Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

Konsekwensi Paling Mengerikan Dari Prilaku Tidak Jujur


Bimbingan PJJ   5  Mei  sd  11 Mey   2019 :
 Bujur Ibas Berusaha


Ogen  Amos 8 : 4-6

Entrepreneurship  :   Palas Spiritualitas

Nas Amos 8  : 4 – 6

8:4 Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini

8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?



Fakta

1.     Melalui Nabi Amos Allah Bapa berbicara kepada kelompok orang yang  “menginjak injak orang miskin” dan  yang membinasakan orang sengsara , serta kepada kelompok orang yang selalu berfikir untuk menjual dan mencari uang.

2.     Gambaran akan kejahatan orang ini sangat jelas dan terang benderang disampaikan TUhan, untuk menyatakan bahwa Mata Tuhan tidak tertutup dan melihat semua perbuatan mereka.
a.     Menginjak injak orang miskin
b.     Membinasakan orang sengsara
c.      Yang selalu mengejar ngejar waktu, bahkan merasa hari Sabat pun terlalu lama
d.     Orang terbiasa menawarkan terigu dengan mengecilkan efe (gantang ukuran)
e.     Membesarkan syikal
f.       Merekayasa timbangan untuk keuntungan diri
g.     Membeli orang lemah karena uang
h.     Menjadikan orang miskin budak karena harga sepasang kasut (sandal)
i.       Menjual terigu rongsokan.

3.     Tuhan mengatakan bahwa Dia tidak akan pernah lupa akan semua perbuatan jahat mereka.

4.     Pada ayat sebelum nya dikatakan bahwa Kesudahan Sudah Datang kepada UmatNya Israel, dan Tuhan menegaskan dengan Perkataan : Aku tidak akan memaafkannya lagi.



Makna

1.     Manusia cenderung berbuat dosa dan menjauh dari Tuhan ketikan dia hidup dan berusaha.

2.     Ritual keagamaan dan mengikuti aturan hari Sabat, tidak menutup keinginan untuk melakukan perbuatan yang membuat Tuhan MURKA

3.     Ada banyak sekali kesalahan dan perbuatan dosa yang muncul jika dalam hidup dan berusaha TIDAK ADA Keinginan untuk memuliakan Tuhan dan berlaku jujur

4.     Bahkan gambaran kejahatan melewati  prinsip untung rugi, dan menuju kepada usaha untuk menguasai kehidupan orang lain.

5.     Ada bentuk kejahatan yang digambarkan tadi bahwa sengaja meminjamkan uang kepada seseroang yang TIDAK akan mampu mengembalikan pinjaman.

6.     Di Jaman modern ini pun gencar sekali upaya pihak lain untuk meguasai kehidupan orang lain. 

7.     Ketidak jujuran ternyata dapat mengakibatkan kejahatan secara berlipat lipat.

8.     Status menjadi umat pilihan, status sebagai penguasa agama dan spiritualitas TIDAK menjadi jaminan sesorang akan selalu berbuat baik. Harus ada upaya ekstra dan bertindak secara total dalam menjunjung kejujuran 

9.     Ada Konsekwensi yang sangat mengerikan secara spiritual bagi para pelaku ketidak jujuran.

10.  Jadikan Kejujuran dan Takut akan TUhan menjadi prinsip dan filosofi kewirausahaan yang dijalankan. 




Pengkenaina

·        Melalui PJJ dan seluruh PA PA diharapkan muncul pemahaman dan keyakinan bahwa kejujuran membawa dampak lebih langgeng dan sukacita daripada perbuatan Tidak Jujur.  Memang dalam jangka pendek, ketidak jujuran seolah menawarkan keuntungan yang lebih besar dan lebih  mudah 

·        Muncullah hendaknya dalam kesadaran bahwa kejujuran pasti menang suatu saat, meskipun terbukti saat ini orag yang tidak takut kepada TUhan yang memenangkan dunia usaha.

·        Mulailah  Jujur dalam berusaha, dan bertekadlah  bahwa bekerja secara Jujur lebih besar makna dan manfaatnya dari pada bekerja secara semena mena dan selalu mencari orang lain untuk dilemahkan dan dikuasai,

·        Mengikuti ritual keagamaan serta semua aturan agama tidak menjadi jaminan kepada seseorang untuk berbuat baik.  Dari tempat yang paling suci pun bisa muncul kejahatan dan ketidak jujuran.  Lanai lit si benar sada pe lang.

Bujur ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025