Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Motivasi Surga Versus Motivasi Strategis

Motivasi strategis yang saya maksud kan disini adalah motivasi  yang tidak terang benderang  kemana arahnya.  Bisa saja yang dilakukan A dengan maksud B.  Atau yang dilakukan C tapi maksudnya kembali ke A.  Yang tahu hanyalah pelakunya saja.


Dan biasanya motivasi strategis ini hanya dapat dilakukan oleh orang orang yang kedudukannya tinggi, berpengalaman, punya jaringan yang luas, serta berani melakukan hal hal  bertentangan dengan nurani banyak orang.


Itulah yang terfikir dalam benak saya, saat membaca laporan majalah Tempo edisi terbaru, Edisi 28 Januari – 3 Februari 2013,  pada halaman 40 dan 41 dengan judul “Jejak Tiopan Di Gereja Yasmin”.  Tiopan adalah bagian nama dari Tiopan Bernhard Silalahi yang lebih terkenal dengan nama TB Silalahi. TB Silalahi merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden,  yang meringankan langkahnyanya untuk ikut mencari penyelesaian atas kasus gereja Yasmin di Bogor pada pe nghujung tahun 2012 kemarin.




TB Silalahi dituliskan dalam Tempo berinisiatif atas nama pribadinya, untuk mencoba mencari solusi atas gereja Yasmin di Bogor yang sudah bertahun tahun tidak mendapat penyelesaian.  Mungkin saja inisiatif Pak Tebe (nama panggilan beliau dikalangan orang Batak) muncul untuk menangkis tuduhan bahwa Presiden  SBY seolah melakukan kebijakan pembiaran terhadap kasus Yasmin yang kedudukannya sudah dimenangkan oleh Mahkamah Agung Negara republik Indonesia.


Apa yang dilakukan oleh Pak Tebe adalah mulai dari menghubungi PGI sebagai wadah tertinggi gereja gereja Protestan di Indonesia yang juga memayungi keberadaan Gereja GKI Yasmin.  Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Tebe untuk mencari titik temu agar ada kesamaan pandangan antara GKI Yasmin dengan Walikota Bogor, Diani Budiarto.  Beberapa langkah yang nampaknya strategis karena melibatkan beberapa orang penting dan lembaga gereja tertinggi.  Namun sayangnya pihak gereja Yasmin sendiri tidak pernah sekali pun diundang.


Belakangan gerakan Pak Tebe   menimbulkan persepsi yang kurang baik bagi pengurus gereja GKI Yasmin sendiri yang pada saat ini mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan ketua Sinodenya sendiri.  Adalah Juru Bicara Gereja GKI Yasmin, Bona Sigalingging yang dikutip Tempo melaporkan terciumnya bau tak sedap dari  strategis Pak Tebe. Bona mengatakan bahwa ada arah penyelesaian seperti kasus  HKBP Ciketing, yaitu direlokasi ke tempat lain.


Usulan relokasi ini sudah sering dilontarkan oleh beberapa pihak, namun semuanya ditolak oleh pihak GKI Yasmin, karena  menurut mereka tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.  Sebab Mahkamah Agung sudah memenangkan GKI Yasmin, berarti negara secara  hukum sudah menyetujui ijin gereja Yasmin.




Jadi jika usulan Pak Tebe hanya mendorong GKI Yasmin agar mau dan bersedia direlokasi, tentu ini hanya kemenangan sepihak saja.  Bukan pendekatan win win, melainkan hanyalah win lose.  Kalau GKI Yasmin direlokasi maka akan muncul istilah kampung Islam dan Kampung kristen ujar Pdt Gomar Gultom, Sekretaris Umum PGI.  Nampaknya sampai disini upaya Pak Tebe sudah diketahui dan mendapat tantangan.



Apakah Pak Tebe akan berhenti sampai disini atau terus berusaha mencari sampai solusi win win benar benar ada , perlu kita nantikan bersama sama.  Namun saya mengambil kesimpulan jika Pak Tebe berhenti sampai disini maka benar lah motivasinya hanya motivasi strategis.  Bukan Motivasi surga.  Sebab Motivasi Surga adalah motivasi yang menempuh  jalan damai dan keteguhan hati.  Motivasi surga tidak akan berhenti, karena alasan dan tujuannya menyatu yaitu  memuliakan Tuhan dan menjalankan kebenaran.


Umat Kristiani di Indonesia  menginginkan agar Pak Tebe yang berkali kali menjadi ketua umum panitia natal secara nasional, benar benar  mempraktekkan apa yang dia ucapkan bahwa keterlibatannya dalam kasus Yasmin adalah inisiatif pribadinya.  Tentu Pak Tebe pun ingin agar motivasi Surga lah yang nyata, dan GKI Yasmin mendapat penyelesaian yang sebaik baiknya.



Tentu kasihan sekali jemaat  GKI  Yasmin dan Jemaat HKBP Filadelfia Tambun Bekasi, yang sampai saat ini berkebaktian di jalanan di depan Istana negara, karena tempat ibadah mereka yang sudah disahkan haknya oleh Mahkamah Agung tidak bisa mereka pergunakan.



Lagipula hari ini beredar sms dari Kupang, NTT tempat Persekutuan Gereja  Gereja sedang melakukan musyawarah yang mendukung sepenuhnya perjuangan GKI Yasmin. “ Hampir Semua peserta MPL  turut mempertahankan perjuangan GKI Yasmin”, antara lain bunyi sms dari salah seorang peserta. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025