Featured Post

Catatan Khotbah Minggu 12 Mei 2024

Gambar
 Minggu Eksaudi : Begiken Min O Jahwe Warna Mbentar Invocatio          :  “(Pilipi 3 : 16)” Ogen                     :  Perbahanen Rasul Rasul 1 : 1 - 5  (Tunggal )     Khotbah            :  Masmur 31 : 1 – 5      (Responsoria )     Thema                 :  Pemindon Lako Iampang-ampangi Tuhan              Khotbah : Masmur 31 : 1 – 5     Masmur Daud. Ku Kam aku cicio o TUHAN ula pelepas aku kemalun. Kam kap Dibata si bujur, mindo aku, maka IkeliniNdu aku. Begiken min pertotonku pedas min Kam reh mulahi aku. Jadi min Kam deleng batu inganku cicio, kubungku si nteguh inganku terkawal. Kam kap ingan cebuni dingen bentengku, tegu-tegu dingen babai aku erkiteken GelarNdu. Tegu-tegu aku maka ula aku kena siding itogeng kalak man bangku. Ampang-ampangi aku maka ula aku kena cilaka. Pembukaan   Syalomm mejuah juah senina ras turang, Kidekah nggeluh manusia ibas doni enda, lit lalap perbeben.  Lit nge lalap kiniseran, kiniseraan si mengancam keselamatan ta.  Tapi lit ka nge jalan keluar,

Yoshua

 Nama Yoshua atau Joshua atau Josua sangat terkenal dan viral 2 minggu terakhir ini.  Nama Yoshua melekat kepada seorang pemuda gagah dan tampan yang berprofesi  sebagai polisi dengan pangkat brigadir dan bertugas sebagai pengawal pribadi seorang Jenderal. Nama lengkapnya adalah Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat.

Namanya viral karena dia menjadi korban, korban yang terbunuh dalam sebuah narasi insiden yang dia alami.  Narasinya  masih draft, belum menemui titik akhir.  Seluruh Bangsa Indonesia sedang menanti, bagaimana kisah selanjutnya.  Seru banget, dan setiap hari  memunculkan kisah kisah yang tak diduga. Dinanti dan dirindukan seperti cerita  Musashi yang dulu pernah diposting secara bersambung oleh  Koran Kompas,  oleh setiap orang yang mengikuti perkembangan ceritanya.  Yoshua masih muda, tampan dan menjadi kebanggaan serta  tumpuan harapan keluarganya yang bertempat tinggal di Sungai Bahar Jambi.

Nama Yoshua diberikan oleh ayahandanya bersama ibunya kepada pemuda yang sekilas wajahnya menampakkan keramahan sekaligus ketegasan. Mengapa namanya Yoshua, tentu orang tuanya yang tahu, namun bisa diduga karena hobby atau kebiasaan orang tua dari Tanah Batak memberikan nama kepada anaknya dengan mengambil tokoh tokoh di Alkitab.

Sumber photo : https://manado.tribunnews.com/

Yoshua di Alkitab Perjanjian Lama, adalah nama seorang pemimpin Bangsa Israel yang berangkat dari tawanan di Mesir  ke Tanah Perjanjian di Kanaan wilayah Palestina.  Pemimpin perjalanan itu sebenarnya adalah Musa dan Harun, namun ada anak muda yang menjadi tangan kanan atau ajudan Musa  yang bernama Yoshua.

Dalam proses perjalanan dari Mesir ke Kanaan yang memakan waktu lebih kurang 40 tahun itu banyak sekali kejadian.  Ada pemberontakan, ada pengkhianatan, ada penyembahan berhala, ada sungut sungut dan kemarahan, ada kelaparan ada penolakan,  ungkapan penyesalan dan sebagainya  . Namun juga ada kehadiran Allah yang sangat nyata dalam bentuk tiang awan di siang hari untuk melindungi dari terik matahari, ada tiang api di malam hari untuk menjadi penunjuk jalan dan sumber kehangatan. 

Yang paling menarik adalah kenyataan bahwa semua yang ikut berangkat dari Mesir meninggal di perjalanan, sehingga sisa Bangsa Israel yang kelak ikut masuk ke tanah perjanjian adalah yang lahir di perjalanan.  Kecuali 2 orang yang masih lahir di tanah Mesir yaitu Yoshua dan Kaleb.   Mereka yang membawa bangsa Israel sampai ke tanah perjanjian yang sudah di tetapkan Allah Bapa  yang Maha Kuasa. Musa sendiri tidak dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa pilihanNYA sampai ke Tanah Kanaan, melainkan Yoshua dan Kaleb bersama  semua orang Israel yang terlahir dalam perjalanan.

Yoshua adalah anak muda yang sangat setia kepada Tuhan dan kepada tuannya/majikannya yaitu Musa.  Salah satu ungkapan kesetiaan Yoshua tertulis dalam Kitab Yosua 24 : 15  Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! .  Kalimat ini diucapkan Josua setelah mereka memasuki tanah Kanaan, saat  memohon kepada seluruh umat Israel agar menyembah dan setia kepada Tuhan Allah.  Josua adalah ajudan Musa yang menjadi pemimpin tertinggi Umat Israel karena kesetiaannya kepada majikannya dan kepada Tuhan.

Bagaimana dengan Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat? Saya yakin salah satu motif Pak Samuel Hutabarat ayahanda Yoshua memberi nama Yoshua supaya setia kepada Allah, setia kepada atasan dan berprestasi setinggi tingginya dan jadilah pemimpin.

Saat ini foto foto Jenajah Yoshua sesaat sebelum dikebumikan bertaburan di internet.  Terlihat bahwa banyak sekali bekas siksaan dia alami.  Matanya, hidungnya, bibirnya, lehernya, belakang kepalanya, kakinya, kukunya yang dicabut, jari jarinya yang patah. Siapapun akan menitikan air mata melihat kondisi itu.

Mengapa seseorang disiksa sedemikian sadis ?   Sebagai seorang yang sangat hobby menonton film action terutama yang berkaitan dengan spionase dan perang, saya sering melihat bahwa siksaan dipakai untuk mendapatkan pengakuan atau infomasi.   Ketika seorang tawanan musuh dinterogasi untuk mendapatkan pengakuan dan info info yang penting, maka dia sering disiksa untuk menembus batas pertahanannya.  Beberapa bentuk siksaan yang sering ditampilkan dalam film film action adalah jerat dileher, sundutan rokok, kuku dicabut, sayatan di wajah, ditenggelamkan ke air, sengatan listruk, ditonjok dan ditendang, kepala dibenamkan ke wc dan lain lain.

Melihat konsidi Yoshua, saya menduga  dia diminta mengakukan tentang sesuatu yang bertentangan dengan keyakinannya atau ketidakbenaran.  Dan Yoshua dengan gagah berani mempertahankan keyakinannya dan  kesetiaannya kepada kebenaran yang dia persepsikan sekalipun dia disiksa dengan cara cara yang sangat sadis bahkan biadab.

Ditengah upaya mengorek  pengakuan itulah kemungkinan besar dia sampai kepada batas pertahanan kehidupannya.  Kematiannya dengan penuh bekas bekas siksaan  adalah bukti kesetiaan Yoshua kepada keyakinannya, sama persis dengan kesetiaan Yoshua yang hidup lebih kurang 4000 tahun yang lalu.

Beristirahatlah dengan damai dan tenang di Firdaus adindaku, laeku yang baik  dan memegang penuh kesetiaan.   Sekalipun tubuh mu penuh dengan siksaan, tapi sekarang tangan TUhan sendiri yang menopangmu.  

Sebagai pembelajaran bagi kita semua, perlu sekali kita ingat dan renungkan kembali apa yang pernah dikatakan oleh Daniel Goleman dalam bukunya Kecerdasan Emosional.  Ada fenoma emosi yang tertawan atau tersandera, dimana pada saat itu kita akan melakukan apa saja untuk memuaskan ego kita tanpa memikirkan sedikitpun akibatnya.  Beberapa saat kemudian, kita menyesal tapi dampaknya bisa sangat merugikan dan sangat menyesalkan.  Saya yakin semua yang terlbat dalam kematian Yoshua adalah orang orang terbaik, orang orang berpretasi yang sangat berjasa   namun karena emosi yang tersandera, nyawa Yoshua sebagai taruhannya.  Semoga semua kita bisa mengambil hikmah dari kejadian ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023