Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

BILA JALAN TOL MEDAN-BERASTAGI DIBANGUN.

 


Tahukah kita, di Amerika Serikat, pembangunan jalan bebas hambatan antar negara bagian (Interstate Highways) bukanlah menjadi kunci utama perkembangan sektor perkotaan di Amerika Serikat. Jauh sebelum moda transportasi jalan raya berkembang, sistem perkeretaapian menjadi kunci perkembangan sektor perkotaan di Amerika Serikat sejak pertengahan abad ke-18. Sistem rel kereta api di Amerika Serikat menghubungkan sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Kota-kota besar seperti Chicago, Detroit, dan Atlanta adalah contoh kota-kota yang berkembang pesat akibat adanya prasarana rel kereta api.

Latar belakang ini diperlukan sebagai pertimbangan bagi Pemerintah. mengingat pembangunan jalan bebas hambatan selain memiliki sisi positifnya, ternyata memiliki dampak negatif.

Penggunaan lahan yang sangat luas dan secara langsung akan berdampak pada tata ruang lahan pertanian secara keseluruhan yang dilewati oleh pembangunan jalan tersebut. Termasuk memotong alur sungai, saluran irigasi. Sebab pembangunan jalan tol akan selalu diikuti dengan perkembangan pembukaan Kawasan pemukiman dan industri baru yang secara langsung juga akan mengurangi luas pertanian dan resapan air. Bisa dibayangkan, saat ini di beberapa titik kota medan mengalami banjir ketika curah hujan tinggi.

Dengan kata lain, Berastagi yakni Tanah Karo yang terkenal dengan luasnya lahan hijau akan semakin bekurang karena pembangunan tersebut. Sebagai Milenial Tanah Karo, saya sangat berharap untuk mempertimbangkan lagi perencanaan pembangunan ini. Pemerintah sudah sepantasnya menyadari potensi wisata, pertanian dan perternakan yang dimiliki Tanah Karo. Hanya saja, dampak seperti kerusakan lingkungan, gangguan terhadap swasembada pangan dan proses pemiskinan yang massif, harus dianalisa lebih cermat.

Namun bila pembangunan ini tidak dapat terhindarkan, saya sebagai Milenial Karo hanya berharap; Pertama, pembangunan jalan tol tidak menggunakan lahan pertanian warga. Meningat sektor pertanian menjadi penopang bagi warga yang hidup di sepanjang jalan Medan-Berastagi. Sekaligus pula menjadi penopang ekonomi negara. Sangat disayangkan bila Pemerintah tidak memperhatikan hal ini. Kedua, apabila hal ini berlangsung segerlah diberikan sosialisasi dengan pemetaan yang cermat. Sehingga pembangunan ini tidak memotong jalur irigasi vital yang akan mengganggu system irigasi pertanian. Ketiga, pembangunan jalan tol juga diharapkan bisa disinergikan dengan seluruh sistem agribisnis di sepanjang jalan tersebut. Dengan demikian kita berharap pembangunan jalan tol justru akan mengangkat potensi sektor pertanian di pedesaan sepanjang jalan baru tersebut. Terakhir, bagi pengembang atau investor yang membangun jalan tol juga diharapkan agar memperhatikan nasib para pemilik warung makan atau pengusaha lainnya yang membuka usaha di sepanjang jalur yang terkena dampak keberadaan jalan itu dengan dibangun rest area di sekitar titik lelah. Pengusaha warung makan yang terkena imbas pembangunan jalan tol agar diberi prioritas untuk menempati rest area tersebut tanpa kompensasi yang memberatkan. Hal ini semata-mata untuk membantu mereka yang usahanya kolaps akibat dampak pembangunan jalan tol.

Sebagai penutup, seorang Milenial Karo seperti saya meyakini perkembangan ekonomi yang pesat pasti akan terjadi. Bila pembangunan jalan tol ini diberlangsungkan dengan segera. Hanya, besar harapan agar semua perencanaan ini dikelola dengan baik dan tidak hanya untuk kepentingan investor dan kelompok tertentu saja Diharapkan industri jalan tol juga bisa menjadi salah satu alternatif perluasan lapangan kerja pula, bagi penduduk setempat. Tanpa menyampingkan masalah lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025