Datangilah kota Bekasi, keluar melalui pintu tol Bekasi Barat. Tidak berapa jauh Anda langsung melihat Landmark kota. Metropolitan Mall di sebelah kiri, Mega Bekasi dengan Giant di depan. Lalu di sebelah kanan ada gedung yang sekarang menjadi pusat perabotan milik ACE. Dulu gedung ini tempat Ramayana Dept Store, namun kalah bersaing dengan Matahari di Metropolitan Mall serta Giant. Sempat tutup beberapa waktu, sebelum dikuasai ACE dan Informa.
Lalu di sebelah kiri Metropolitan Mall (MM) di seberang Kali Malang ada gedung lain. Orang Bekasi menyebutnya Hero Plaza sekarang berubah menjadi Bekasi Cyber Park. Sekitar 500 M ke arah Timur Laut ada Apartemen Rusunami yang cukup megah dan baru dibangun namanya Centre Point. Apartemen yang lain adalah Mutiara persis di pinggir jalan Tol, yang jaraknya hanya sekitar 200 M di Selatan Gedung ACE. Persis di seberang Apartemen Mutiara ini menyeberangi Jalan Tol ada Bekasi Square yang cukup luas.
Mega Bekasi, Sumber Foto : Google
Jadi dalam radius tidak sampai 1 km, sudah ada 7 pusat belanja dan apartemen di Bekasi. Di sebelah belakang Metropolitan Mall ada Hotel berlantai 10 yaitu Horizon Hotel. Lengkaplah kawasan ini menjadi pusat belanja sekaligus Landmark Kota Bekasi.
Yang ingin saya ulas dalam tulisan ini adalah keterhubungan antara gedung gedung yang sudah saya sebut diatas. Khususnya antara Metrpolitan Mall dengan Mega Bekasi dan Bekasi Cyber Park. Jarak tiga bangunan ini selain paling dekat juga paling ramai. Metropolitan Mall memang sampai saat ini adalah Mall yang paling diramai diikuti oleh Mega Bekasi dan Bekasi Cyber Park. Dan nampaknya pengunjung yang sudah mengunjungi Mega Bekasi ingin juga berkunjung ke Metroplitan Mall dan sebaliknya. Buktinya bisa dilihat pada penyeberangan di samping Lampu Merah Jalan Jenderal Ahmad Yani, yang senantiasa memacetkan lalu lintas khususnya yang keluar dan menuju ke pintu Tol.
Metropolitan Mall Yang Posisinya Persis Di Seberang Mega Bekasi. Sumber Foto : Google
Saya punya ide agar antara kedua gedung Metropolitan Mall dengan Mega Bekasi dibuat underpass sekaligus kios kios belanja seperti yang ada di Hongkong atau Di Singapura. Di Singapura kita bebas mengunjungi toko toko yang ada di seberang menyeberang Orchad Road karena ada jalan bawah tanah . Bahkan kalau di Hongkong kita bisa mengunjungi Mall yang satu dan Mall yang lain melalui jalan bawah tanah yang juga menghubungkan dengan Stasiun Kereta Bawah Tanah (Subway).
Jika ini dibangun di Bekasi, maka pengunjung akan merasa sangat nyaman mengunjungi Metropolitan Mall dan langsung bisa menyeberang ke Mega Bekasi melalui lorong atau jalan bawah tanah ini. Dan pasti kios yang dibangun disisinya akan menjadi kios yang paling ramai karena pasti dilewati banyak orang.
Untuk tahap selanjutnya dari Metropolitan Mall bisa dibangun lorong serupa ke Bekasi Cyber Park. Tentu lorongnya perlu dibuat lebih dalam karena di bawah Kali Malang. Lalu dari Mega Bekasi bisa juga dilanjutkan pembangunan lorong bawah tanah ini menuju Gedung ACE. Untuk tahap Ketiga dibangun lorong dari gedung Ace menuju Apartemen Mutiara lanjut ke Bekasi Square di seberang jalan Tol. Tahap keempat dari Bekasi Cyber Park ke Apartemen Center Point. Sehingga penghuni apartemen bisa langsung berbelanja ke seluruh mall mall yang ada.
Jika Pemerintah Kota punya ide untuk membangun seperti yang saya sebutkan, ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. Sekaligus akan menarik wisatawan dari mana saja hanya untuk melihat dan merasakan lorong lorong bawah tanah ini. Bekasi akan menjadi pusat belanja yang unik, dan akhirnya income kota pun akan meningkat.
Kios Kios Di Sisi Lorong Bawah Tanah di Hongkong. Sumber Foto : Google
Apakah terlalu sulit? Nampaknya tidak ada yang sulit. Langkah awalnya adalah pemerintah kota Bekasi menjalin kerjasama Sister City dengan kota kota yang sudah mempunyai jalur seperti ini. Misalnya dengan Hongkong atau Singapura ataupun kota kota yang lain yang mempunyai infra struktur serupa. Kalau soal dana, saya kira banyak investor yang bersedia membangun dan membiayainya. Toh Sumarecon Agung pun sudah bermain di Bekasi.
Sumber income bisa diambil dari penjualan kios sepanjang jalur ini, ataupun dikenakan bea bagi pengunjung yang melalui jalur ini. Dengan dibuatnya kartu isi ulang seperti Octopus di Hongkong, maka pendapatan sudah semakin pasti dan pengunjung pun nyaman melaluinya.
Sudah saatnyalah Pemerintah Kotamadya Bekasi melihat kedepan dan membangun sruktur kota yang lebih futuris. Daripada hanya melihat ke belakang dan mengurusi masalah korupsi saja. Hahahaha.
Komentar
Kita butuh pemimpin yang pemimpi seperti itu. Awalnya kan sebuah mimpi selanjutnya baru kenyataan.
Bujur.