Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

Kehidupan selebriti selalu menarik untuk diikuti dan dikomentari, demikian juga dengan Lyodra Ginting, sang juara Indonesia Idol 2020 yang prestasinya terus menanjak. Terakhir Lyodra dinobatkan sebagai wanita tercantik nomor 8 di dunia, versi TC Candler, mengalahkan antara lain Gal Gadot sang wonder woman dari Israel.
Bukan itu saja, sang diva bersuara merdu yang piawai menguasai
teknik bernyanyi dan berkarakter humble ini, beberapa waktu yang lalu
mendapatkan berbagai penghargaan antara lain Line Choice Awards, Mnet Asian Music
Awards, MTV Awards, dan masih banyak lagi. Semua prestasi ini diraih Lyodra
dalam usianya yang masih sangat belia, 19 tahun. Wooow.
Hari-hari ini berita
tentang Lyodra adalah mengenai kedekatannya dengan seorang aktor dan
penyanyi yang ganteng, Riza Syah. Awalnya publik menganggap kedekatan Lyodra
dengan Riza Syah adalah hubungan profesional, sebab Riza menjadi salah seorang
model dalam video clip lagu Lyodra Ginting. Namun belakangan ada pernyataan
dari mereka berdua bahwa mereka sudah menjadi teman sangat dekat dan sedang
berpacaran. Selamat ya….
Salah seorang wanita
tercantik di dunia dan punya prestasi yang sedang menanjak, siapa yang tidak
suka. Demikian juga dengan Riza Syah yang wajahnya bersih, yang kegantenganannya membuat luluh setiap
wanita yang memandangnya. Mereka berdua sedang memadu hati dan kemesraan
merengkuh kebahagiaan hidup. Diberitakan bahwa Riza Syah sudah berjumpa dengan
ayahanda Lyodra dan beberapa kali bermain bulutangkis bersama.
Saya pribadi sebagai
seorang bermarga Ginting, dan merasa dekat dengan ayahanda Lyodra Ginting,
sangat bangga akan prestasi Lyodra beru Ginting termasuk pertemanannya dengan
Riza Syah. Namun saya harus berkata jujur bahwa saya menyimpan sedikit
kecemasan. Saya cemas melihat masa depan percintaan Lyodra Ginting, akan kehidupan
pernikahannya kelak, walaupun mungkin masih lama untuk sampai ke jenjang
pernikahan, sebab usia Lyodra pun masih sangat belia yaitu 19 tahun.
Saya cemas karena dalam adat dan budaya suku Karo, pernikahan hanya sekali seumur hidup. Saya
cemas akan kehidupan pernikahan Lyodra – yang pada saat perhelatan Indonesia
Idol sesi ke-10 berhasil mempopulerkan sapaan suku Karo “mejuah juah”
bukan horas – karena dua hal: banyak kasus di mana kehidupan rumah tangga para
selebriti berakhir dengan perceraian di tengah jalan, dan juga adanya perbedaan
keyakinan antara Lyodra dan Riza Syah.
Saya dengar bahwa
Riza Syah lahir di Jawa Tengah, dan beragama Islam. Sedangkan
Lyodra beru Ginting adalah seorang penganut Katolik. Biodata Riza Syah saya
dapatkan pada berita ini.
Namun saya juga
harus membatasi diri dan berusaha untuk melihat pacarannya Lyodra Ginting
dari perspektif yang seobjektif mungkin. Oleh sebab itu, berikut ini adalah
pandangan pribadi saya.
1. Setiap orang mempunyai hak memilih dan menentukan teman hidupnya. Ini merupakan hak yang paling azasi. Jadi di atas pandangan semua orang, maka Lyodra lah paling berkuasa atas keputusannya untuk memilih teman hidupnya.
2. Setiap orang berhak untuk bahagia dalam hidupnya. Setiap laki-laki dan wanita berhak untuk menentukan, memilih, memakai, mejadikan siapapun dan apapun demi kebahagiaan hidupnya. Demi kebahagiaan hidupnya kelak, Lyodra dan Riza berhak untuk memilih pasangan hidupnya terlepas dari semua saran dan pandangan pihak lain.
3. Setiap orang lahir dan hidup dalam adat dan budaya tertentu. Setiap orang harus bangga akan budaya dan ikatan primordial dengan tanah kelahirannya. Dan tentunya, ikut melestarikan adat dan budaya suku di mana dia dilahirkan. Ada satu peribahasa Karo yang sangat penting untuk diingat oleh semua orang Karo “prestasi kehidupan tiap orang (Karo) adalah kesangapen/berkah untuk suku Karo”
4. Jalan mudah dan jalan sulit. Saya mengatakan, bahwa pernikahan sesuku dan atau seagama adalah jalan mudah. Contoh yang menempuh jalan ini adalah Judika Sihotang dengan Duma Riris Silalahi, juga Joy Tobing dalam pernikahannya yang kedua. Ada yang menempuh jalan sulit dan berbahagia, yaitu mereka yang berbeda agama namun berhasil mempertahankan pernikahannya sampai sekarang dan menjadi kebanggaan, misalnya Adrie Subono atau mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.
5. Mengingat
pesan orang tua. Meskipun punya hak memilih dan hak untuk berbahagia, namun
pesan orang tua tetap perlu dijadikan pertimbangan utama. Dalam sebuah
percakapan saya dengan ibunda Lyodra beru Ginting dalam podcast CADAS
INSPIRATIF, saya bertanya siapa kelak yang bisa menjadi jodoh Lyodra. Ibunda Lyodra
yang beru Tarigan ini menjawab seraya mengungkapkan keinginan dan harapannya, siapapun
boleh asal seiman. Percakapan saya dengan ibunda Lyodra bisa didengar disini.
Nah, saya berharap saat Lyodra Ginting dan Riza Syah berpacaran,
kelima hal di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
sebelum kelak memasuki kehidupan rumah tangga yang membahagiakan dan langgeng.
Last but not least, ada kata-kata berkat dan harapan
dalam budaya Karo yang berbunyi
demikian, “la lit persirangan kecuali kematen’ sangap kam duana jumpa anak
dilaki ras anak diberu” – tidak ada perceraian kecuali oleh kematian dan
berbahagialah mendapat anak laki-laki
dan anak perempuan.
Komentar