Featured Post

Catatan Khotbah Minggu 12 Mei 2024

Gambar
 Minggu Eksaudi : Begiken Min O Jahwe Warna Mbentar Invocatio          :  “(Pilipi 3 : 16)” Ogen                     :  Perbahanen Rasul Rasul 1 : 1 - 5  (Tunggal )     Khotbah            :  Masmur 31 : 1 – 5      (Responsoria )     Thema                 :  Pemindon Lako Iampang-ampangi Tuhan              Khotbah : Masmur 31 : 1 – 5     Masmur Daud. Ku Kam aku cicio o TUHAN ula pelepas aku kemalun. Kam kap Dibata si bujur, mindo aku, maka IkeliniNdu aku. Begiken min pertotonku pedas min Kam reh mulahi aku. Jadi min Kam deleng batu inganku cicio, kubungku si nteguh inganku terkawal. Kam kap ingan cebuni dingen bentengku, tegu-tegu dingen babai aku erkiteken GelarNdu. Tegu-tegu aku maka ula aku kena siding itogeng kalak man bangku. Ampang-ampangi aku maka ula aku kena cilaka. Pembukaan   Syalomm mejuah juah senina ras turang, Kidekah nggeluh manusia ibas doni enda, lit lalap perbeben.  Lit nge lalap kiniseran, kiniseraan si mengancam keselamatan ta.  Tapi lit ka nge jalan keluar,

Pembelajaran Penting Dari Sirkuit Mandalika dan Desa Liang Melas Datas

Setelah selesai Test Pramusim Moto GP tahun 2022 di sirkuit kebanggaan kita semua Mandalika, ada masukan dari pembalap tentang aspal yang terkelupas.  Masukan ini disampaikan secara objektif karena para pembalap kelas  dunia tersebut merasakan langsung saat membalap di sirkuit Mandalika.  Memang hampir semua pembalap dan tim yang datang memuji keindahan panorama di Mandalika, dan juga bentuk sirkuitnya yang unik.  Namun ketika ada masukan mereka juga menyampaikannya  dengan terus terang.

Sebuah masukan atau kritikan dikatakan objektif jika yang bagus dikatakan bagus, dan yang jelek dikatakan jelek. 

Lalu apa respon dari MGPA (Mandalika Grand Prix Association)?  Melalui direktunya Andhi Satria masukan ini tidak ditampik, namun diterima.  Dikatakan oleh Andhi Satria bahwa karena sirkuit baru pasti ada kekurangan satu dan dua hal.  Di sirkuit manapun di seluruh dunia kalau baru pasti ada kekurangan satu dua, kata Andhi seperti yang diberitakan Kompas.com

Nah mengingat sirkuit Mandalika akan menjadi tempat dilaksanakannya Moto GP 2022 seri kedua, yang akan diadakan pada pertengahan bulan maret,  maka MGPA segera merespon dan bahkan akan segera memperbaikinya.  Saat ini seluruh peralatan dan bahan bahan, batu, aspal dan lain lain dilaporkan sudah mulai didatangkan untuk segera dipakai memperbaiki kekurangan kekurangan yang masih ada, terutama aspal yang terkelupas. 

Sumber photo : (Dok. Chaerul Manek Ismail/Shutterstock.com) dalam Kompas.com

Disinilah saya melihat ada pembelajaran yang penting.  Bahwa jika ada respon atau masukan, bukan mencari cari alasan pembenaran, namun menerima masukan tersebut dan segera meresponnya secara positif atau memperbaikinya demi kepuasan pihak pihak yang memakai dan menggunakan sirkuit tersebut.  Dalam paradigma berorientasi kepada kepuasaan kastemer, maka suatu organisasi atau principal selalu bergerak cepat dan memperbaiki diri sesuai masukan sehingga hubungan baik dan jangka panjang bisa dipertahankan bahkan  ditingkatkan.

Memang ketika sebagai bangsa kita memasuki pasar international maka standard kerja dan kualitas barang dan jasa yang diproduksi pun harus berstandar internasional.  Sebab perusahaan dan siapapun mengakui bahwa sumber pendapatan itu dari kastemer atau pihak pihak yang memakai barang atau jasa yang dihasilkan.  Sirkuit Mandalika sudah memberikan hasil dollar yang sangat luarbiasa pada Test Pramusim MotoGP kemarin dengan penuhnya hotel hotel di Lombok dan Bali.

Dari Liang Melas Datas pun ada pembelajaran yang mirip dengan Mandalika.  Sebagaimana diberitakan secara luas, bahwa berawal dari inisiatif para penduduk desa tersebut untuk mengirim langsung jeruk sejumlah lebih kurang 3 ton kepada Presiden Jokowi di Istana Presiden.  Pada saat mengantarkan jeruk yang kualitas nya bagus tersebut disampaikan juga lah keluhan dari penduduk desa yang diwakili 5 orang yang diterima Presiden,  tentang jalan desa yang rusak parah, dan belum pernah diperbaiki oleh Pemkab Karo dan Pemkap Propinsi Sumatra Utara.

Kedatangan penduduk Liang Melas Datas ke Istana Presiden tersebut sekitar bulan desember 2021.  Tidak pake lama, pawa awal bulan februari kemarim Presiden Jokowi, sesuai janjinya sudah datang langsung ke Desa Liang Melas Datas.

Sumber photo : https://pontas.id/

Tidak tanggung tanggung, Presiden Jokowi pada saat itu disertai beberapa orang menteri terkait, melihat langsung kondisi infra struktur jalan,  memanen jeruk yang berkualitas baik dan sangat baik.  Sehingga pada penjelasannya, Pak Jokowi menyampaikan ironi yang ada.  Disatu sisi produksi pertaniannya luar biasa, namun infra struktur jalannya rusak parah.  Bahkan Pak Jokowi mengatakan jangan sampai harga jeruknya Rp 5000 tapi biaya transportasi nya Rp 8000.

Dari kunjungan tersebut ada komitmen pemerintah pusat untuk memperbaiki infra struktur jalan sepanjang lebih kurang 36 Km.  Dan alokasi dana yang dibutuhkan lebih kurang Rp 164,8   M.  Dalam pelaksanaannya  pembangunan jalan akan dilakukan dua tahun, 2022 dan 2023 sehingga kebutuhan dana dibutuhkan sekitar Rp 80 M per tahunnya. 

Rakyat adalah  kastemer, dan pemerintah adalah principal.  Dari kunjungan ke Liang Melas Datas ini, keluhan kastemer yaitu para petani didengar dan direspon dengan postif,  dan segera dibuat komitmen perbaikan.   

Pemerintah bukannya mencari cari alasan untuk pembenaran, karena Prsiden Jokowi dan pemerintah pusat mengetahui bahwa hakekat keberadaan pemerintah adalah membantu dan menolong rakyat sebagai kastemer.  Jika rakyat maju secara ekonomi, maka negara pun akan ikut maju dari pajak pajak yang dibayar rakyat tersebut,

Manajemen Mandalika merespon cepat complain dari  kastemernya pembalap Moto GP dunia. Pemerintah pusat pun merespon cepat keinginan dari masyarakat Desa Liang Melas Datas.  Terharu dan bangga hati ini melihat kedua fakta kehidupan bangsa. 

Kedepan harapan kita tentu hubungan dan respon seperti inilah yang lebih banyak dipraktekkan dalam kehidupan berbangsa, dalam kehidupan berusaha/bekerja.  Bekerjalah secara professional.  Professionalisme yang bersifat altruistik, memberi kegunaan dan manfaat kepada konstituen atau kastemer kita.

Seorang professional dari bangsa  Amerika yang bernama Deepak Chopraa pernah berkata bahwa kehidupan manusia seperti sel.  Sebagai seorang dokter medis, dia mengamati bahwa sebuah sel akan hidup kalau kalau sel itu menopang dan berguna bagi sel di sebelahnya. Jika sebuah sel tidak berguna lagi bagi sel yang lain, maka sel tersebut segera mati, dan digantikan sel baru yang tumbuh.

Manusia pun sebenarnya diberi kehidupan kalau dia bermanfaat bagi manusia yang lain. Khususnya dalam konteks kerja atau professi. Apapun professi dan pekerjaan kita, bisa berlangsung lama jika pekerjaan kita memberi manfaat bagi orang lain atau bagi kastemer / konstituen kita. Jika pekerjaan kita tidak ada manfaatnya  bagi orang lain, maka pekerjaan itu segera akan hilang, atau dikejar kejar petugas negara. 

Managemen Sirkuit Mandalika dan Presiden Jokowi sudah menunjukkan bagaimana proses kerja yang menghasilkan manfaat bagi orang lain dan rakyat Indonesia.  Marilah kita belajar dan membangun komitmen agar hidup kita dan pekerjaan kita  bermanfaat bagi orang lain.  Salam.


Konten ini telah tayang di : https://www.kompasiana.com/cadasinspiratif-63/6211f622dd39437a4b3700d2/pembelajan-penting-dari-sirkuit-mandalika-dan-desa-liang-melas-datas?page=2&page_images=1


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023