Featured Post
Evaluasi Pelaksanaan GBP GBKP 2021 Tentang Generasi Muda Menjadi Berkat
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Di GBKP Rgn Graha Harapan Bekasi, Klasis Bekasi Denpasar
Merespon
arahan Moderamen GBKP yang diperkuat oleh dorongan klasis Bekasi Denpasar, maka
kami Rungun GBKP Graha Harapan membuat evaluasi terhadap generasi muda menjadi berkat, yang dihubungkan dengan
sudah ada/atau belum kebaktian keluarga, pendidikan atau pelatihan untuk orang
tua supaya lebih terdorong dan terampil mendampingi anak anak. Setelah kami modifikasi sedikit, maka kami
mengajukan sebanyak 8 pertanyaan kepada setiap keluarga (satu KK satu suara)
GBKP Rgn
Graha Harapan mempunyai 157 KK, sehingga kami butuh data/responden sejumlah 109
untuk tingkat kepercayaan 95%, atau kemungkinan kesalahan dari pandangan
seluruh jemaat ini hanya 5%. Jumlah
data/sample/responden yang masuk sebanyak 118 sehingga bisa dikatakan bahwa
hasil penelitian sangat valid. Metode
survey dilakukan dengan memakai platform Google Forms. Berikut ini disajikan hasil survey .
A. Hasil survey
1. Keluarga yang di survey
Kalu dilihat sebanyak lebih kurang 51 % responden mempunyai anak anak yang berusia KAKR dari batita sampai remaja (Kelas 1 SMA). Sebanyak 20 persen mempunyai anak anak KAKR dan Permata, sisanya mempunyai anak anak usia permata dan bahkan sudah menikah.
2. Pertanyaan berikutnya yang diajukan apakah sudah melaksanakan Ibadah keluarga atau belum. Bagaimana hasilnya ?
Baru delapan (8) persen yang mengadakan Kebaktian keluarga bersama
anak anak seluruh anggota keluarga. Sekitar 33% mengatakan belum pernah sama
sekali. Yang menarik adalah yang
mengadakan sudah melakukan ibadah kelurga namun tidak konsisten. Sebanyak hampir 60 %
3. Kepada yang sudah melakukan ibadah kelurga ini ditanya lebih lanjut bagaimana pelaksanaan ibada keluarga nya. Jawabannya adalah seperti bagan dibawah ini
Ada sebanyak 16% atau 14 keluarga yag sudah melakukan ibadan keluarga secara
konsisten setiap hari/malam. Seelebihnya
sebanyak 8% mengatakan seminggu sekali, yang paling banyak adalah 3-5 kali
dalam setahun atau sekali sekali jika diingat dan hati merasa terdorong sekitar
75%.
4. Lalu berikutnya ditanya lah kepada para responden bagaimana pandangannya tentang disiplin anak anaknya
Sebanyak 63% para orang tua merasa dan menilai anak anaknya
masih sulit berdisplin, namun ada berita
menggembirakan bahwa 23% orang tua bersaksi bahwa anak anaknya sangat
berdisiplin untuk mengikuti ibadah. Bahkan 13.2 % orang tua mengatakan bahwa
anak anaknya lebih berdisiplin disbanding orang tuanya sendiri
5. Bagaimana tentang tanggapan keluarga tentang pembinaan bagi orang tua sebagai pendampaing ?
SEbanyak 85% keluarga jemaat mengatakan belum pernah
mendapatkan pembinaan dari runggun.
Selebihnya sekitar 15% mengatakan sudah pernah mendapatkannya sebanyak 1
kali sampai 4 kali dalam setahun.
6. Ketika ditanya ibadah virtual untuk generasi muda yang paling banyak dilakukan sepanjang tahun 2021 pada ibadah apa? Inilah jawaban orang tua…
Orang tua merasakan bahwa ibadah virtual yang paling intensif
dilakukan adalah untuk kebaktian KAKR, sebanyak 86,8 % keluarga mengatakan
nya. Sisanya adalah untuk PA Permata dan
PA Remaja.
7. Pertanyaan berikutnya adalah tentang Ibadah Intergenerasi
Sebanyak hampir 61 % jemaat Graha Harapan mengatakan belum
pernah melakukan ibadah intergenerasi.
Selebihnya lebih kurang 39 persen mengatakan sudah melakukannya dengan
durasi 1 kali , 2 kali, 3 kali dan 4 kali dalam setahun.
8. Lalu survey atau pertanyaan pamungkas diajukan kepada orang tua, bagaimana mereka melihat peranan anak singuda di gereja, pada saat ibadah berbasi IT sangat dibutuhkan.
Sebanyak 30,6 persen mengatakan bahwa peranan generasi muda
kurang dari 50%, 21.6% mengatakan sebanyak 50%.
Jadi total yang mengatakan bahwa peranan anak singuda 50% atau kurang
adalah sebanyak 52,2 persen. Sebanyak
47,8 % keluarga melihat bahwa anak singuda sudah mencapat 75% bahkan 14.4%
mengatakan sudah 100%.
1. Keluarga yang menjadi mayoritas
jemaat di Graha Harapan masih mempunyai anak anak KAKR dan Permata. Sehingga perlu sekali Runggun lebih
memikirkan kebutuhan kebutuhan keluarga muda ini, khususnya dalam mendidik anak
anaknya untuk berdisplin dan takut kepada Tuhan.
2. Ternyata dari 157 KK anggota runggun
masih terlalu sedikit yang melakukan kebaktian keluarga secara konsisten dan
berdisplin. Tentu runggun dan serayan
setempat haruslah semakin sering mengajak dan mendorong setiap keluarga untuk
melakukan ibadah keluarga secara konsisten.
3. Kuat sekali hubungan antara keluarga yang konsisten melakukan ibadah keluarga dengan tingkat disiplin anak anak, sehingga bisa diyakini bahwa jika kebaktian keluarga semakin ditingkatkan maka disiplin anak anak juga akan semakin meningkat.
4. Pengakuan jemaat secara mayoritas
bahwa belum pernah mengikuti pembinaan dari runggun tentang bagaimana cara menjadi pendamping
hendaknya direspon oleh runggun dengan serius, sehingga pada tahun ini bisa
dimodifikasi program runggun juga program kategorial untuk lebih memfasilitasi
pelatihan ini.
5. Mengapa ibadah Virtual paling banyak dilakukan untuk KAKR, salah satu penyebabnya adalah karena ibadah KAKR selama pandemik mau tidak mau harus dilakukan virtual. Nah yang menarik guru guru KAKR melakukan Sermon setiap minggu, dan beberapa guru KAKR sangat menguasai IT. Bahkan yang mengatur dan melatih permata untuk menguasai IT adalah seorang guru KAKR yaitu Eka Tarigan, yang sangat diberkati Tuhan dan dipakaiNya dengan luar biasa.
6. Yang menerik adalah mengapa Permata dimata orang tua tidak banyak melakukan ibadah virtual ( hanya 15% orang tua mengatakan Permata melakukan ibadah Virtual). INi menarik untuk dikaji lanjutan, namun perlu sekali seksi Permata lebih mendorong, mendorong dan mendorong lagi keaktifan permata sebagai pelaku ibadah. Kalau sebagai pelaku IT sudah terbukti, tapi pelaku ibadah dengan memakai IT Permata GBKP Rgn Graha Harapan masih belum banyak melakukannya.
7. Runggun juga perlu sekali melakukan
dorongan dan contoh teladan untuk melakukan ibadah intergenerasi, sebab lebih 60% Jemaat belum melakukannya.
8. Peranan generasi Muda di GBKP Graha
Harapan sudah sangat nyata dan jelas di dalam melakukan ibadah virtual, tidak
hanya kebaktian minggu hampir semua bentuk
ibadah. Ini sangat disyukuri dan terjadi
karena komitmen generasi muda sendiri yang mau berlatih, mau melayani dipadukan
dengan terbukanya BPMR berkomunikasi dengan para generasi muda ini. Semua yang ada adalah untuk Kemuliaan Tuhan
saja. .
Komentar