawanan putus membuat mereka terbebas semua.

3.     Kepala Penjara ketakutan karena merasa bahwa dibawah kepemimpinan nya situasi ini terjadi dan merasa yakin bahwa semua tawanan sudah melarikan diri.  Karena merasa malu dia mau bunuh diri.  Tapi Paulus berteriak, hentikan. Kami masih disini (belum lari).  Ketakutan lah kepada penjara ini

4.     Lalu dia mengajukan pertanyaan paling dasar kepada Paulus, apa yang harus dia perbuat supaya selamat?  Paulus berkata tegas : Percaya lah kepada Tuhan Yesus supaya engkau selamat beserta dengan seluruh isi rumahmu.

 

Sumber Foto : https://woodlandonline.org/

Arti Dan Makna.

 

1.     Tidak ada tempat yang bisa menghambat sukacita dan bernyanyi memuji Tuhan. Paulus dan Silas dipenjara tapi mereka tetap berdoa, bernyanyi dengan suara keras. .

2.     Saat Tuhan dipuji dan disembah dengan penuh hikmat dan ucapan syukur maka Tuhan berkuasa dan segala sesuatu bisa terjadi.  Percayalah kepada kemahakuasaan Tuhan Yesus dan Roh Kudus dan puji lah DIA maka rantai rantai belenggu akan putus dan remuk redam.  

3.  Tuhan bisa memakai apapun untuk menunjukkan KUASA dan KASIH SAYANGNY.  Tuhan memakai  gempa bumi, dan seluruh fenomena alam untuk menunjukkan kuasa NYA.  Seluruh fenomena alam tunduk kepada Tuhan kita.  Dalam bencana pun ada kuasa TUHAN, yang dipakaiNYA untuk menunjukkan kasih sayangNYA kepada manusia.

4.  Keselamatan diperoleh dengan percaya sepenuhnya kepada TUHAN YESUS. Dalam bencana alam sedahsyat apapun ada kasih Sayang TUHAN YESUS yang memberi keselamatan

Pengkenaina.

Moria jangan pernah takut kepada apapun, termasuk kepada gempa bumi dan seluruh fenomena alam semesta.  Jangan takut kepada bencana, karena bisa saja itu dipakai TUHAN untuk menunjukkan kuasaNYA dan Kasih SetiaNYA kepada Moria dan keluarganya.

Jika Moria sudah mampu untuk tidak takut kepada semua hal terutama bencana, maka moria harus aktif ikut dalam penanganan bencana.  Jadilah perpanjangan tangan Tuhan Yesus saat ada bencana, sehingga TUhan semakin dipermuliakan oleh semua orang.   Amin

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025