Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025

Gambar
  Thema: Tetap Kataken Bujur man Dibata Bahan: 1 Tesalonika 5:16–18 " Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Fakta Nas: Dalam surat ini, Rasul Paulus memberikan tiga instruksi penting kepada jemaat Tesalonika sebagai ekspresi hidup orang percaya yang matang dalam iman: Bersukacitalah senantiasa – Sukacita bukan sekadar emosi, tetapi sebuah keputusan rohani. Tetaplah berdoa – Sebuah ajakan untuk hidup dalam relasi terus-menerus dengan Allah. Mengucap syukurlah dalam segala hal – Menunjukkan respon iman, bukan tergantung pada keadaan. Ketiganya merupakan bagian dari kehendak Allah dalam Kristus Yesus. Arti dan Makna Teologis: Bersukacita senantiasa Sukacita dalam konteks teologis bukan bergantung pada situasi atau emosi, melainkan merupakan buah Roh (Gal. 5:22) yang muncul dari keyakinan bahwa Allah hadir, memelihara, dan berdaulat atas kehidupan. ...

Catatan Tambahan PA Moria Tanggal 11 – 17 april 2021

 

Bahan Penelaahan  : Hosea 11 : 1-4

Thema : Anak Kekelengenku

Hosea 11 : 1 – 4

11:1     Nina TUHAN , Tupung Israel danak-danak denga ngena kal ateKu ia. E maka Kudilo ia i Mesir nari, bali ras anakKu si dilaki.

11:2     Tapi reh katepna ia Kulebuhi, reh dauhna ia nilah i bas Aku nari. BangsangKu nembah man Baal selaku dibatana itutungna kumenen man berhala-berhala

11:3     Situhuna si ngajari Israel erdalan, e me Aku, dingen Aku ka nge si ngangkip-ngangkip bangsangKu. Tapi la kepeken iakuina maka Aku nge si ngarak-ngarak ia.

11:4     Salu lias ate dingen kekelengen ia Kutegu-tegu, Kuangkip, jenari Kupedeher ia ku pipingKu Tungkuk Aku, jenari Kusulangi ia.

 Fakta

1.     Tuhan ngerana arah Nabi Hosea. Ipesehna uga keleng ate TUHAN nandangi Bangsa pilihenna Israel.  IIbaratkenna Bangsa Israel selaku  anak sinikelengi Bapana. Tupung Israel danak danak denga (masa proses pembentukan Israel selaku sada bangsa ) ngena kal ateKU ia, emaka kudilo ia I Mesir nari, bali ras anak KU si dilaki.

2.     Tapi kekelengen Tuhan e kepeken la ieteh ras la isadari anakna e. Emaka reh nina reh usurna ilebuh erdauhna ia.  Bahkan Bangsa Israel (anak na e) lanai mbegiken kata bapana . Bangsa pilihenna e nembah man  Baal

3.     Meskipun demikain TUHAN ALLAH tetap memperhatikan Israel selaku anak yang selamanya akan disayangi bapanya.  Ada kalimat yang sangat menyentuh sebagai ungkapan kasih sayang bapa sam anaknya, salu lias ate dingen kekelengen ku tegu tegu ia

sumber photo : https://www.neverthirsty.org/bible-studies/book-of-hosea/

Arti Dan Makna.

1.     Tuhan sangat menyayangi bangsa pilihanNYA, dan TUhan tahu bagaimana membahasakan kasih sayangnya dan bagaimana menyayangiNYA. 

2.     TUHAN mempunyai ruang hati yang sangat luas dalam menyayangi bangsanya sehingga mampu mempertahankan kasih sayangNYA sekalipun anak anak NYA itu melakukan perbuatan yang paling kotor dan keji, seperti menyembah BAAL dengan membakar kemenyan dan seluruh ritualNYA.  Suara Tuhan melalui Nabi Hosea ini adalah bukti bahwa kasih sayang TUHAN kepada manusia tidak lah ditentukan oleh perbuatan manusia itu kepada Dia.  Jadi bukan karena perbuatan dan prilaku moria yang membuat Tuhan menyayangi dan mengasihi moria.  TUhan mengasihi moria, dan semua orang  karena TUHAN memang mengasihinya. Tanpa syarat dan tanpa sebab. 

3.     Kasih sayang TUHAN kepada bangsa pilihanNya dan orang pilihanNYA sekali dan untuk selamanya.  Kasih sayang Tuhan tidak lah kasih sayang dari luar ke dalam, namun kasih sayang dari dalam ke luar.  Dari dalam diriNYA kepada semua manusia.  Seperti bapa kepada anaknya.  Apapun yang diperlakukan anak, tetap disayangi bapa.  Sebab anak dan bapa.

 

Pengkenaina.

Dalam analogi cinta kepada anak, maka seorang ibu lebih mampu mengungkapkan dan mempraktekkan kasih sayangnya kepada anaknya.   Moria haruslah mampu menghadirkan kasih sayang kepada anaknya, dan menyayingi anaknya sampai si anak merasakan seluruh kebaikan TUHAN. Tidak hanya kepada anak, namun juga kepada suami.  Moria adalah TUHAN yang dilihat, didengar disentuh dan dirasakan oleh semua anggota keluarganya, dan oleh semua teman teman dan kade kadena.  Saat berinteraksi dengan moria, maka mereka merasakan bertemu dengan TUHAN.  

Kelanjutan dari percaya kepada TUHAN, setiap orang harus bisa mempraktekkan kasih sayang TUHAN.  Jangan ada lagi moria yang tidak mengenal TUHAN.  Dan tidak ada lagi moria yang tidak mampu memerankan kasih sayang TUHAN.  Itulah yang dimaksud dan ingin dituju oleh thema bahwa setiap orang yang berinteraksi dengan moria, secara tulus dan spontan merasakan kemalemen ate. Sebab semua orang itu mendengar suara hati, suara batin moria itu “Anakku Kekelngenku” Amin

Bujur ras mejuah juah kita kerina

Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025