Featured Post

Catatan Khotbah Minggu 12 Mei 2024

Gambar
 Minggu Eksaudi : Begiken Min O Jahwe Warna Mbentar Invocatio          :  “(Pilipi 3 : 16)” Ogen                     :  Perbahanen Rasul Rasul 1 : 1 - 5  (Tunggal )     Khotbah            :  Masmur 31 : 1 – 5      (Responsoria )     Thema                 :  Pemindon Lako Iampang-ampangi Tuhan              Khotbah : Masmur 31 : 1 – 5     Masmur Daud. Ku Kam aku cicio o TUHAN ula pelepas aku kemalun. Kam kap Dibata si bujur, mindo aku, maka IkeliniNdu aku. Begiken min pertotonku pedas min Kam reh mulahi aku. Jadi min Kam deleng batu inganku cicio, kubungku si nteguh inganku terkawal. Kam kap ingan cebuni dingen bentengku, tegu-tegu dingen babai aku erkiteken GelarNdu. Tegu-tegu aku maka ula aku kena siding itogeng kalak man bangku. Ampang-ampangi aku maka ula aku kena cilaka. Pembukaan   Syalomm mejuah juah senina ras turang, Kidekah nggeluh manusia ibas doni enda, lit lalap perbeben.  Lit nge lalap kiniseran, kiniseraan si mengancam keselamatan ta.  Tapi lit ka nge jalan keluar,

Evaluasi Pelaksanaan GBP GBKP 2021 Tentang Generasi Muda Menjadi Berkat

 Di GBKP Rgn Graha Harapan Bekasi, Klasis Bekasi Denpasar

Merespon arahan Moderamen GBKP yang diperkuat oleh dorongan klasis Bekasi Denpasar, maka kami Rungun GBKP Graha Harapan membuat evaluasi terhadap generasi  muda menjadi berkat, yang dihubungkan dengan sudah ada/atau belum kebaktian keluarga, pendidikan atau pelatihan untuk orang tua supaya lebih terdorong dan terampil mendampingi anak anak.  Setelah kami modifikasi sedikit, maka kami mengajukan sebanyak 8 pertanyaan kepada setiap keluarga (satu KK satu suara)

GBKP Rgn Graha Harapan mempunyai 157 KK, sehingga kami butuh data/responden sejumlah 109 untuk tingkat kepercayaan 95%, atau kemungkinan kesalahan dari pandangan seluruh jemaat ini hanya 5%.   Jumlah data/sample/responden yang masuk sebanyak 118 sehingga bisa dikatakan bahwa hasil penelitian sangat valid.   Metode survey dilakukan dengan memakai platform Google Forms.   Berikut ini disajikan hasil survey .

A.     Hasil survey

1.     Keluarga yang di survey

Kalu dilihat sebanyak lebih kurang 51 % responden mempunyai anak anak yang berusia KAKR dari batita sampai remaja (Kelas 1 SMA).  Sebanyak 20 persen mempunyai anak anak KAKR dan Permata, sisanya mempunyai anak anak usia permata dan bahkan sudah menikah. 

2.     Pertanyaan berikutnya yang diajukan apakah sudah melaksanakan Ibadah keluarga atau belum.   Bagaimana hasilnya ?

Baru delapan (8)  persen yang mengadakan Kebaktian keluarga bersama anak anak seluruh anggota keluarga. Sekitar 33% mengatakan belum pernah sama sekali.   Yang menarik adalah yang mengadakan sudah melakukan ibadah kelurga namun tidak konsisten.  Sebanyak hampir 60 %



3.     Kepada yang sudah melakukan ibadah kelurga ini ditanya lebih lanjut bagaimana pelaksanaan ibada keluarga nya.  Jawabannya adalah seperti bagan dibawah ini

Ada sebanyak 16% atau 14 keluarga  yag sudah melakukan ibadan keluarga secara konsisten setiap hari/malam.  Seelebihnya sebanyak 8% mengatakan seminggu sekali, yang paling banyak adalah 3-5 kali dalam setahun atau sekali sekali jika diingat dan hati merasa terdorong sekitar 75%.

4.     Lalu berikutnya ditanya lah kepada para responden bagaimana pandangannya tentang disiplin anak anaknya 

Sebanyak 63% para orang tua merasa dan menilai anak anaknya masih sulit berdisplin,  namun ada berita menggembirakan bahwa 23% orang tua bersaksi bahwa anak anaknya sangat berdisiplin untuk mengikuti ibadah. Bahkan 13.2 % orang tua mengatakan bahwa anak anaknya lebih berdisiplin disbanding orang tuanya sendiri

5.     Bagaimana tentang tanggapan keluarga tentang pembinaan bagi orang tua sebagai pendampaing ?

SEbanyak 85% keluarga jemaat mengatakan belum pernah mendapatkan pembinaan dari runggun.  Selebihnya sekitar 15% mengatakan sudah pernah mendapatkannya sebanyak 1 kali sampai 4 kali dalam setahun.

6.     Ketika ditanya ibadah virtual untuk generasi muda yang paling banyak dilakukan sepanjang tahun 2021 pada ibadah apa? Inilah jawaban orang tua… 

Orang tua merasakan bahwa ibadah virtual yang paling intensif dilakukan adalah untuk kebaktian KAKR, sebanyak 86,8 % keluarga mengatakan nya.  Sisanya adalah untuk PA Permata dan PA Remaja.

7.     Pertanyaan berikutnya adalah tentang Ibadah Intergenerasi 

Sebanyak hampir 61 % jemaat Graha Harapan mengatakan belum pernah melakukan ibadah intergenerasi.  Selebihnya lebih kurang 39 persen mengatakan sudah melakukannya dengan durasi 1 kali , 2 kali, 3 kali dan 4 kali dalam setahun.

8.     Lalu survey atau pertanyaan pamungkas diajukan kepada orang tua, bagaimana mereka melihat peranan anak singuda di gereja, pada saat ibadah berbasi IT sangat dibutuhkan. 

Sebanyak 30,6 persen mengatakan bahwa peranan generasi muda kurang dari 50%, 21.6% mengatakan sebanyak 50%.  Jadi total yang mengatakan bahwa peranan anak singuda 50% atau kurang adalah sebanyak 52,2 persen.  Sebanyak 47,8 % keluarga melihat bahwa anak singuda sudah mencapat 75% bahkan 14.4% mengatakan sudah 100%.



 B.     Kesimpulah Dan Refleksi Teologis

1.     Keluarga yang menjadi mayoritas jemaat di Graha Harapan masih mempunyai anak anak KAKR dan Permata.  Sehingga perlu sekali Runggun lebih memikirkan kebutuhan kebutuhan keluarga muda ini, khususnya dalam mendidik anak anaknya untuk berdisplin dan takut kepada Tuhan. 

2.     Ternyata dari 157 KK anggota runggun masih terlalu sedikit yang melakukan kebaktian keluarga secara konsisten dan berdisplin.  Tentu runggun dan serayan setempat haruslah semakin sering mengajak dan mendorong setiap keluarga untuk melakukan ibadah keluarga secara konsisten.  

Sumber Photo : https://www.ebglobal.org/

3.     Kuat sekali hubungan antara keluarga yang konsisten melakukan ibadah keluarga dengan tingkat disiplin anak anak, sehingga bisa diyakini bahwa jika kebaktian keluarga semakin ditingkatkan maka disiplin anak anak juga akan semakin meningkat. 

4.     Pengakuan jemaat secara mayoritas bahwa belum pernah mengikuti pembinaan dari runggun  tentang bagaimana cara menjadi pendamping hendaknya direspon oleh runggun dengan serius, sehingga pada tahun ini bisa dimodifikasi program runggun juga program kategorial untuk lebih memfasilitasi pelatihan ini. 

5.     Mengapa ibadah Virtual paling banyak dilakukan untuk KAKR, salah satu penyebabnya adalah karena ibadah KAKR selama pandemik mau tidak mau harus dilakukan virtual.  Nah yang menarik guru guru KAKR melakukan Sermon setiap minggu, dan  beberapa guru KAKR sangat menguasai IT.  Bahkan yang mengatur dan melatih permata untuk menguasai IT adalah seorang guru KAKR yaitu Eka Tarigan, yang sangat diberkati Tuhan dan dipakaiNya dengan luar biasa. 

6.     Yang menerik adalah mengapa Permata dimata orang tua tidak banyak melakukan ibadah virtual ( hanya 15% orang tua mengatakan Permata melakukan ibadah Virtual).  INi menarik untuk dikaji lanjutan, namun perlu sekali seksi Permata lebih mendorong, mendorong dan mendorong lagi keaktifan permata sebagai pelaku ibadah.  Kalau sebagai pelaku IT sudah terbukti, tapi pelaku ibadah dengan memakai IT Permata GBKP Rgn Graha Harapan masih belum banyak melakukannya. 

7.     Runggun juga perlu sekali melakukan dorongan dan contoh teladan untuk melakukan ibadah intergenerasi,  sebab lebih 60% Jemaat belum melakukannya. 

8.     Peranan generasi Muda di GBKP Graha Harapan sudah sangat nyata dan jelas di dalam melakukan ibadah virtual, tidak hanya kebaktian minggu hampir semua  bentuk ibadah.  Ini sangat disyukuri dan terjadi karena komitmen generasi muda sendiri yang mau berlatih, mau melayani dipadukan dengan terbukanya BPMR berkomunikasi dengan para generasi muda ini.   Semua yang ada adalah untuk Kemuliaan Tuhan saja. . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023