Featured Post
Catatan Tambahan PA Moria Tanggal 14 – 20 Maret 2021
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bahan
Penelaahan : Titus 1 : 9 - 16
Thema
: Gelem ras Ajarken Pengajaren Situhu
Titus
1 : 9 – 16
1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar,
yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang
berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
1:10 Karena sudah banyak orang hidup tidak
tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan
omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup
mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang
tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.
1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka
sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas,
pelahap yang malas."
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah
mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
1:14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng
Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.
1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi
orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pubn tidak ada yang suci, karena
baik akal maupun suara hati mereka najis.
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi
dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan
tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
1.
Paulus memberikan sebuah pengajaran dan peringatan
yang sangat tegas kepada Titus yang sedang dia gembalakan. Berkaitan dengan ajaran yang benar dan ajaran
yang menyesatkan dan mengacau pikiran.
Paulus menekankan bahwa seorang yang bertugas sebagai pengatur rumah
Allah atau Penilik Jemaat haruslah berpegang
kepada pengajaran yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya
sanggup menasehati orang yang tidak benar.
2.
Paulus mengingatkan Titus bahwa sudah banyak orang
yang tidak tertib, terutama diantara mereka yang berpegang kepada hukum sunat. Mereka ini harus ditutup mulutnya, sebab
omongan mereka menyesatkan pikiran.
3.
Paulus menegaskan beda orang suci dan orang
najis. Bagi orang suci semuanya suci,
dan terus mempertahankan kesucian. Sedangkan bagi orang Najis dan tidak
beriman, satu pun tidak ada yang suci, sebab akal budi dan suara hati mereka
semuanya najis. Mereka mengaku mengenal Allah tapi perbuatan mereka menyangkal
Allah
Arti Dan Makna.
1.
Lingkungan orang yang percaya kepada Tuhan selalu
berdekatan atau berimpitan dengan orang yang mengaku percaya tapi sebenanrnya
tidak. Akan selalu ada orang orang yang
kelihatannya suci, namun sebenarnya tidak.
Untuk itu seorang yang benar, harus selalu mengetahui dan mempertahankan
ajaran yang benar dan sehat, dan tetap rendah hati dan berani mempertahankan
kebenaran yang dia pegang.
2.
Paulus mengingakan keada Titus supaya berhati
hati kepada orang yang mengutamakan hukum sunat, orang yang menekankan ritual
ritual keagamaan. Orang orang yang
melihat dan menjadikan agama hanya sebagai aturan aturan hidup, tetapi dia
sendiri jauh dari kesucian hidup yang dicontohkan Yesus Kristus. Jika ada orang seperti ini, mulutnya harus
ditutup kata Paulus tegas, sebab omongannya menyesatkan pikiran, sedang dirinya
sendiri tetap tidak percaya akan sesuatu yang suci.
3.
Paulus menginformasikan kepada Titus dalam
suratnya supaya mempraktekkan iman dengan benar. Yaitu pengakuan akan keberadaan Allah tidak
hanya sebatas kata kata, tapi tercermin dengan seluruh perbuatan. Beriman percaya dan berharap kepada Allah,
bukanlah hanya dalam pengakuan saja, tapi harus dipraktekkan dan diperlihatkan
dalam perbuatan dan seluruh akal budi dan suara hati. Orang benar dan suci kata Paulus adalah yang
menerima dan mempraktekkan kesucian di dalam nya.
Pengkenaina.
Moria harus lah menjadi pengajar yang benar tentang Kesucian Hidup
khususnya kepada keluarganya. Kesucian
hidup terlihat dari pengakuan kepada Tuhan Allah yang ditunjukkan dalam
perkataan dan perbuatan.
Moria dan seluruh orang percaya harus berani mempertahakan ajaran yang
benar, dan mau serta berani mengingatkan siapa saja yang perkatanya bisa
mengacaukan pikiran orang lain serta menimbulkan ketidak tertiban. Beragama dan percaya kepada Tuhan tidaklah
ditunjukkan hanya dengan berbicara dan berwacana saja, namun lebih ari itu
dipraktekkan dalam bertidak dan berbuat kebenaran yang dilandasi kasih Kristus.
Amin
Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin
Ginting.
Komentar