Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 24 – 30 Agustus 2025

Gambar
  Thema: Lakon Persadan Si Badia Nas: 1 Korintus 11:23–32 Pengantar Perjamuan Kudus adalah salah satu momen paling sakral dalam kehidupan gereja. Rasul Paulus menuliskan kembali tradisi yang telah ia terima langsung dari Tuhan Yesus untuk menjadi pedoman bagi jemaat. Sakramen ini bukan hanya ritual, melainkan pengingat akan kasih Kristus yang rela menyerahkan diri-Nya demi keselamatan manusia. Fakta 1. Peristiwa Malam Perjamuan Terakhir Pada malam Yesus diserahkan, Ia berkumpul dengan dua belas murid-Nya. Di situ Ia melakukan jamuan makan malam terakhir (Last Supper). Peristiwa ini monumental karena Yesus memberikan makna baru atas roti dan anggur yang biasa dimakan dalam jamuan Paskah Yahudi. 2. Roti sebagai Tubuh Kristus Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya, lalu berkata: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” (1Kor. 11:24). Roti menjadi tanda tubuh Kristus yang dipecahkan di kayu salib demi umat manusia. 3. ...

Catatan Tambahan PJJ 20-26 Oktober 2019R . The Heaven's Lamb.



Mpermakani Rarasen Biri Biri Dibata

Thema :   Ngataken Bujur Ibas Enggo Dungna Perdalinen Pemilihen Pertua       Diaken

Ogen  1 Petrus 5 : 2-4

5:2.        Kupindo man bandu gelah mpermakani rarasen biri-biri si nggo ibereken Dibata man bandu, janah kepkeplah e alu ukur meriah bagi si ngena ate Dibata, ula alu ukur mberat. Ula erdandanken mata duiten maka idalankenndu, tapi lakokenlah e erdandanken ukurndu ersuruh guna ngelayani.

5:3.       Ula atendu iperentahindu kalak si nggo iendesken jadi si man kepkepenndu, tapi bahanlah kam jadi usihen biri-biri e.

5:4.       Janah asum reh pagi Kepala Permakan e, ialokenndu me rudang-rudang tanda kehormaten si mulia si la ermelus-melus.
Fakta

1.     Perintah Rasul Petrus ini kepada pemimpin persekutuan/perpulungen  di “seluruh dunia” disampaikannya dengan kalimat yang sangat asertf, sangat enak di dengar .  Ada beberapa perintah yang disampaikan dengan kata “pindo” atau minta sekaligus juga menekankan siapa sebenarnya jemaat.

2.     Jemaat adalah “ Rarasen biri biri Dibata” Kumpulan/Persekutuan  domba Allah

3.     Rasul Petrus memohon untuk memimpin mereka dengan cara  Suka cita yang disukai Allah, bukan merasa beban. Tidak dengan motivasi keuangan (duit) tapi harus dengan HATI YANG MEMPUNYAI PASSION untuk melayani. 

4.     Bukan dengan bentakan dan kalimat kalimat memerintah, namun dengan contoh dan keteladanan

5.     Rasul Petrus pun menyampaikan bahwa suatu saat nanti, Kepala Gembala akan datang, maka Dia akan memberikan  kembang kehidupan paling cantik yang tak bisa  layu



Makna      
                                              
1.     Pertua/Diaken yang telah sukses terpilih dalam pesta lima tahunan dalam memilih atau menetapkan serayan yang baru sudah selesai.  Rasul Petrus mengatakan /meminta bahwa jemaat itu bukan milik pertua atau diaken, tapi mereka adalah milik Tuhan (Rarasen biri biri Dibata)

2.     Memimpin , mengatur, mengarahkan , memotivasi dan mentransformasi jemaat harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, sukacita, tidak merasa beban dan buka karena motif motif uang.   Gereja memang bukan tempat cari uang, tapi geraja adalah tempat mencari dan menemukan cinta sesungguhnya, cinta agape.

3.     Keberhasilan dalam memimpin/menggembalakan rarasen biri biri DIbata, ditentukan oleh HATI yang tulus melayani, bukan motif motif yang lain.

4.     Unik. Praktek menggembalakan, atau memimpin jemaat di gereja sangat unik, tidak bisa disamakan dengan praktek manajemen duniawi, bukan cara preman, bukan cara atasan bawahan, bukan cara cara yang lain, namun dengan CARA TUHAN.  Cara yang DIA berikan kepada serayaanNA saat saat sebagai Pertua/Diaken  selalu memohon kekuatan dan kemampuan memimpin.

Pengkenaina

·        Bersyukurlah kita, karena sudah menemukan gembala/permakan yang baru yaitu prtua dan diaken yang sukses dipilih dalam pesta lima tahunan ini.

·       Sebagai Gembala/Serayaan Tuhan, kita harus sadar dan mampu untuk menggembalakan dengan standard dari TUHAN di Sorga.  Tidak dengan ememrintah, tidak dengan hati yang berat, tidak dengan tujuan mendapatkan manfaat ekonomis. 

·       Tidak ada orang yang lebih pintar dan lebh tidak mampu sebagai serayaan. Namun Kemampuan menjadi gembala yang baik sangat ditentukan oleh hati yang tulus melayani, dan senantiasa memohon kekuatan Tuhan Yesus.



Bujur ras mejuah juah kita kerina. I
Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025