Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

Puisi Keberhasilan

Keberhasilan (1)

Orang Sukses
Adalah orang penuh dengan doa
Bekerja dengan fokus
Penuh dengan Improvisasi
Tidak seperti ikan busuk
Rumput bergoyang pun menjadi saksi.
(Hong Ik Mei)

Keberhasilan (2)

Setiap malam ku bermimpi
Meraih sukses di masa depan
Namun rencana tak seindah harapan
Selalu ada halangan yang menghadang
Kubiarkan omongan orang
Seperti rumput yang bergoyang
Meski menyengat seperti ikan busuk

Hanya doa dan fokus
Kunci sukses hidup
Kuingat untuk tak patah hati
Bermprovisasi menata diri
Sekali lagi, menggapai mimpi
Sukses di hari nanti
.
(Adriani)

Keberhasilan (3)

Ikan busuk yang tidak laku dijual
Kita jemur pada rumput yang bergoyang
Diimprovisasi menjadi ikan asin
Fokuskan sebagai makanan lauk pauk yang enak
Doa kita akan terkabul, bila yang makan merasa enak
Kesukesan adalah berkat dari kerja keras
.
(Darsono)

Keberhasilan (4)

Senja hari di pasar ikan
Tumpukan ikan busuk begitu menyengat hidungku
Tapi tak apalah, toh hanya ikan
Asal bukan nasib buruk yang menyengat masa depanku

Pagi esoknya aku telah di Padang Ilalang pegunungan Bromo
Kupandangi rumput bergoyang
Gerakannya tida sama
Ada yang kekiri dan ke kanan
Laksana musik Jazz gerakan mereka seperti memainkan
Improvisasi menghasilkan simfoni indah

Ah sudahlah daripada aku merenungi kelemahanku
Lebih baik aku fokus pada kekuatanku
Aku yakin dengan doa yang tulus
Saat ini dan disini sukses telah aku rengkuh
(Bambang Presetyo)

Komentar

Sandra mengatakan…
Kalau dipikir-pikir.....
Puisi ikan busuk seperti merupakan ajakan kita untuk turut serta dalam penyelamatkan bumi kita yang kita cintai ini.
Rumput yang bergoyang.............
Selain dapat merubah ikan busuk menjadi ikan asin yang bisa dijadikan lauk pauk......
Dapat juga membantu ekosistem tanah yang mulai terganggu dengan pesatnya pertumbuhan pembangunan bangunan-bangunan....
GO GREEN.....ide ini bisa turut membantu aktivis Go Green.
HIDUP IKAN BUSUK........!!!!!
Analgin Ginting mengatakan…
Sebabnya juga karena puisi ini lahir dari keluguan berfikir dan keikhlasan merasa Sandra. Aku pun tertarik sangat dibuatnya.
Have a nice weekend and God Bless You.
Anonim mengatakan…
Menyikapi tentang Puisi Keberhasilan ini, dapat kita analisa bahwa komponen yang semula kebanyakan dari kita menilai sebagai hal yang negatif (ikan busuk). Dapat dirubah paradigma hal tersebut menjadi hal yang positif, bila kita mampu mensinergikan komponen negatif tersebut ke dalam kumpulan komponen- komponen yang bernilai positif (doa, improvisasi,fokus dll).
Jadi filosofinya dari puisi ini, apapun hal negatif yang pasti ada dalam diri, keluarga, lingkungan,bangsa kita...Dapat kita ubah menjadi kekuatan yang positif, bila kita semua mampu mengelola (menej) dengan benar seluruh potensi yang ada.
salam...Imron Sigit S

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025