Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025

Gambar
  Thema: Tetap Kataken Bujur man Dibata Bahan: 1 Tesalonika 5:16–18 " Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Fakta Nas: Dalam surat ini, Rasul Paulus memberikan tiga instruksi penting kepada jemaat Tesalonika sebagai ekspresi hidup orang percaya yang matang dalam iman: Bersukacitalah senantiasa – Sukacita bukan sekadar emosi, tetapi sebuah keputusan rohani. Tetaplah berdoa – Sebuah ajakan untuk hidup dalam relasi terus-menerus dengan Allah. Mengucap syukurlah dalam segala hal – Menunjukkan respon iman, bukan tergantung pada keadaan. Ketiganya merupakan bagian dari kehendak Allah dalam Kristus Yesus. Arti dan Makna Teologis: Bersukacita senantiasa Sukacita dalam konteks teologis bukan bergantung pada situasi atau emosi, melainkan merupakan buah Roh (Gal. 5:22) yang muncul dari keyakinan bahwa Allah hadir, memelihara, dan berdaulat atas kehidupan. ...

Spiritualitas Mamre, Pasukan Elite Tuhan


Catatan Tambahan  
PA Mamre  Tanggal  19- 25   May  2019


Bahan  Penelaahan  : 1 Kronika 11 : 10- 25;Perbahanen Rasu 23 : 1

Thema     :   Ngelai/ Erdahin Alu Pusuh  

Tujuan     :   Gelah Mamre

 1.  Meteh maka ngelai aku Pusuh e me panggilan Pelayanen Tuhan  

 2.  Si ngelai alu pusuh e me erpalasken keleng ate Kristus; seh maka la make “pamrih” ibas negalayani  



Fakta

1.                    Daud mempunyai beberapa anak buah yang sangat luar biasa kehebatannya dan pengabdiannya.

2.                    Lit pasukan “Si Telu” angotana telu kalak negenca tapi kemampuannya sanggup membunuh 300 kalak musuh.  Anggota si telu e Eleasar ras sada nari, janah pemimpimpin “Si Telu”  gelarna Jasobeam.  Kalak endame pengawal ras pemimpim militer paling kuat si nampati Daud jadi Raja.

3.                    Salah sada bukti kehebatan Pasukan “Si Telu” sanga kalak enda merespon Daud si merincuh kal minem Lau Sumur i Kutana Betlehem nari.  Padahal Betlehem enggo ikelilingi pasukan Filisti.  Alu taktik, keberanian ras perhitungan sangat matang, pasukan “ Si Telu” mampu mengambil air sumur Betlehem dan dipersembahkan kepada Daud.  Tapi pada saat itu Daud la nggit minemsa janah nina,  tidak layak aku minem airyang diambil orang alu ngsamken kesahna.  Emaka Lau ndi iamburken na ku bas taneh janah nina, enda persembahenku man Tuhan.

4.                    Sada nari pasukan setia Daud gelarna “Si Telu Puluh”  Dua pentolanna si sangat luar biasa emekap Joap ras Benaya.  Mampu membunuh pasukan Filisti dengan gagah berani.

5.                    Para pengawal dan kepala pasukan Daud ini siap 24 jam menerima perintah ibas Daud nari, sekalipun nyawa taruhannya.

Arti Dan Makna

1.                    Orang hebat ternyata juga dikelilingi (dikawal) oleh orang Hebat.

2.                    Raja Daud, ternyata bisa menjadi Raja dan bertahan menjadi Raja, karena dia mepunyai pasukan yang sangat setia dan juga cerdas serta berani.

3.                    Kehidupan akan bermakna jika mampu melakukan sesuatu bagi orang lain.  Kehidupan kerdil, cengeng, tidak dewasa kalau setiap saat hanya dipakai untuk melayani diri sendiri, penakut dan tidak ikut berperan dalam lakon lakon besar

4.                    Kehidupan yang bermakna adalah Kehidupan yang dipersembahkan untuk kemualiaan Tuhan.  Setia, cerdas dan berani adalah karakter yang diharapkan Tuhan dari semua murid muridnya.

5.                    Seperti pasukan setianya melayani Daud, demikian juga semua mamre harus mempunyai kualitas yang sama dalam melayani Tuhan.  

6.                    Melayani Tuhan harus dilakukan secara Total, tidak tanggung tanggung, tidak setengah setengah.  Berani, punya perhitungan (tidak asal nekat) dan juga cerdas dan punya strategi, sesuai dengan telanta dan keahlian.

7.                    Karena Tuhan adalah Roh, maka mendekati Tuhan Juga Harus di dalam Roh.  Roh yang mendekat kepada Tuhan adalah Roh yang hidup dalam spiritualitas yang tinggi.  Spiritulitas artinya, adalah kedekatan, keakraban, keterus terangan, keberanian , kerendah hatian serta optimisme HIDUP di dalam Tuhan.

8.                    Hidup yang penuh dengan pengabdian dan penyerahan kepada Tuhan, adalah tata atau gaya hidup yang paling tinggi memanusiakan seorang  Mamre atau sebagai Imam kepada Keluarga Kristen.  “Simaklah pengakuan Paulus "O senina-senina! Seh i bas wari enda aku tetap nggeluh alu pusuh peraten si bersih i lebe-lebe Dibata."

Sebuah Lukisan Tentang Eleasar 

Pengkenaina.

Kita Mamre harus sadar bahwa kita  telah dipilih Tuhan untuk menjadi pasukanNYA, bahkan pasukan Elite NYA, seperti Jasobeam, Eleasar, Joap dan Benaya kepada Daud.  Oleh sebab itu, Mamre harus mampu melakonkan dalam hidupnya sehari sehari bahwa melayani Tuhan adalah yang paling utama dalam diriNYA.

Melayani Tuhan harus dilakukan dengan sepenuh hati dan segenap jiwa, dalam balutan kesetiaan, keberanian, kecerdasan, dan tanpa pamrih.  Pamrih Mamre datang dari Tuhan.  Tuhan sudah terlebih dahulu menyediakan seluruh kebutuhan hidup Mamre beserta kebutuhan seluruh anggota keluarganya. 

Yohanes Calvin mengatakan Orang Kristen bekerja bukan untuk mencari nafkah atau kebutuhan hidup, karena kebutuhan hidup Orang Kristen sudah disediakan oleh Tuhan.  Oleh sebab itu, melayanilah tanpa ragu, melayanilah tanpa pamrih, melayanilah dengan sepenuh hati.  Ula mbiar, ula ragu, Tuhan lebih berkuasa dari apapun di hidup ini .
.
Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025