Featured Post

GBKP Menjadi Keluarga Allah yang Diutus untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia bagi Seluruh Ciptaan

Gambar
  (Markus 16:15; 1 Pet 2:9-10) Ceramah utuk Konvent Pendeta GBKP Wilayah 4 (7 Nov.2025) Pdt.Prof.Dr.Risnawaty Sinulingga MT.h Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan untuk kesempatan berharga saat ini dalam menyampaikan ceramah tentang visi baru gereja GBKP. Ceramah ini disampaikan menurut perumusan visi, dianalisa berdasarkan teks acuan (Markus 16:15 dan 1 Petrus 2:9-10), dibandingkan dengan panggilan gereja dalam Tata Gereja GBKP. Rumusan visi dan panggilan GBKP yang sedikit berbeda dengan teks acuan Alkitab, menunjukkan bahwa GBKP memiliki landasan dogmatis yang cukup kuat dalam perumusan vissi ini. Dalam bagian pertama ceramah, akan dipaparkan makna kata-kata dalam visi yaitu “Menjadi Keluarga Allah yang Diutus”, “Untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia” dan “Bagi seluruh Ciptaan”. Penjelasan ini penting bukan saja karena merupakan bagian dari visi GBKP, tetapi karena adanya perbedaan dengan kalimat teks Alkitab (“…beritakanlah Injil kepada segala makhluk…”) dan panggi...

KEBAKTIAN MALAM YANG SANGAT MENEDUHKAN


Persiapan yang dilakukan oleh panitia Sidang Sinode ke 34 ini patut diacungi jempol, terutama dalam menyusun ibadah pagi dan malam hari. Ibadah malam misalnya pada dua malam terakhir ini dilakukan dalam bentuk Teize. Satu bentuk ibadah yang lebih memfokuskan kepada penghayatan. Mulai dengan pencahayaan yang dilakukan dengan mematikan lampu, namun ada salib dan cahaya lilin, pemilihan lagu-lagu yang bernuansa kontemplasi, serta kata-kata pemimpin liturgi yang sangat sahdu. Banyak peserta sidang mengatakan bahwa bentuk kebaktian seperti ini sangat mengena karena mengajak kita semua merenungkan kehidupan, baik secara rohani dan jasmani.

Disamping itu ada hal lain yang sangat membantu menenangkan seluruh peserta sidang, setiap 3 jam sekali diperdentangkan lonceng dari Chapel yang ada di lokasi retreat centre ini. Pada saat bunyi lonceng terdengar semua harus saat teduh, apapun yang dilakukan saat ini. Hal ini sangat membantu terutama saat perdebatan sengit sedang terjadi, karena pada saat lonceng semua harus dia, merenung dan berdoa.

Pada pergantian sesi selalu dinyanyikan lagu-lagu pujian yang berirama riang, baik lagu rohani maupun lagu lagu karo. Dan lagu yang paling banyak sering dinyanyikan karena paling "enak" adalah

Perbunga Dap-Dap
(Karangan Djaga Depari)

Sere pia ni gele-geleken
Meruah-ruah si regi-regi
Lagu kai gia ku endeken
Mejuah-juah simbegi-mbegi

Pepulung batang parira
Ku baba ku Brastagi
Enggo pulung kita kerina
Notokenca sangap encari aron

Enterem kuidah jelma bagi perbunga dap-dap
Mejile tuhu rupana payo nge sibar nitatap
Tapi perukurenna rembang kepe bagi kap kap
Di la mujiken bana la kal akapna terakap aron

Enterem kuidah jelma turang bagi perjabu tengah
kawes kemuhen rubat bage bagem akapna megah
Adi lawes ia nagani, nagani api ki rumah-rumah
Enggo keri penaganina tarumna cikurak janah ersumpah aron

Adi rubat ras teman senina, Em tandana la meteh ngena
Adi rubat kita ras turang, Em tandana pemeteh kurang
Adi rubat ras anak kuta, em tandana kita metuda
Adi rubat ras nande bapa, E Kebilangen kam man Dibata aron.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025