Thema : Geluhku E Me Ibadah ras Persembahenku Man
Dibata
Bahan
Penelaahan : Roma 12 : 1-2
12:1 O senina-seninangku, nginget perkuah ate
Dibata si mbelin si isehkenNa man banta, kupindo man bandu: Endeskenlah kulandu
man Dibata saja selaku persembahen si nggeluh rikutken si ngena ateNa. Sabap
bage me arusna kam ersembah man Dibata sue ras biakndu selaku mahluk si rukur.
12:2 Ola pelepas dirindu jadi seri ras doni enda,
tapi berelah maka perukurenndu ipelimbarui Dibata. Alu bage banci idatndu kai
sura-sura Dibata, kai si mehuli, kai si ngena ateNa, janah kai si sempurna.
Fakta
1. Paulus meletakkan dasar nasihatnya
kepada Jemaat di Roma adalah Kasih Setia
Tuhan yang sangat besar. Kali ini
Paulus menyinggung bagaimana memperlakukan tubuh (Hard ware) dan juga pemikiran/mindset (soft ware)
2. Paulus
menekankan bahwa tubuh/raga/kula seharusnya dipersembahkan kepada TUHAN sebagai
persembahan yang hidup. Sebab
mempersembahkan tubuh kepada Tuhan adalah ciri ciri dasar dari makhluk yang berfikir.
3. Pada
ayat yang kedua, Paulus melanjutkan bahwa Tubuh harus dikendalikan oleh
pikiran, niat, visi yang jelas dan berguna. Oleh sebab itu pikiran harus diisi
dengan pikiran pikiran dari Tuhan. Lalu
dengan tegas Paulus berkata bahwa TUHAN lah yang harus menjadi sumber utama
pembaharuan pikiran. Dengan demikian
setiap orag bisa mengetahui apa kehendak Tuhan dalam hidupnya. Mengetahui kehendak Tuhan adalah jalan
mendapatkan kesempurnaan hidup.
Arti Dan
Makna.
1. Banyak
sekali godaan sehingga hidup manusia hanya focus kepada keinginan tubuh,
keinginan dunia, keinginan jangka pendek.
Sesuai dengan perkembangan dunia, sejak jaman gereja mula-mula, abad
pertengahan sampai saat sekarang ini, pencarian dan pemenuhan manusia hanya
untuk memuaskan keinginan keinginan duniawi.
Ini memang realita kehidupan, dan disinilah Paulus menekankan bahwa
tindakan tindakan untuk tubuh haruslah dipersembahkan kepada TUHAN ALLAH/DIBATA.
2. Paulus
lalu menyindir dan meningangatkan bahwa manusia berbeda dengan hewan dan
binatang yang tidak berfikir, sehingga naluri binatang hanya untuk makan dan
mempertahankan diri. Jangan perlakukan
tubuhmu seperi binatang memperlakukan tubuhnya, sebab manusia adalah makhluk
yang berfikir. Jadi berfikirlah,
proaktiflah lalu pilihlah mana tindakan atau perbuatan yang kotor dan najis
mana yang baik dan mulia. Jangan serta merta mengikuti atau mempraktekkan
sesuatu, meskipun disekitar banyak sekali yang melakukannya. Kalau sekedar selfi okelah bagus lah. Tapi
jangan pula selfi lebih penting daripada ibadahnya, dalam seluruh rangkaian
acara retreat moria.
3. Paulus lalu menyampaikan sesuatu yang
sangat cerdas dan bijaksana, bahwa memperlakukan tubuh harus dimulai dengan
memiliki pikiran yang benar. Pikiran
harus selalu diperbaiki, diperharui bahkan direvolusi. Dan sumber pembaharuan pikiran adalah TUHAN
BAPA DI SORGA. Membaharui pikiran dengan pikiran Tuhan caranya adalah mempertimbangkan
pikiran dengan pikiran/perkataan/Firman TUHAN. Misalnya : suatu saat kam ingin membeli tas bermerek, katakan lah
harganya 5 juta. Seandainya aku
menenteng tas seharga 5 juta, tentu rasa bangga ku sangat meningkat. Namun bagaimana seandainya uang 4 juta
aku persembahkan untuk anak anak di Alpha Omega, dan cukup lah aku beli tas
seharga 1 juta saja. Tentu perasaan
batinku lebih bangga dan bersyukur.
. Pengkenaina.
· Berusahalah menjadi Moria yang bijak
dan religius, tidak memenuhi tubuh dengan perbuatan dan aksesori yang sia sia,
yang fokusnya hanya ego diri.
· Berusahalah untuk berdoa, membaca alkitab secara teratur dan
menyampaikan pertanyaan kepada Tuhan Yesus, tentang apa keinginan Tuhan Yesus dalam
hidupndu, lalu dengarkan jawaban Roh Kudus. Suaranya halus daan lemah lembut, namun DIA akan meberikan tuntunan yang benar dan nyata.
· Jangan terlalu cepat mengambil keputusan, jangan terlalu
emosional namun hati hatilah. Pertimbangkan matang matang saat mengambil
pilihan. Jauhilah pilihan yag tujuannya hanya untuk meniggikan keinginan
duniawi dan jangka pendek. Namun
fokuslah terhadap pilihan untuk mewujudkan kehendak TUHAN dalam hidupndu. Amin.
Kecantikan Abadi, sebab sumber nya dari dalam hati yang bersyukur, bukan aksesoris
Terima kasih dan mejuah juah kita kerina. Tuhan simasu masu.
Pt. Analgin
Ginting.
Komentar