Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Setelah selesai Test Pramusim Moto GP tahun 2022 di sirkuit kebanggaan kita semua Mandalika, ada masukan dari pembalap tentang aspal yang terkelupas. Masukan ini disampaikan secara objektif karena para pembalap kelas dunia tersebut merasakan langsung saat membalap di sirkuit Mandalika. Memang hampir semua pembalap dan tim yang datang memuji keindahan panorama di Mandalika, dan juga bentuk sirkuitnya yang unik. Namun ketika ada masukan mereka juga menyampaikannya dengan terus terang.
Sebuah
masukan atau kritikan dikatakan objektif jika yang bagus dikatakan bagus, dan
yang jelek dikatakan jelek.
Lalu apa
respon dari MGPA (Mandalika Grand Prix Association)? Melalui direktunya Andhi Satria masukan ini
tidak ditampik, namun diterima. Dikatakan
oleh Andhi Satria bahwa karena sirkuit baru pasti ada kekurangan satu dan dua
hal. Di sirkuit manapun di seluruh dunia
kalau baru pasti ada kekurangan satu dua, kata Andhi seperti yang diberitakan Kompas.com
Nah
mengingat sirkuit Mandalika akan menjadi tempat dilaksanakannya Moto GP 2022
seri kedua, yang akan diadakan pada pertengahan bulan maret, maka MGPA segera merespon dan bahkan akan segera
memperbaikinya. Saat ini seluruh
peralatan dan bahan bahan, batu, aspal dan lain lain dilaporkan sudah mulai
didatangkan untuk segera dipakai memperbaiki kekurangan kekurangan yang masih
ada, terutama aspal yang terkelupas.
Disinilah saya melihat ada pembelajaran yang penting. Bahwa jika ada respon atau masukan, bukan mencari cari alasan pembenaran, namun menerima masukan tersebut dan segera meresponnya secara positif atau memperbaikinya demi kepuasan pihak pihak yang memakai dan menggunakan sirkuit tersebut. Dalam paradigma berorientasi kepada kepuasaan kastemer, maka suatu organisasi atau principal selalu bergerak cepat dan memperbaiki diri sesuai masukan sehingga hubungan baik dan jangka panjang bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Memang ketika
sebagai bangsa kita memasuki pasar international maka standard kerja dan
kualitas barang dan jasa yang diproduksi pun harus berstandar internasional. Sebab perusahaan dan siapapun mengakui bahwa
sumber pendapatan itu dari kastemer atau pihak pihak yang memakai barang atau
jasa yang dihasilkan. Sirkuit Mandalika
sudah memberikan hasil dollar yang sangat luarbiasa pada Test Pramusim MotoGP kemarin
dengan penuhnya hotel hotel di Lombok dan Bali.
Dari Liang Melas
Datas pun ada pembelajaran yang mirip dengan Mandalika. Sebagaimana diberitakan secara luas, bahwa
berawal dari inisiatif para penduduk desa tersebut untuk mengirim langsung
jeruk sejumlah lebih kurang 3 ton kepada Presiden Jokowi di Istana
Presiden. Pada saat mengantarkan jeruk
yang kualitas nya bagus tersebut disampaikan juga lah keluhan dari penduduk
desa yang diwakili 5 orang yang diterima Presiden, tentang jalan desa yang rusak parah, dan belum
pernah diperbaiki oleh Pemkab Karo dan Pemkap Propinsi Sumatra Utara.
Kedatangan
penduduk Liang Melas Datas ke Istana Presiden tersebut sekitar bulan desember
2021. Tidak pake lama, pawa awal bulan februari
kemarim Presiden Jokowi, sesuai janjinya sudah datang langsung ke Desa Liang
Melas Datas.
Sumber photo : https://pontas.id/
Tidak tanggung tanggung, Presiden Jokowi pada saat itu disertai beberapa orang menteri terkait, melihat langsung kondisi infra struktur jalan, memanen jeruk yang berkualitas baik dan sangat baik. Sehingga pada penjelasannya, Pak Jokowi menyampaikan ironi yang ada. Disatu sisi produksi pertaniannya luar biasa, namun infra struktur jalannya rusak parah. Bahkan Pak Jokowi mengatakan jangan sampai harga jeruknya Rp 5000 tapi biaya transportasi nya Rp 8000.
Dari kunjungan tersebut ada komitmen pemerintah pusat untuk memperbaiki infra struktur jalan sepanjang lebih kurang 36 Km. Dan alokasi dana yang dibutuhkan lebih kurang Rp 164,8 M. Dalam pelaksanaannya pembangunan jalan akan dilakukan dua tahun, 2022 dan 2023 sehingga kebutuhan dana dibutuhkan sekitar Rp 80 M per tahunnya.
Rakyat adalah
kastemer, dan pemerintah adalah principal. Dari kunjungan ke Liang Melas Datas ini,
keluhan kastemer yaitu para petani didengar dan direspon dengan postif, dan segera dibuat komitmen perbaikan.
Pemerintah
bukannya mencari cari alasan untuk pembenaran, karena Prsiden Jokowi dan
pemerintah pusat mengetahui bahwa hakekat keberadaan pemerintah adalah membantu
dan menolong rakyat sebagai kastemer.
Jika rakyat maju secara ekonomi, maka negara pun akan ikut maju dari
pajak pajak yang dibayar rakyat tersebut,
Manajemen
Mandalika merespon cepat complain dari kastemernya pembalap Moto GP dunia. Pemerintah
pusat pun merespon cepat keinginan dari masyarakat Desa Liang Melas Datas. Terharu dan bangga hati ini melihat kedua fakta
kehidupan bangsa.
Kedepan
harapan kita tentu hubungan dan respon seperti inilah yang lebih banyak
dipraktekkan dalam kehidupan berbangsa, dalam kehidupan berusaha/bekerja. Bekerjalah secara professional. Professionalisme yang bersifat altruistik,
memberi kegunaan dan manfaat kepada konstituen atau kastemer kita.
Seorang professional
dari bangsa Amerika yang bernama Deepak
Chopraa pernah berkata bahwa kehidupan manusia seperti sel. Sebagai seorang dokter medis, dia mengamati
bahwa sebuah sel akan hidup kalau kalau sel itu menopang dan berguna bagi sel di
sebelahnya. Jika sebuah sel tidak berguna lagi bagi sel yang lain, maka sel
tersebut segera mati, dan digantikan sel baru yang tumbuh.
Manusia pun sebenarnya
diberi kehidupan kalau dia bermanfaat bagi manusia yang lain. Khususnya dalam
konteks kerja atau professi. Apapun professi dan pekerjaan kita, bisa
berlangsung lama jika pekerjaan kita memberi manfaat bagi orang lain atau bagi
kastemer / konstituen kita. Jika pekerjaan kita tidak ada manfaatnya bagi orang lain, maka pekerjaan itu segera
akan hilang, atau dikejar kejar petugas negara.
Managemen
Sirkuit Mandalika dan Presiden Jokowi sudah menunjukkan bagaimana proses kerja
yang menghasilkan manfaat bagi orang lain dan rakyat Indonesia. Marilah kita belajar dan membangun komitmen agar
hidup kita dan pekerjaan kita bermanfaat
bagi orang lain. Salam.
Konten ini telah tayang di : https://www.kompasiana.com/cadasinspiratif-63/6211f622dd39437a4b3700d2/pembelajan-penting-dari-sirkuit-mandalika-dan-desa-liang-melas-datas?page=2&page_images=1
Komentar