Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

Catatan Tambahan PJJ 1-7 Maret 2020


Roma 15 : 5-6
Thema : Ersadalah Ukurndu
(Musyawarah Warga Sidi Runggun)

15:5   Mbera-mbera Dibata ulu kesabaren ate dingen ulu pergegeh erbahanca ersada ukurndu kerina erkiteken Jesus Kristus jadi usihenndu.

15:6   Gelah kerina kam, alu ersada sora banci muji Dibata, Bapa Tuhanta Jesus Kristus

FAKTA

1.      Kiniersadaan Ukur membutuhkan dua kualitas/karakter yaitu Sabar ras Megegeh/megenggeng/konsisten. Dua dua na banci lit bas sekalak jelma (sekalak jemaat) adi ia ngusih TUhan Yesus.

2.     Pujian Paling tinggi, atau pun program kerja paling sesuai dengan printah TUhan Yesus adalah Pujian yang dilakuan secara serempak oleh sekian banyak orang, atau program yang dijalankan dengan lebih banyak orang.  Tuhan tidak menginginkan  program  yang dijalankan dengan sendiri sendiri. Pujian dan penyembahan paling utama pun terjadi jika dilakonkan secara bersama sama dalam kesatuan hati.

3.     Gelah Kerina kam alu ersada sora muji DIbata, Bapa Tuhanta Yesus Kristus, inilah penegasan Paulus kepada jemaat di Roma, untuk meegaskan betapa pentingnya pujian dan penyembahan secara bersama sama, bukan sendiri sendiri.



ARTI

1.     Manusia itu berbeda.  Cara belajar pun berbeda, ada yang kuat visual, ada yang kuat audio ada yang kuat kinestetiknya, bahkan ada yang kombinasi 3 faktor itu. Lalu pengalaman dan cara menginterpretasi pun berbeda, sehingga akhirnya mindset dan platform berfikir pun berbeda.  Ada yang semua harus bedasar data,ada yang semua harus menjelaskan nilai nya. 

2.    Untuk Bisa bersatu dalam pujian peyembahan, maka setiap orang harus berani mengesampingkan egonya, dan meniru Tuhan Yesus.  Apa yang dilakukan Tuhan Yesus adalah DIA  siap direndahkan sedalam dalamnya, namun tetap perkataan dan pikiranNya penuh kasih sayang.  Orang yang ingin dan dapat bersatu pun demikian, persatuan peyembahan  dan program dapat dijalankan apabila setiap orang menyadari kelemahannnya dan kekurangannya, dan berusaha memohon kepada TUHAN YESUS untuk menguatkan diriya.

3.     Perlu kedekatan/keakraban personal dengan Tuhan Yesus, supaya benar benar mempunyai kedewasaan/kematangan untuk mengikuti semua bentuk kerja sama dalam hidup seseorang

PENGKENAINA

1.    Tuhan Yesus ingin agar gerejaNYA dijalankan secara bekerjasama/bersekutu.  Demikian juga GBKP yang terbiasa Runggu (arih arih), musyawarah, diinginkan Tuhan Yesus/kepala gereja agar lebih kuat persekutuannya, leih kompak.

2.     Musyawarah Sidi Warga Runggun, adalah tempat dan wadah semua serayaan dan warga berkomunikasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki program program Runggun.  Faktanya perdalanen MWSR e, dirasa belum optimal proses/pelaksanaannya dan juga manfaatnya.

3.     Setiap orang jemaat, khususnya serayan Tuhan, harus dapat meningkatkan kesabarannya dan juga gegeh/kinigenggengannya.  HAnya TUhan Allah Bapa di sorga yang menjadi sumber kesabaran dan konsistensi dalam hidup.  Memoholah kepada Bapa Di Sorga  di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.  



4.     Kemampuan bersabar di dalam diri seseorang adalah indicator terhadap kedewasaan Iman dan kemampuan /kematangan berteologi (berteologi salah satu artinya, selalu berusaha melihat dari perspektif surga apapun yang sedang dialami

Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025