Motivasi strategis yang saya maksud kan disini adalah motivasi yang tidak terang benderang kemana arahnya. Bisa saja yang dilakukan A dengan maksud B. Atau yang dilakukan C tapi maksudnya kembali ke A. Yang tahu hanyalah pelakunya saja.
Dan biasanya motivasi strategis ini hanya dapat dilakukan oleh orang orang yang kedudukannya tinggi, berpengalaman, punya jaringan yang luas, serta berani melakukan hal hal bertentangan dengan nurani banyak orang.
Itulah yang terfikir dalam benak saya, saat membaca laporan majalah Tempo edisi terbaru, Edisi 28 Januari – 3 Februari 2013, pada halaman 40 dan 41 dengan judul “Jejak Tiopan Di Gereja Yasmin”. Tiopan adalah bagian nama dari Tiopan Bernhard Silalahi yang lebih terkenal dengan nama TB Silalahi. TB Silalahi merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, yang meringankan langkahnyanya untuk ikut mencari penyelesaian atas kasus gereja Yasmin di Bogor pada pe nghujung tahun 2012 kemarin.
TB Silalahi dituliskan dalam Tempo berinisiatif atas nama pribadinya, untuk mencoba mencari solusi atas gereja Yasmin di Bogor yang sudah bertahun tahun tidak mendapat penyelesaian. Mungkin saja inisiatif Pak Tebe (nama panggilan beliau dikalangan orang Batak) muncul untuk menangkis tuduhan bahwa Presiden SBY seolah melakukan kebijakan pembiaran terhadap kasus Yasmin yang kedudukannya sudah dimenangkan oleh Mahkamah Agung Negara republik Indonesia.
Apa yang dilakukan oleh Pak Tebe adalah mulai dari menghubungi PGI sebagai wadah tertinggi gereja gereja Protestan di Indonesia yang juga memayungi keberadaan Gereja GKI Yasmin. Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Tebe untuk mencari titik temu agar ada kesamaan pandangan antara GKI Yasmin dengan Walikota Bogor, Diani Budiarto. Beberapa langkah yang nampaknya strategis karena melibatkan beberapa orang penting dan lembaga gereja tertinggi. Namun sayangnya pihak gereja Yasmin sendiri tidak pernah sekali pun diundang.
Belakangan gerakan Pak Tebe menimbulkan persepsi yang kurang baik bagi pengurus gereja GKI Yasmin sendiri yang pada saat ini mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan ketua Sinodenya sendiri. Adalah Juru Bicara Gereja GKI Yasmin, Bona Sigalingging yang dikutip Tempo melaporkan terciumnya bau tak sedap dari strategis Pak Tebe. Bona mengatakan bahwa ada arah penyelesaian seperti kasus HKBP Ciketing, yaitu direlokasi ke tempat lain.
Usulan relokasi ini sudah sering dilontarkan oleh beberapa pihak, namun semuanya ditolak oleh pihak GKI Yasmin, karena menurut mereka tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebab Mahkamah Agung sudah memenangkan GKI Yasmin, berarti negara secara hukum sudah menyetujui ijin gereja Yasmin.
Jadi jika usulan Pak Tebe hanya mendorong GKI Yasmin agar mau dan bersedia direlokasi, tentu ini hanya kemenangan sepihak saja. Bukan pendekatan win win, melainkan hanyalah win lose. Kalau GKI Yasmin direlokasi maka akan muncul istilah kampung Islam dan Kampung kristen ujar Pdt Gomar Gultom, Sekretaris Umum PGI. Nampaknya sampai disini upaya Pak Tebe sudah diketahui dan mendapat tantangan.
Apakah Pak Tebe akan berhenti sampai disini atau terus berusaha mencari sampai solusi win win benar benar ada , perlu kita nantikan bersama sama. Namun saya mengambil kesimpulan jika Pak Tebe berhenti sampai disini maka benar lah motivasinya hanya motivasi strategis. Bukan Motivasi surga. Sebab Motivasi Surga adalah motivasi yang menempuh jalan damai dan keteguhan hati. Motivasi surga tidak akan berhenti, karena alasan dan tujuannya menyatu yaitu memuliakan Tuhan dan menjalankan kebenaran.
Umat Kristiani di Indonesia menginginkan agar Pak Tebe yang berkali kali menjadi ketua umum panitia natal secara nasional, benar benar mempraktekkan apa yang dia ucapkan bahwa keterlibatannya dalam kasus Yasmin adalah inisiatif pribadinya. Tentu Pak Tebe pun ingin agar motivasi Surga lah yang nyata, dan GKI Yasmin mendapat penyelesaian yang sebaik baiknya.
Tentu kasihan sekali jemaat GKI Yasmin dan Jemaat HKBP Filadelfia Tambun Bekasi, yang sampai saat ini berkebaktian di jalanan di depan Istana negara, karena tempat ibadah mereka yang sudah disahkan haknya oleh Mahkamah Agung tidak bisa mereka pergunakan.
Lagipula hari ini beredar sms dari Kupang, NTT tempat Persekutuan Gereja Gereja sedang melakukan musyawarah yang mendukung sepenuhnya perjuangan GKI Yasmin. “ Hampir Semua peserta MPL turut mempertahankan perjuangan GKI Yasmin”, antara lain bunyi sms dari salah seorang peserta.
Komentar