Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Gambar
  Thema: Dunia Dipenuhi Oleh Berkat dari Tuhan (Doni Dem Alu Pasu-Pasu Dibata) Teks: Masmur 104:10–15 Pengantar Dunia diciptakan Allah bukan hanya sebagai tempat tinggal bagi manusia, tetapi juga sebagai ruang pemeliharaan dan persekutuan antara ciptaan dan Sang Pencipta. Mazmur 104 adalah puisi agung yang memuliakan Allah sebagai Pemelihara ciptaan yang penuh kasih dan keteraturan. Pemazmur memaparkan bahwa segala unsur alam, dari mata air, tumbuhan, hingga makanan dan anggur, merupakan berkat langsung dari tangan Allah. Di tengah krisis ekologis dan kekhawatiran masa depan, mazmur ini menjadi deklarasi iman bahwa dunia ini penuh berkat karena Allah sendiri yang terus memeliharanya. Fakta 1. Tuhan adalah Sumber Air dan Kehidupan Dalam ayat 10–11, pemazmur menyatakan bahwa Tuhan “melepas mata-mata air” ke lembah-lembah dan gunung-gunung, yang menjadi sumber minuman bagi seluruh makhluk hidup, termasuk binatang di padang dan burung-burung di udara. 2. Pekerjaan Tuhan Memberkati ...

Puisi Keberhasilan

Keberhasilan (1)

Orang Sukses
Adalah orang penuh dengan doa
Bekerja dengan fokus
Penuh dengan Improvisasi
Tidak seperti ikan busuk
Rumput bergoyang pun menjadi saksi.
(Hong Ik Mei)

Keberhasilan (2)

Setiap malam ku bermimpi
Meraih sukses di masa depan
Namun rencana tak seindah harapan
Selalu ada halangan yang menghadang
Kubiarkan omongan orang
Seperti rumput yang bergoyang
Meski menyengat seperti ikan busuk

Hanya doa dan fokus
Kunci sukses hidup
Kuingat untuk tak patah hati
Bermprovisasi menata diri
Sekali lagi, menggapai mimpi
Sukses di hari nanti
.
(Adriani)

Keberhasilan (3)

Ikan busuk yang tidak laku dijual
Kita jemur pada rumput yang bergoyang
Diimprovisasi menjadi ikan asin
Fokuskan sebagai makanan lauk pauk yang enak
Doa kita akan terkabul, bila yang makan merasa enak
Kesukesan adalah berkat dari kerja keras
.
(Darsono)

Keberhasilan (4)

Senja hari di pasar ikan
Tumpukan ikan busuk begitu menyengat hidungku
Tapi tak apalah, toh hanya ikan
Asal bukan nasib buruk yang menyengat masa depanku

Pagi esoknya aku telah di Padang Ilalang pegunungan Bromo
Kupandangi rumput bergoyang
Gerakannya tida sama
Ada yang kekiri dan ke kanan
Laksana musik Jazz gerakan mereka seperti memainkan
Improvisasi menghasilkan simfoni indah

Ah sudahlah daripada aku merenungi kelemahanku
Lebih baik aku fokus pada kekuatanku
Aku yakin dengan doa yang tulus
Saat ini dan disini sukses telah aku rengkuh
(Bambang Presetyo)

Komentar

Sandra mengatakan…
Kalau dipikir-pikir.....
Puisi ikan busuk seperti merupakan ajakan kita untuk turut serta dalam penyelamatkan bumi kita yang kita cintai ini.
Rumput yang bergoyang.............
Selain dapat merubah ikan busuk menjadi ikan asin yang bisa dijadikan lauk pauk......
Dapat juga membantu ekosistem tanah yang mulai terganggu dengan pesatnya pertumbuhan pembangunan bangunan-bangunan....
GO GREEN.....ide ini bisa turut membantu aktivis Go Green.
HIDUP IKAN BUSUK........!!!!!
Analgin Ginting mengatakan…
Sebabnya juga karena puisi ini lahir dari keluguan berfikir dan keikhlasan merasa Sandra. Aku pun tertarik sangat dibuatnya.
Have a nice weekend and God Bless You.
Anonim mengatakan…
Menyikapi tentang Puisi Keberhasilan ini, dapat kita analisa bahwa komponen yang semula kebanyakan dari kita menilai sebagai hal yang negatif (ikan busuk). Dapat dirubah paradigma hal tersebut menjadi hal yang positif, bila kita mampu mensinergikan komponen negatif tersebut ke dalam kumpulan komponen- komponen yang bernilai positif (doa, improvisasi,fokus dll).
Jadi filosofinya dari puisi ini, apapun hal negatif yang pasti ada dalam diri, keluarga, lingkungan,bangsa kita...Dapat kita ubah menjadi kekuatan yang positif, bila kita semua mampu mengelola (menej) dengan benar seluruh potensi yang ada.
salam...Imron Sigit S

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025