Dua tokoh nasional yang digadang gadang menjadi calon presiden alternatif sudah memulai pertarungan. Yaitu
Dahlan Iskan yang menteri BUMN serta Mahfud MD yang sudah melepaskan
jabatan sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi beberapa waktu yang lalu. Mereka
bertarung melalui Media Televisi, dan hampir setiap hari muncul dalam
ruangan serta waktu terbaik seluruh pirsawan di Indonesia
mempresentasikan gagasan dan produknya.
Pertarungan mereka memang bukan dalam kancah politik, namun dalam hal akting sebagai bintang iklan. Dahlan Iskan lebih dulu sebagai bintang tolak angin, minuman orang pintar. Sedangkan Mahfud MD belakangan namun kecerdasan iklannya juga tidak kalah, dengan tag line “Bejo” penolak masuk angin.
Sumber Foto : commercialsdb.youtube.com
Popularitas kedua tokoh ini memang sangat tinggi, karena dikenal sebagai tokoh yang berani, tegas dan mempunyai integritas. Karena itu pula lah banyak pihak yang menggadang nama keduanya untuk menjadi presiden atau wakil presiden. Akankah mereka (berdua atau salah satu) terpilih menjadi wakil presiden atau presiden? Belum dapat dipastikan, namun ada peluang kemungkinan yang cukup besar.
Keberhasilan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan terpilih kedua kalinya, oleh banyak pihak mengatakn karena sangat dibantu oleh figur wakil gubernur Deddy Mizwar yang telah lama menjadi bintang iklan. Maka demikian juga dengan Dahlan Iskan atau Mahfud MD. Bahkan jika Mahfud MD bersedia menjadi wakil presiden dan calon presidennya adalah Jokowi maka pasangan ini akan menjadi The True Dream Team For Next President.
Sumber Foto : Andreas Tonny. Youtube.com
Terlepas dari unsur politisnya, maka otak
dibelakang pemilihan kedua tokoh itu menjadi bintang iklan produknya
sangat layak diacungi jempol. Irwan Hidayat Bos Sido Muncul yang memilih Dahlan Iskan membuktikan naluri bisnisnya yang sangat tajam. Apalagi lokasi shooting
iklan yang dilakukan di Eropah bersama celebrity lainnya, tentu ini
akan berdampak terhadap peningkatan penjualan di pasar Eropah dan luar
negeri.
Sedangkan Bintang Toejoe yang memilih Mahfud MD
bisa saja dianggap pengikut ide Irwan Hidayat, namun tidak sekedar
mengikuti bahkan menyempurnakan gagasan dengan memilih tokoh yang lebih
berkaliber. Persainganya tajam, strategis dan sangat berdampak terhadap angka penjualan produk akan tetapi mengandung nilai nilai.
Kedua tokoh ini juga dipilih bukan karena
kegantengan atau ketampanan penampilan mereka. Karena menurut saya
wajah dua orang ini termasuk wajah yang sangat biasa saja
(hahahahahaha, maaf Pak Dahlan dan Pak Mahfud). Namun Irwan Hidayat
dan Bintang Toedjoe melihat bahwa Indonesia saat ini sangat mendambakan
kejujuran, integritas serta ketegasan dan keberanian. Dalam hal
ketidaktampanan dan ketidak gantengan, saya melihat memang Dahlan Iskan
sangat bersaing dengan Mahfud MD (sekali mohon maaf). Namun dalam hal
kejujuran dan keberanian pun keduanya bersaing secara ketat. Bersama
dengan Jokowi, Anies Baswedan, Komaruddin Hidayat, Romo Magnis Soeseno
dan Hakim Albertina, Elia Massa Manik, inilah tokoh yang dapat
dipercaya kata dan komitmennya.
Persaingan yang tajam namun mengandung nilai nilai
integritas serta bermanfaat, maka persaingan seperti inilah yang
diharapkan terjadi di segala bidang terutama politik. Ketika
partai sibuk menyusun urutan daftar calegnya, saya ragu hal itu
dilakukan dengan prinsip yang benar seperti persaingan iklan Dahlan
Iskan dan Mahfud MD.
Menurut perasaan saya persaingan dalam menyusun urutan caleg di seluruh partai peserta Pemilu tidak dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan karakter dan kompetensi. Sehingga caleg caleg yang diusulkan oleh semua partai politik bukanlah calon terbaik. Bahkan menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) ada beberapa caleg yang tidak pantas dipilih karena mendukung korupsi.
Komentar