Featured Post
Yoshua
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Nama Yoshua atau Joshua atau Josua sangat terkenal dan viral 2 minggu terakhir ini. Nama Yoshua melekat kepada seorang pemuda gagah dan tampan yang berprofesi sebagai polisi dengan pangkat brigadir dan bertugas sebagai pengawal pribadi seorang Jenderal. Nama lengkapnya adalah Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat.
Namanya
viral karena dia menjadi korban, korban yang terbunuh dalam sebuah narasi
insiden yang dia alami. Narasinya masih draft, belum menemui titik akhir. Seluruh Bangsa Indonesia sedang menanti,
bagaimana kisah selanjutnya. Seru
banget, dan setiap hari memunculkan
kisah kisah yang tak diduga. Dinanti dan dirindukan seperti cerita Musashi yang dulu pernah diposting secara bersambung
oleh Koran Kompas, oleh setiap orang yang mengikuti perkembangan ceritanya. Yoshua masih muda, tampan dan menjadi
kebanggaan serta tumpuan harapan keluarganya
yang bertempat tinggal di Sungai Bahar Jambi.
Nama Yoshua
diberikan oleh ayahandanya bersama ibunya kepada pemuda yang sekilas wajahnya
menampakkan keramahan sekaligus ketegasan. Mengapa namanya Yoshua, tentu orang
tuanya yang tahu, namun bisa diduga karena hobby atau kebiasaan orang tua dari
Tanah Batak memberikan nama kepada anaknya dengan mengambil tokoh tokoh di
Alkitab.
Yoshua di Alkitab Perjanjian Lama, adalah nama seorang pemimpin Bangsa Israel yang berangkat dari tawanan di Mesir ke Tanah Perjanjian di Kanaan wilayah Palestina. Pemimpin perjalanan itu sebenarnya adalah Musa dan Harun, namun ada anak muda yang menjadi tangan kanan atau ajudan Musa yang bernama Yoshua.
Dalam proses
perjalanan dari Mesir ke Kanaan yang memakan waktu lebih kurang 40 tahun itu banyak
sekali kejadian. Ada pemberontakan, ada
pengkhianatan, ada penyembahan berhala, ada sungut sungut dan kemarahan, ada
kelaparan ada penolakan, ungkapan penyesalan
dan sebagainya . Namun juga ada kehadiran
Allah yang sangat nyata dalam bentuk tiang awan di siang hari untuk melindungi
dari terik matahari, ada tiang api di malam hari untuk menjadi penunjuk jalan
dan sumber kehangatan.
Yang paling
menarik adalah kenyataan bahwa semua yang ikut berangkat dari Mesir meninggal
di perjalanan, sehingga sisa Bangsa Israel yang kelak ikut masuk ke tanah
perjanjian adalah yang lahir di perjalanan.
Kecuali 2 orang yang masih lahir di tanah Mesir yaitu Yoshua dan Kaleb. Mereka yang membawa bangsa Israel sampai ke
tanah perjanjian yang sudah di tetapkan Allah Bapa yang Maha Kuasa. Musa sendiri tidak dipilih
Tuhan untuk memimpin bangsa pilihanNYA sampai ke Tanah Kanaan, melainkan Yoshua
dan Kaleb bersama semua orang Israel
yang terlahir dalam perjalanan.
Yoshua
adalah anak muda yang sangat setia kepada Tuhan dan kepada tuannya/majikannya
yaitu Musa. Salah satu ungkapan kesetiaan
Yoshua tertulis dalam Kitab Yosua 24 : 15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik
untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat,
atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi
rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! . Kalimat ini diucapkan Josua setelah
mereka memasuki tanah Kanaan, saat memohon kepada seluruh umat Israel agar menyembah
dan setia kepada Tuhan Allah. Josua
adalah ajudan Musa yang menjadi pemimpin tertinggi Umat Israel karena kesetiaannya
kepada majikannya dan kepada Tuhan.
Bagaimana
dengan Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat? Saya yakin salah satu motif Pak
Samuel Hutabarat ayahanda Yoshua memberi nama Yoshua supaya setia kepada Allah,
setia kepada atasan dan berprestasi setinggi tingginya dan jadilah pemimpin.
Saat ini
foto foto Jenajah Yoshua sesaat sebelum dikebumikan bertaburan di
internet. Terlihat bahwa banyak sekali
bekas siksaan dia alami. Matanya, hidungnya,
bibirnya, lehernya, belakang kepalanya, kakinya, kukunya yang dicabut, jari
jarinya yang patah. Siapapun akan menitikan air mata melihat kondisi itu.
Mengapa
seseorang disiksa sedemikian sadis ? Sebagai seorang yang sangat hobby menonton
film action terutama yang berkaitan dengan spionase dan perang, saya sering
melihat bahwa siksaan dipakai untuk mendapatkan pengakuan atau infomasi. Ketika seorang tawanan musuh dinterogasi
untuk mendapatkan pengakuan dan info info yang penting, maka dia sering disiksa
untuk menembus batas pertahanannya. Beberapa
bentuk siksaan yang sering ditampilkan dalam film film action adalah jerat dileher,
sundutan rokok, kuku dicabut, sayatan di wajah, ditenggelamkan ke air, sengatan
listruk, ditonjok dan ditendang, kepala dibenamkan ke wc dan lain lain.
Melihat konsidi
Yoshua, saya menduga dia diminta mengakukan
tentang sesuatu yang bertentangan dengan keyakinannya atau ketidakbenaran. Dan Yoshua dengan gagah berani mempertahankan
keyakinannya dan kesetiaannya kepada
kebenaran yang dia persepsikan sekalipun dia disiksa dengan cara cara yang
sangat sadis bahkan biadab.
Ditengah
upaya mengorek pengakuan itulah kemungkinan
besar dia sampai kepada batas pertahanan kehidupannya. Kematiannya dengan penuh bekas bekas siksaan adalah bukti kesetiaan Yoshua kepada
keyakinannya, sama persis dengan kesetiaan Yoshua yang hidup lebih kurang 4000
tahun yang lalu.
Beristirahatlah
dengan damai dan tenang di Firdaus adindaku, laeku yang baik dan memegang penuh kesetiaan. Sekalipun tubuh mu penuh dengan siksaan,
tapi sekarang tangan TUhan sendiri yang menopangmu.
Sebagai
pembelajaran bagi kita semua, perlu sekali kita ingat dan renungkan kembali apa
yang pernah dikatakan oleh Daniel Goleman dalam bukunya Kecerdasan
Emosional. Ada fenoma emosi yang
tertawan atau tersandera, dimana pada saat itu kita akan melakukan apa saja
untuk memuaskan ego kita tanpa memikirkan sedikitpun akibatnya. Beberapa saat kemudian, kita menyesal tapi
dampaknya bisa sangat merugikan dan sangat menyesalkan. Saya yakin semua yang terlbat dalam kematian Yoshua
adalah orang orang terbaik, orang orang berpretasi yang sangat berjasa namun
karena emosi yang tersandera, nyawa Yoshua sebagai taruhannya. Semoga semua kita bisa mengambil hikmah dari
kejadian ini.
Komentar