Featured Post

KHOTBAH MINGGU 28 DESEMBER 2025

Gambar
“Ceritakan Perbuatan-Nya Kepada Semua Bangsa” ( Turiken Perbahanen-Na Ku Kerina Bangsa) Nas: Mazmur 105:1–10 Pendahuluan Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, kita tiba di minggu terakhir tahun 2025 —sebuah ambang waktu antara yang telah berlalu dan yang akan kita masuki . Pada saat seperti ini, Gereja tidak pertama-tama diajak menghitung kegagalan, keberhasilan, atau statistik kehidupan, melainkan mengingat perbuatan Tuhan . Mazmur 105 bukanlah nyanyian nostalgia, tetapi mazmur kesaksian iman . Pemazmur mengajak umat Allah untuk bersyukur, bernyanyi, mencari Tuhan, dan menceritakan perbuatan-Nya —bukan hanya di dalam komunitas iman, tetapi kepada segala bangsa . Dengan kata lain, ingatan iman (remembering) melahirkan kesaksian publik (witnessing) . Fakta Alkitabiah Mazmur 105 ditulis dalam konteks umat Israel yang sedang menghidupi identitas perjanjian . Mazmur ini mengingatkan bahwa: Allah adalah Allah yang bertindak dalam sejarah , bukan Allah yang jauh dan pas...

ARB Presiden, Jokowi Wapres, SALAH ! Jokowi Presiden BENARRRR!!!!

Ada dua strategi Aburizal Bakrie (ARB) yang menurut saya sudah usang, dan sudah terlambat. Dan saya yakin kedua strategi itu tidak akan pernah berhasil, sebaliknya bisa membuat peluangnya menuju presiden semakin kecil. Selain usang kedua strategi ini juga dapat dijadikan sebagai gambaran betapa kuatnya strategi pragmatisme yang dilakukan oleh tim Aburizal Bakrie ataupun Partai Golkar secara keseluruhan.


Diberitakan dalam Koran Tempo edisi Senen, 22 Juli 2013 Aburizal jajaki kemungkinan gandeng Jokowi. Ade Komaruddin yang menjadi sumber Koran Tempo mengatakan sedang menjajaki kemungkinan menggandeng gubernur DKI Jakarta Jokowi menjadi calon wakil Presiden. Ada ada saja. Elektabilitas Jokowi yang diatas 25 persen sedang dijajaki oleh Aburizal Bakrie yang elektabilitasnya hanya sekitar 9 persen menjadi wakil presiden.




Jokowi yang menurut beberapa hasil survey selalu menjadi yang terkuat sebagai calon presiden sedang dijajaki menjadi wakil presiden oleh seseorang yang peluangnya jadi presiden lebih rendah.  Sangat aneh bukan? Namun dalam dunia politik rupanya tidak ada yang aneh. Segala kemungkinan dan segala cara dilakukan untuk memenangkan tim nya, termasuk dengan menggandeng orang yang lebih kuat dan lebih populer.


Komunikasi politik dengan PDIP sudah dilakukan kata Ade Komaruddin (salah satu ketua DPP Golkar) menambahkan. Komunikasi dan deal deal politik akan dilakukan oleh Golkar untuk meminang Jokowi menjadi wakil Presiden. Menurut saya, Jokowi tidak akan pernah bersedia, dan PDIP pun tidak akan pernah menyetujuinya. Jadi bolah dikatakan upaya ini akan sia sia, dan strateginya sudah usang. ARB Presiden, Jokowi Wakil, Salah! Jokowi Presiden, Mr X Jadi Wakil Presiden Benar !


Stretegi yang kedua Partai Golkar untuk memenangkan Aburizal Bakrie adalah menyiapkan dana sebesar Rp 800 Milyard untuk melunasi pembayaran korban semburan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo. Strategi ini dikatakan oleh Agung Laksono Wakil Ketua Umum Golkar. Pembayaran akan dilakukan untuk menghindari Kasus Lapindo ini digunakan lawan politik untuk menjatuhkan Aburizal Bakrie.


Oh, berarti partai Golkar mengetahui dan sadar bahwa kasus Lapindo yang sudah ditetapkan sebagai bencana (alam) secara nasional ternyata sudah menjatuhkan image partai Golkar khususnya Aburizal Bakrie. Lalu sekarang dilakukan pelunasan hingga Rp 800 M, untuk mengembalikan citra yang sudah jatuh? Secara kemanusiaan pembayaran yang Rp 800 Milyard ini perlu kita dorong untuk segera dilunasi oleh Aburizal Bakrie, namun secara politik hal ini justru semakin menurunkan citranya . Ini yang saya sebut sebagai strategi usang yang kedua. Rakyat tidak akan serta merta percaya kepada komitmen luhur ARB.




Bahkan bisa kebalikannya yang terjadi, sebab uang yang Rp 800 Milyard itu bisa saja dipersepsikan sebagai alat untuk menutup mulut penduduk korban Lapindo. Hanya dibayarkan karena ada motif politiknya?


Dua strategi yang mau diterapkan benar benar menempatkan Golkar sebagai partai yang sangt pragmatis. Kebijakan apapun mereka tempuh asal menguntungkan bagi partai. Idealisme partai Golkar sebagai partai nasionalis ternyata sangat rendah, dan kalah terhadap keinginan untuk berkuasa.


Jokowi mau ditempatkan sebagai calon wakil presiden oleh Golkar. Amien Rais bahkan berkata sebaliknya, Hatta Rajasa maun ditempatkan sebagai Wakil Presiden mendampingi Jokowi. Jelas tawaran Amien Rais lebih masuk akal. Namun yang lebih masuk akal lagi adalah jika Jokowi dipasangkan dengan Dahlan Iskan atau Mahfud MD.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025