Featured Post
Catatan Tambahan PA Moria 7 - 13 Maret 2021. Ayo Maju, siapa Takut!
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Thema : Aku Maju Kam Pe
Maju
Bahan Penelaahan : Hakim Hakim 4 : 4 - 9
4:4
Debora, ndehara Lapidot sekalak nabi. Ia hakim si ngerunggui bangsa Israel i
bas paksa e.
4:5 Biasana
kundul-kundul ia i teruh batang kurma, kelang-kelang Ramah ras Betel i
deleng-deleng Eperaim. Ku je me ia idahi bangsa Israel mindo
keputusen-keputusenna.
4:6 I
bas sada wari isuruhna reh si Barak anak Abinoam i kuta Kedes i Naptali nari,
janah nina, "TUHAN Dibata Israel mereken man bandu perentah enda, 'Buatlah
sepuluh ribu kalak i bas suku Naptali ras Sebulon nari jenari babai ia ku
Deleng Tabor.
4:7 Aku
mabasa Sisera, puanglima tentera Jabin, ngelawan kam i Lau Kison. Ibabana
gereta besina ras tenterana, tapi Kubereken man bandu kemenangen ngelawan ia.'
"
4:8
Nina Barak ngaloisa, "Aku lawes adi kam pe ikut ras aku, tapi adi la kam
ikut, aku pe la nggit lawes."
4:9
Nina Debora njabapsa, "Bage-bage! Ikut aku lawes ras kam. Tapi la kam ndat
kehamaten i bas kemenangen e, erkiteken TUHAN ngendesken Sisera ku bas tan
sekalak diberu." E maka berkat Debora ras Barak ku Kedes
Fakta
1. Debora seorang hakim dalam Masa Israel yang selalu membuka diri untuk
ditanyai seluruh Bangsa Israel. Dia punya kebiasaan duduk di bawah pohon Korma,
supaya gampang didatangi siapa saja jika membutuhkan penjelasan dari dia. Dia juga seorang Nabiah dan istri dari
Lapidot.
2. Suatu ketika dia berbicara dengan
Barak bin Abinoam di bawah pohon Korma itu.
Dalam percakapan itu Debora ingin mendapatkan penjelasan dari Barak
tentang perintah Tuhan untuk pergi ke gunung Tabor dengan membawa 10.000 dari
Bani Naftali dan Zebulon dibawah komando Barak. Sebelum mendapat penejalsan Barak, Debora
juga menegaskan bahwa dia akan menggerakkan Sisera panglima tentara Yabin (musuh
mereka), lengkap kereta perang nya dan pasukannya ke sungai Kison dan Tuhan
akan mneyerahkan musuh nya itu ke tangan Barak.
3. Barak lalu menjawab Debora, “jika
engkau turut maju, maka akupun maju, namun jika engkau tidak turut maju maka
akupun tidak akan maju”. Debora menjawab
tegas, “Baik, aku akan turut maju. Hanya
kamu tidak akan mendapat kehormatan, sebab Tuhan akan menyerahkan Sisera ke
tangan seorang perempuan”. Selanjutnya
Barak dan Debora bergerak menuju Kadesh.
Makna
1. Debora selaku nabiah dan hakim selalu
punya inisiatif dalam kepemimpinannya dan memilih tempat yang gampang didatangi
semua bangsa Israel. Ditempat yang sejuk
dan terbuka dia biasanya duduk, merenung, berfikir dan berdiskusi dengan tokoh
tokoh Israel untuk berdiskusi dan menyampai VISI tentang masa depan
Israel. Semua orang selalu datang jika
dia panggil, karena Tuhan juga campur tangan dalam kepemimpinannya, sebab dia
seorang nabiah dan juga bersuamikan Lapidot.
Kehidupan pribadinya juga menjadi contoh teladan.
2. Dia memanggil Barak, menyampaikan VISI Tuhan kepada Barak untuk
berangkat berperang ke gunung Tabor menyerang Sisera Panglima Tentara
Yabin. Dalam dialog nya Barak menantang
Nabiah juga turut berperang denga kalimat yang sangat menantang… jika kamu
turut maju, maka aku akan maju. Tapi jika kamu tidak turut maju, maka aku pun
tidak akan pergi ke Tabor”, kata Barak Bin Abinoam. Pimpinan memang perlu ikut berperang jadi
tidak hanya mengatur dari belakang meja.
(Catatan tambahan : Saya pernah baca dalam satu artikel, bahwa dari percakapan Barak dengan Debora ini mengilhami
pasukan Israel sampai saat ini, dimanakomando tempur selalu di depan dan punya
risiko yang sama kena tembak musuh. Dan
akhirnya disbanding dengan seluruh bangsa lain, maka komando/pimpinan pasukan
Israel lah yang paling banyak gugur disbanding dengan pasukan bangsa lain?)
3. Debora dan Barak akhirnya berangkat
bersama sama ke Gunung Tabor, berperang melawan Sisera dam akhirnya
menang. Debora meskpun seorang perempuan
merasa berani, percaya diri, yakin mememangkan pertempurang karena dia percaya Tuhan
membingnya. Potensi kepemimpinan ada
dlam diri laki laki dan wanita. Sama saja ternyata kalau bersama Tuhan.
Pengkenaina
1. Laki laki dan wanita sama sama
dipanggil Tuhan untuk menjadi pimpinan dan bertempur melawan musuh, kelaliman
dan kejahatan dalam dunia ini. Selaku
Moria, kam pe kerina harus siap untuk melakukan
tugas tugas pelayanan yang mulia jika ditantang oleh laki laki dan
dipanggil/disuruh oleh TUHAN. Kam maju, aku pe maju, lah nindu rusur ibas pusuhndu, jika melakukan
tugas tugas pelayanan.
2. Man bandu Moria, ajarkan lah kepada
anakndu laki laki dan perempuan untuk tidak takut dalam kehidupan ini. Setiap tantangan kehidupan, melakukan
kebenaran, membela orang yang tertindas harus dijadikan prioritas dalam
kehidupan. Semua orang perempuan sehebat
apapun dia tetap harus menghormati suaminya, seperti Debora menghormati
suaminya Lapidot (itulah sebabnya dituliskan nama Lapidot, sebab Debora
menghormati dan mencintai suaminya).
Setiap laki laki juga harus mendorong potensi dalam dirinya istrinya.
Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting
Komentar