Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

Catatan Tambahan PA Mamre Tanggal 27 Oktober – 2 Nopember 2019



Berpartisipasi Alu Motivasi Si Mehuli

Thema     :   Berpartisipasi Alu Motivasi Si Mehuli

Tujuan     :   Gelah Mamre

1.    Gelah Mamre nggejab maka ia dem/bayak alu lias ate Dibata  

2.    Makeken kesempatan guna muat bagin ibas dahin dahin gereja

2 Korintus 8 : 1-5

8:1     O senina-senina, ate kami gelah ietehndu kai si enggo ibahan Dibata arah lias ateNa nandangi perpulungen-perpulungen si i Makedoni enda.
8:2     Perpulungen-perpulungen e enggo iuji alu mesangat alu kiniseran-kiniseran si inanamina. Tapi keriahenna si simpar dingen kemusilenna si la teralang e erbahanca ia melumbar mere, tempa-tempa ia bayak.
8:3     Pang aku ngatakenca, maka perpulungen e enggo mere asa ngasupna -- lebih nge pe asa ngasupna -- alu ukurna ersuruh.
8:4     Alu meseksek ipindokenna man kami gelah ibereken kesempaten man bana guna ikut muat bagin i bas nampati kalak Kristen si i Judea.
8:5     Labo terjeng si iarapken kami e saja! Si pentingna e me iendeskenna dirina man Tuhan. Jenari, alu peraten Dibata, iendeskenna pe dirina man kami.



Fakta

1.                  Mendalam sekali pengajaran Paulus kepada Jemaat Korintus yang terttulis di dalam Perikop ini, yang merupakan pengalaman nyata yag sudah terjadi terhadap jemaat di Makedonia .  Paulus berbicara tentang Transformasi, tentang motif terdalam, dan tentang penyerahan Total kepada Tuhan.

2.                 TUhan lah sumber inisiator dan eksekutor yang membuat perubahan di Makedonia.

3.                  Perpulungen /jemaat Makedonia hidup dalam kemiskinan (musil) l namun menjalani hidup dengan riang gembira

4.                 Mereka memberi sesuai dengan kemampuan., bahkan lebih dari kemampuannya, dengan dorongan hati terdalam.

5.                 Bahkan mereka memohon dan memelas supaya diberi kesempatan ikut membantu jemaat di Judea.

6.                 Jemaat di Makedonia sudah menyerahkan hidupnya secara total, dan menghidupi kehidupan sesuai dengan rencana Tuhan.



Arti Dan Makna.

1.     Pengalaman mempunyai kesulitan kesulitan terbesar dalam hidup adalah ujian yang sangat penting, untuk melakukan perubahan dan transformasi.  Kesulitan, kemiskinan, hidup dengan tidak punya apa apa adalah alasan dan peluang untuk memberi kepada TUHAN .

2.     Trasnformasi  terbesar dan tersulit bisa terjadi, jika TUHAN ikut berkarya, sehingga tidak ada alasan untuk tidak memberi kepada TUHAN, tidak ada motif terbesar dalam diri manusia selain berasal dari TUHAN untuk melakuka pekerjaan pekerjaan yang sesuai kehendak TUHAN.

3.     Hidup harus lah dijalankan dan dilakoni dengan sukacita, optimis dan selalu melayani manusia untuk melayani TUHAN .

4.     Memberi tentu saja disesuaikan dengan kemampuan member, namun jika hati yang mendorong, bisa saja pemberian LEBIH BESAR dari kemampuan.  Sebab kemampuan manusia tidak lah melulu kemampuan manusia itu secara objektif. Kemampuan manusia harus selalu dikaitkan dengan keterlibatan TUHAN yang Maha Kuasa. 

5.     Kebahagiaan paling besar dalam hidup hanya bisa diraih dan dinikmati pada saat member kepada orang lain/jemaat di tempat lain.

6.     Pemberian terbesar yang bisa dilakukan/dipraktekkan seseorang , bukan dari memberikan harta benda yang dimilikinya, namun pada saat dia menyerahkan total hidupnya, dan mempraktekkan hidup hari lepas hari dengan  terlebih dahulu mendengar suara TUHAN lalu mengikutinya dengan ketat.   Suara TUHAN selalu berbicara dalam gereja, dan langsung tertuju ke dalam  hati setiap orang



Pengkenaina.

·        Sebagai Mamre kita perlu melakukan transformasi diri.   JIka selama ini kita sulit memberi, pelit serta tidak peduli, dan hanya semangat jika menerima, maka mulai sekarang harus merubahnya  dengan melakukan pemberian.  Memberilah, bagaimana pun suasana keberadan ekonomi kita.

·        Mamre sebaiknya dan seharusnya harus hidup lebih optimis, positive thinking , dan banyak member.  Motto mamre erdiate ras erpemere, harus dimulai segera dan secara konsisten dan periodic dilakukan evaluasi.

·        JIka adakesempatan memberi  bantuan/pertolongan kepada orang segera lakukan, jangan lambat lambat. 

·        Mamre perlu sekali menyerahka hidupnya secar total, yaitu melakukan apapun dalam hidupnya dengan niat member dan mebahagiakan orang lain.
·        Mamre harus menentukan TIMING atau MOMENTUM saat dia menyerahkan hidupnya secara total kepada TUHAN.  

Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025