Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 29 September – 5 Oktober 2024

Gambar
    1 Timotius 6 : 6 – 10 Thema :  Cukup Erkiteken Kai Si Lit 1 Timotius 6:10-16 (KARO)  Sabap merangap nandangi duit e me sumbul kerina kejahaten. Nggo lit piga-piga kalak si merangap nandangi duit lanai tetap i bas kiniteken janah gulut ukurna ibahan erbage-bage kecedan ate. Tapi kam, o suruh-suruhen Dibata, tadingkenlah si enda ndai kerina. Usahakenlah ndalanken si ngena ate Dibata, tutus ersembah man BaNa, tetap ernalem ku Ia, cidahken keleng atendu, megenggeng dingen lemah lembut! Erlumbalah asa gegehndu i bas perlumban kiniteken, guna ndatken kegeluhen si tuhu-tuhu man gunandu. Sabap guna kegeluhen si e me maka ipilih Dibata kam asum iakukenndu kinitekenndu i lebe-lebe nterem saksi. I lebe-lebe Dibata, si mereken kegeluhen man si nasa lit bage pe i lebe-lebe Kristus Jesus, si erbahan pengakun si tuhu-tuhu i lebe-lebe Pontius Pilatus, kukataken man bandu gelah ikutkenlah pedah-pedah e dingen jagalah gelah tetap bersih dingen la ceda, seh ku warina Tuhanta Jesus Kristus

Siapakah Penguasa Bank Indonesia Yang Sebenarnya?

Coba lihat dompet Anda. Lalu keluarkan lah satu lembar uang Anda tukaran Rp 50.000 yang dicetak oleh Bank Indonesia. Lalu perhatikan tahun pencetakannya. Kalau uang Anda di cetak sebelum tahun 2011, maka tidak akan ada dua gambar segitiga pada posisi seperti gambar di bawah ini. Namun jika uang Anda adalah cetakan tahun 2011 atau lebih baru, maka akan ada dua simbol segitiga.

13734499021285229970 
Sumber Foto : Amriawan.blogspot.com
 
Apa fungsinya dua simbol segitiga itu? Tidak jelas, dan belum ada penjelasan yang diberikan oleh Bank Indonesia mengapa gambar segitiga itu dicantumkan. Dua simbol segitiga bisa jadi ada hubungannya dengan heksagram. Heksagram adalah satu simbol segi enam yang berasal dari dua simbol segitiga yang salah satunya terbalik, dan didempetkan bersama. Perhatikan gambar di bawah ini.
13734500351936168956 
 Sumber Foto : Koleksi Pribadi

Heksagram banyak dipergunakan sejak jaman dahulu kala. Sekarang heksagram ini dipakai oleh Negara Jahudi sebagai benderanya seperti gambar dibawah ini. Adakah hubungannya segitiga dalam mata uang rupiah tukaran Rp 50.000 dengan bendera negara Jahudi? Karena bukan hanya segitiganya yang sama, akan tetapi warna birunya pun hampir sama.

13734502436828449 
Sumber Foto : News.Okezone.com

Sebenarnya pada tukaran seratus ribu dan dua puluh ribu pun ada simbol. Lingkaran dua buah pada tukaran seratus ribu yang berwarna merah, dan empat persegi dalam tukaran dua puluh ribu yang berwarna hijau. Saya melihat uang saya yang kebetulan ada di dompet saya, bahwa pada tukaran seratus ribu yang mempunyai simbol lingkaran dua buah hanya ada pada uang cetakan tahun 2011. Sedangkan pada mata uang Rp 20.000 yang mengandung dua buah empat persegi panjang adalah cetakan tahun 2013.

13734503261854394584 
Sumber Foto : Suaramerdeka.com

Mengapa segitiga pada warna biru, lingkaran pada merah, dan empat persegi panjang pada warna hijau? Apakah ini secara kebetulan, dan akan bisa diganti ganti misalnya mata uang tukaran Rp 100.000 cetakan tahun 2015 nanti simbolnya diganti dengan dua segitiga berwarna merah dan seterusnya? Saya tidak yakin akan begitu. Karena tidak mungkinlah pemakaian simbol itu tanpa makna dan tanpa penjelasan. Pasti ada sebuah penjelasan mengapa dibuat seperti itu.


Seriuskah pertanyaan ini? Tentu sangat serius jika serius menanyakannya. Namun bisa juga seolah tanpa makna. Akan tetapi, kalau misalnya pencantuman simbol ini mempunyai hubungan dan makna yang sangat kuat terhadap sesuatu, dan kita luput memperhatikannya maka hal ini adalah kesalahan kita semua.


Simbol dua segitiga terbalik pernah populer sekali di Jerman beberapa waktu yang lalu. Warnanya bukan biru tapi merah, sehingga disebut Red Shield. Red Shield dalam bahasa Jermannya adalah Roth Schild. Roth Schild sekarang penulisannya digabung menjadi Rothcshild, mengacu kepada nama keluarga yang sangat kaya raya dan sangat berpengaruh di dunia. Adakah hubungannya antara keluarga Rothschild dengan mata uang Rp 50.000 yang dicetak Bank Indonesia? Kita perlu mendengar jawaban Pak Darmin Nasution yang menjabat sebagai Gubernur BI pada tahun 2011.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024