Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

KATA SAMBUTAN KETUA PGI PADA PEMBUKAAN SIDANG SINODE GBKP TAHUN 2010 : BANGSA INI SEDANG SAKIT.



Di awal kata sambutannya Ketua PGI dengan suara yang sangat lantang mengatakan Thema Sidang Sinode GBKP Tahun 2010 ini sangat baik, karena mengacu kepada kemerdekan kristiani. Selanjutnya kata ketua PGI pada periode yang kedua ini bahwa kemerdekaan kristen adalah kemerdekaan dari Allah untuk melakukan segala sesuatu. Tapi juga BUKAN tanpa batas. Disisi lain ketua PGI juga memuji Khotbah Pembukaan yang disampaikan oleh Pdt Jenni Eva. Bahkan menurut dia khotbah yang disampaikan itu pasti sudah sangat membekali sidang kali ini.

Selanjutnya dengan volume suara yang lebih tinggi ketua PGI mengatakan bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang sakit, karena maraknya korupsi. Korupsi ada dimana-mana dan dalam segala bentuk dan segala aras. Ciri-ciri sakitnya bangsa ini tambah ketua PGI adalah, hadirnya bonek di Jakarta yang merusak segala sesuatu, demonstrasi yang identik dengan pengrusakan. Oleh sebab itu kata ketua PGI, gereja tidak boleh sakit. Gereja harus dapat memberi upaya penyembuhan bangsa yang sakit ini.

Ketua PGI ini kembali memuji khotbah Pdt Jenni (yang memang dengan gaya lelucon menyinggung cara-cara yang tidak baik dalam pemilihan moderamen pada sidang-sidang sebelumnya) supaya mengedepankan nilai-nilai kasih, iman dan integritas dalam mengadakan pemilihan.

Selanjutnya pada giliran sambutannya Bupati Karo kembali menyinggung bahwa bangsa ini memang sakit, dan untuk itu gereja harus berani melakukan cara-cara yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025