Thema : Jabu si ernalem ate
Khiotbah Lukas 14 : 12-14
14:12 Jenari
nina Jesus man si ngundang Ia, "Adi kam erbahan kerja suari ntah berngi,
ola undang teman-temanndu, ntah senina-seninandu, ntah kade-kadendu, ntah pe
anak kutandu si bayak-bayak gelah ola ia ersimulih man bandu alu ngundang kam
ka.
14:13 Tapi adi
atendu erbahan kerja man-man, undanglah kalak musil, kalak cempang-cempang,
kalak pangpangen ras kalak pentang,
14:14 maka
malem tuhu-tuhu atendu sabap la ia ngasup ersimulih man bandu. Dibata nge pagi
si ersimulih man bandu i bas wari kekeken kalak si benar.
FAKTA
1.
Tuhan
Yesus memberikan sebuah pengajaran yang sangat berbeda dari kenyataan yang
dilakukan oleh masyarakat Yahudi pada umumnya.
Yaitu perihal menentukan siapa yag diundang menghadiri pesta.
2.
Yesus
berkata kepada semua yang akan mengadakan pesta, pada siang hari atau malam
hari, jangan lah mengundang saudara/ kade kade yang hidupnya kaya dan berkecukupan. Supaya dia
tidak membalas mengundang kam juga pada saat dia nantinya mengadakan
pesta.
3.
Lebih
baik kata Tuhan Yesus mengundang semua orang yang hidupnya musil/miskin, orang
yang tidak sanggup berjalan normal, atau sesorang yang sakit lumpuh. Saat tidak
ada seseorangpun memperhatikan mereka,
disitulah dia merasa sangat diperhatikan hidupnya sama seperti manusia biasa.
4. Tuhan
Yesus mengatakan dampaknya, yang mengundang mereka akan merasakan kedamaian
hati yang sangat mendalam, sebab mereka yang miskin itu tidak akan sanggup
mengadakan pesta dan mengundang balik.
TUHAN sendiri yang akan membalas ketidak-sanggupan mereka pada waktu
orang orang benar dibangkitkan oleh TUHAN.
MAKNA
1. Tuhan Yesus ingin mengajari anak anakNYA untuk
mengangkat makna dari sebuah pesta.
Makna pesta bukanlah hanya adat
budaya saja, tapi lebih dari itu mempunyai makna spiritual yang sangat
mendalam.
2. Jangan
mengundang orang hanya supaya dia juga
mengundang kita. Jangan mengundang orang
kaya, baik dia keluarga, saudara,
ataupun bagian keluarga yang hidup ekonominya hebat. Sebab jika mereka yang diundang, maka saat nya
akan tiba dia juga mengundang balik. Pada saat itu terjadi selesai lah makna
pesta atau undangan.
3. Jika
mengadakan pesta itu tujuannya untuk “kemalemen ate”/kepuasan batin, maka
undanglah semua mereka yang tidak akan sanggup mengundang balik. Undanglah
semua yang miskin, yang cempang (disabilitas) yang tidak mampu berjalan. Mereka ini memang tidak akan mampu mengadakan
pesta dan mengundang balik, namun pada
saat tulah Bapa Di Surga sendiri lah yang akan membalasnya, dan memberikan
kemalemen ate.
4.
Fakta/kenyataan sampai saat ini, justru kebanyakan orang akan bangga jika dia
mengundang orang orang hebat, orang kaya, orang yang berkedudukan tinggi dan
terkenal, orang yang pasti akan mengdakan pesta lagi suatu saat. Namun jika mengundang mereka, tidak ada makna
spiritual yang didapatkan sebab hanya perjamuan budaya saja yang terjadi. Tidak
ada yang lebih dari itu.
5.
Kemalemen
Ate hanya bisa didapat /dirasakan saat
Tuhan memberikan balasan dari orang orang yang tidak mampu melakukannya. Kunci
kemalemen Ate adalah mendapat perkenaan dari TUHAN.
PENGKENAINA
· Kemalemen
ate hanya bisa dirasakan saat kita mengundang orang orang yang tidak mendapat perhatian pada
umumnya. Mengundang orang orang miskin
yang termarginalkan adalah peluang terbesar untuk memperoleh kemalemen ate dari
TUHAN
·
Keluarga
sindatken kemalemen ate adalah keluarga yang tidak pernah mengharapkan pamrih dari
semua hal yang dia lakukan.
·
Jika
berpesta, upayakan lah mengundang orang orang yang tersisihkan. Berbagi
sukacitalah dengan mereka.
Komentar