Mpermakani
Rarasen Biri Biri Dibata
Thema
: Ngataken Bujur Ibas Enggo Dungna Perdalinen Pemilihen Pertua Diaken
Ogen 1 Petrus 5 : 2-4
5:2. Kupindo
man bandu gelah mpermakani rarasen biri-biri si nggo ibereken Dibata man bandu,
janah kepkeplah e alu ukur meriah bagi si ngena ate Dibata, ula alu ukur
mberat. Ula erdandanken mata duiten maka idalankenndu, tapi lakokenlah e
erdandanken ukurndu ersuruh guna ngelayani.
5:3. Ula
atendu iperentahindu kalak si nggo iendesken jadi si man kepkepenndu, tapi
bahanlah kam jadi usihen biri-biri e.
5:4. Janah
asum reh pagi Kepala Permakan e, ialokenndu me rudang-rudang tanda kehormaten
si mulia si la ermelus-melus.
Fakta
1. Perintah
Rasul Petrus ini kepada pemimpin persekutuan/perpulungen di “seluruh dunia” disampaikannya dengan
kalimat yang sangat asertf, sangat enak di dengar . Ada beberapa perintah yang disampaikan dengan
kata “pindo” atau minta sekaligus juga menekankan siapa sebenarnya jemaat.
2. Jemaat
adalah “ Rarasen biri biri Dibata” Kumpulan/Persekutuan domba Allah
3. Rasul
Petrus memohon untuk memimpin mereka dengan cara Suka cita yang disukai Allah, bukan merasa
beban. Tidak dengan motivasi keuangan (duit) tapi harus dengan HATI YANG
MEMPUNYAI PASSION untuk melayani.
4. Bukan
dengan bentakan dan kalimat kalimat memerintah, namun dengan contoh dan
keteladanan
5. Rasul
Petrus pun menyampaikan bahwa suatu saat nanti, Kepala Gembala akan datang,
maka Dia akan memberikan kembang kehidupan
paling cantik yang tak bisa layu
Makna
1. Pertua/Diaken
yang telah sukses terpilih dalam pesta lima tahunan dalam memilih atau
menetapkan serayan yang baru sudah selesai.
Rasul Petrus mengatakan /meminta bahwa jemaat itu bukan milik pertua
atau diaken, tapi mereka adalah milik Tuhan (Rarasen biri biri Dibata)
2. Memimpin
, mengatur, mengarahkan , memotivasi dan mentransformasi jemaat harus dilakukan
dengan penuh kasih sayang, sukacita, tidak merasa beban dan buka karena motif
motif uang. Gereja memang bukan tempat
cari uang, tapi geraja adalah tempat mencari dan menemukan cinta sesungguhnya,
cinta agape.
3. Keberhasilan
dalam memimpin/menggembalakan rarasen biri biri DIbata, ditentukan oleh HATI
yang tulus melayani, bukan motif motif yang lain.
4. Unik.
Praktek menggembalakan, atau memimpin jemaat di gereja sangat unik, tidak bisa disamakan dengan praktek manajemen duniawi, bukan cara preman, bukan cara atasan bawahan,
bukan cara cara yang lain, namun dengan CARA TUHAN. Cara yang DIA berikan kepada serayaanNA saat
saat sebagai Pertua/Diaken selalu
memohon kekuatan dan kemampuan memimpin.
Pengkenaina
·
Bersyukurlah kita, karena sudah
menemukan gembala/permakan yang baru yaitu prtua dan diaken yang sukses dipilih
dalam pesta lima tahunan ini.
· Sebagai Gembala/Serayaan Tuhan, kita
harus sadar dan mampu untuk menggembalakan dengan standard dari TUHAN di
Sorga. Tidak dengan ememrintah, tidak
dengan hati yang berat, tidak dengan tujuan mendapatkan manfaat ekonomis.
· Tidak ada orang yang lebih pintar dan
lebh tidak mampu sebagai serayaan. Namun Kemampuan menjadi gembala yang baik
sangat ditentukan oleh hati yang tulus melayani, dan senantiasa memohon
kekuatan Tuhan Yesus.
Bujur ras mejuah juah kita kerina. I
Pt. Analgin
Ginting
Komentar