Bimbingan PJJ 5 Mei sd 11 Mey 2019 :
Bujur Ibas Berusaha
Ogen Amos 8 :
4-6
Entrepreneurship :
Palas Spiritualitas
Nas Amos 8 : 4 – 6
8:4
Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan
orang sengsara di negeri ini
8:5
dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual
gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu
dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
8:6
supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena
sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?
Fakta
1. Melalui
Nabi Amos Allah Bapa berbicara kepada kelompok orang yang “menginjak injak orang miskin” dan yang membinasakan orang sengsara , serta
kepada kelompok orang yang selalu berfikir untuk menjual dan mencari uang.
2. Gambaran
akan kejahatan orang ini sangat jelas dan terang benderang disampaikan TUhan,
untuk menyatakan bahwa Mata Tuhan tidak tertutup dan melihat semua perbuatan
mereka.
a. Menginjak
injak orang miskin
b. Membinasakan
orang sengsara
c. Yang
selalu mengejar ngejar waktu, bahkan merasa hari Sabat pun terlalu lama
d. Orang
terbiasa menawarkan terigu dengan mengecilkan efe (gantang ukuran)
e. Membesarkan
syikal
f. Merekayasa
timbangan untuk keuntungan diri
g. Membeli
orang lemah karena uang
h. Menjadikan
orang miskin budak karena harga sepasang kasut (sandal)
i. Menjual terigu rongsokan.
3. Tuhan
mengatakan bahwa Dia tidak akan pernah lupa akan semua perbuatan jahat mereka.
4. Pada
ayat sebelum nya dikatakan bahwa Kesudahan Sudah Datang kepada UmatNya Israel,
dan Tuhan menegaskan dengan Perkataan : Aku tidak akan memaafkannya lagi.
Makna
1. Manusia
cenderung berbuat dosa dan menjauh dari Tuhan ketikan dia hidup dan berusaha.
2. Ritual
keagamaan dan mengikuti aturan hari Sabat, tidak menutup keinginan untuk
melakukan perbuatan yang membuat Tuhan MURKA
3. Ada
banyak sekali kesalahan dan perbuatan dosa yang muncul jika dalam hidup dan
berusaha TIDAK ADA Keinginan untuk memuliakan Tuhan dan berlaku jujur
4. Bahkan
gambaran kejahatan melewati prinsip
untung rugi, dan menuju kepada usaha untuk menguasai kehidupan orang lain.
5. Ada
bentuk kejahatan yang digambarkan tadi bahwa sengaja meminjamkan uang kepada
seseroang yang TIDAK akan mampu mengembalikan pinjaman.
6. Di
Jaman modern ini pun gencar sekali upaya pihak lain untuk meguasai kehidupan
orang lain.
7. Ketidak
jujuran ternyata dapat mengakibatkan kejahatan secara berlipat lipat.
8. Status
menjadi umat pilihan, status sebagai penguasa agama dan spiritualitas TIDAK
menjadi jaminan sesorang akan selalu berbuat baik. Harus ada upaya ekstra dan
bertindak secara total dalam menjunjung kejujuran
9. Ada
Konsekwensi yang sangat mengerikan secara spiritual bagi para pelaku ketidak
jujuran.
10. Jadikan Kejujuran dan Takut akan TUhan menjadi prinsip dan filosofi kewirausahaan yang dijalankan.
Pengkenaina
·
Melalui PJJ dan seluruh PA PA
diharapkan muncul pemahaman dan keyakinan bahwa kejujuran membawa dampak lebih
langgeng dan sukacita daripada perbuatan Tidak Jujur. Memang dalam jangka pendek, ketidak jujuran seolah menawarkan keuntungan yang lebih besar dan lebih mudah
·
Muncullah hendaknya dalam kesadaran
bahwa kejujuran pasti menang suatu saat, meskipun terbukti saat ini orag yang
tidak takut kepada TUhan yang memenangkan dunia usaha.
·
Mulailah Jujur dalam berusaha, dan bertekadlah bahwa
bekerja secara Jujur lebih besar makna dan manfaatnya dari pada bekerja secara
semena mena dan selalu mencari orang lain untuk dilemahkan dan dikuasai,
·
Mengikuti ritual keagamaan serta
semua aturan agama tidak menjadi jaminan kepada seseorang untuk berbuat
baik. Dari tempat yang paling suci pun bisa
muncul kejahatan dan ketidak jujuran. Lanai
lit si benar sada pe lang.
Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin
Ginting
Komentar