Pada tahun 1963 Presiden John F Kennedy mengatakan Bangsa Amerika akan mengirimkan manusia ke Bulan dan kembali dari sana hidup hidup sebelum dekade ini berakhir. Sebenarnya kemampuan mereka kala itu masih sekitar 30 persen untuk membuat pesawat ruang angkasa yang nantinya dinamai Apollo. Namun perkataan itu begitu kuat merasuk semua komponen dan individu warga negara Amerika, lalu memotivasi untuk bekerja bahu membahu mengeluarkan ide, gagasan dan kemampuannya.
Puncaknya terjadi pada tahun 1969, tatkala pesawat Apollo 11 yang membawa Neil Amstrong dkk mendarat di Bulan dan kembali dari sana dalam keadaan hidup. Apa yang dikatakan oleh Presiden John F Kenedy terbukti, dan dapat diwujudkan oleh Bangsa Amerika. Ironinya sang presiden sendiri tidak dapat melihat seluruh keberhasilan itu karena dia duluan tewas tertembak.
Sumber Foto : history.nasa.gov
Butuh 7 tahun untuk mewujudkan sebuah visi, namun hasilnya teknologi ruang angkasa mereka tetap yang paling maju sampai saat itu. Pengaruh visi itu begitu kuat, berdampak secara positif dan menempatkan Bangsa Amerika sebagai yang paling inovatif dalam teknologi.
Hampir sama dengan sejarah Toyota Motor. Juga berawal dari sebuah visi yang dimiliki oleh keluarga Toyoda. Keluarga ini tadinya memiliki pabrik yang memproduksi mesin tenun. Lalu menyekolahkan anaknya yang bernama Sakidi Toyoda ke Inggris untuk mempelajari teknologi pembuatan mobil. Sekembalinya berguru di Inggris diproduksi lah mobil yang pertama dalam jenis mobil truk.
Lalu di dalam waktu produksi mobil yang telah dibuat dievaluasi, diganti menjadi produksi mobil penumpang Toyota Corolla, belajar lagi, dibuat variasi sampai akhirnya Toyota menjadi produsen mobil no 1 di dunia. Tidak instan, tapi perlu waktu untuk belajar.
Mobil Esemka
Demikian juga hal nya dengan Mobil Esemka yang diproduksi oleh anak anak Sekolah Menengah Kejuruan di Solo. Menjadi populer setelah Sang Walikota Joko Widodo memakainya sebagai kenderaan kerjanya. Beritanya mencuat ke tingkat nasional. Di Kompasiana pun sangat ramai diperbincangkan sampai saat ini.
Sebagian memuji dan mendukungnya untuk meneruskan produksi mobil ini. Bahkan ingatan terhadap Progam Mobil Nasional yang sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu muncul kembali. Bagi yang positif dan bersimpati dengan temuan anak anak sekolah ini membuat tulisan tulisan, komentar komentar untuk meneruskan proyek ini.
Bagi yang skeptis yang lebih menonjol daya analisa atau otak kirinya mengkritisi mobil Esemka ini. Melihat banyak kelemahan, banyak kekurangan, banyak hal yang belum tersedia seperti misalnya pabrik pembuat komponen-komponen, uji ketahannya, uji emisi dan lain sebagainya.
Nampaknya di Kompasiana sendiripun dukungan kompasianer terbelah. Sebagian tetap mendukung dengan seluruh puja puji otak kanannya, sebagian meragukan dengan kritisi otak kirinya. Bagaimana ke depan?
Menunggu Visi Dari Presiden.
Sama seperti perkataan John F Kenedy, maka Bangsa Indonesia pun dalam kaitan dengan mobil Esemka ini sangat menunggu sebuah perkataan ataupun visi dari Presiden sebagai pemimpin tertinggi Bangsa ini. Inilah momennya, sebab perhatian masyarakat terhadap mobil Esemka ini begitu luas, bahkan sekarang dijadikan objek wisata.
Disamping itu apa yang dikatakan Sukiyat, pemilik Kiat Motor di Solo yang memproduksi mobil Esemka bahwa permintaan khususnya dari perkebunan demikian banyaknya. Ini adalah tanda bahwa potensi penjualan mobil ini begitu luas.
Yang dibutuhkan adalah sebuah perkataan yang akhirnya menjadi arahan terhadap rencana pengembangan mobil Esemka kedepannya. Apakah Presiden setuju untuk mengembangkan produksi mobil Nasional dengan cikal bakal Esemka atau ada pemikiran yang lain.
Presiden SBY bisa berkata “ mari kita jadikan mobil Esemka menjadi tonggak kebangkitan mobil nasional. Saya meminta agar semua lembaga pemerintah terkait, segera melakukan penelitian serta mengevaluasi kesiapan bangsa kita untuk memproduksi mobil ini menjadi mobil nasional. Saya juga meminta agar para investor dan lembaga lembaga keuangan dan pembiayaan untuk memprioritaskan produksi mobil nasional ini. Saya harap 5 tahun dari sekarang kita sudah mampu untuk memproduksi secara massal Mobil Esemka dengan seluruh variannya sebagai mobil kebanggan bangsa kita”
Atau juga Presiden bisa berkata, “Saudaraku sebangsa dan se tanah air Indonesia, saya lihat bahwa perhatian kita begitu besar terhadap mobil Esemka, namun perlu saya jelaskan bahwa produksi mobil bukanlah prioritas Bangsa kita. Sebab prioritas kita adalah pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis kepada pertanian dan perikanan serta industri pengolahan hasil hasil pertanian dan perikanan. Inilah yang masih menjadi fokus kita sampai 10 tahun kedepan. Tentang mobil Esemka mari kita apresiasi sebagai bukti kemajuan berfikir dan bekerja anak anak kita. Tidak akan kita produksi sebagai mobil Nasional, namun tetap kita hargai sebagai hasil karya yang sangat inovatif sekaligus membanggakan dari anak anak muda kita. Jika ada yang bermninat untuk mengembangkannya silahkan saja pemerintah akan mendukungnya seperlunya”.
Jika Presiden bersedia berbicara seprti salah satu contoh di atas, maka pandangan kita tentang mobil Esemka ini semakin jelas. Dan semua kita tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana nanti ujung akhirnya. Bukan tidak mungkin suatu saat kelak Mobil Esemka adalah salah satu brand mobil yang paling hebat di Jagat ini. Kita menunggu tanggapan Presiden tentang mobil Esemka, sebab momentum nya sangat pas untuk mengembangkan rasa haus prestasi bangsa Indonesia tercinta
Komentar