Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

Gambar
  Thema : Ciptakan Perdamaian Dengan Sepenuh Hati (Bulatken Ukur Erbahan Perdamaian) Nas Alkitab: Masmur 34:12-15 I. FAKTA Penulis Mazmur 34, yang diyakini adalah Daud, menguraikan beberapa prinsip penting terkait kehidupan yang damai dan penuh berkat: Keinginan akan hidup panjang dan menikmati kebaikan Setiap manusia pada dasarnya memiliki keinginan alami untuk hidup panjang dan menikmati hal-hal yang baik. Ini mencerminkan kebutuhan dasar manusia akan kesejahteraan dan kebahagiaan. Menjaga lidah terhadap yang jahat dan bibir dari ucapan menipu Perkataan memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia. Kata-kata yang jahat, menipu, atau memecah belah akan menimbulkan kehancuran baik secara pribadi maupun dalam komunitas. Menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik Perdamaian tidak hanya terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan upaya aktif untuk menghindari kejahatan dan secara sadar melakukan kebaikan. Mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya Perd...

Khotbah Terindah

Apa kriteria khotbah yang indah.  Adakah dituliskan dalam Alkitab tentang khotbah terindah? Kalau ada siapa pengkhotbah terindah itu?


Tidak banyak dalam Alkitab ada keterangan mengenai khotbah terindah, namun kalaupun ada pengkhotah terindah itu tidak lain dan tidak bukan adalah “Si Khotbah” itu sendiri. Bukan pengkhotbah tapi Si Khotbah.


Pengkhotbah adalah orang yang mengkhotbahkan suatu Firman.  Tapi Si Khotbah lebih mengacu kepada Firman itu sendiri.  SI Khotbah itu adalah Firman, dan Firman itu adalah sebuah Pribadi atau lebih tepat Seorang pribadi.  Jadi Khotbah yang indah tercapai jika ada kesatuan  yang sangat agung antara Sikhotbah/Firman, Pengkhotbah dan Yesus Kristus.



Khotbah menjadi Indah kalau Firman,  diberitakan oleh Pengkhotbah yang benar benar disetujui oleh Jesus Kristus.  Tentu saja yang pasti disetujui secara mutlak untuk berkhotbah tentang FirmanNya adalah diriNya sendiri yaitu Yesus Kristus.  Apa maksudnya?

Maksudnya adalah tertulis di dalam Lukas 4 : 21, ketika Yesus mengatakan “Pada hari ini genaplah Nas ini sewaktu kamu mendengarnya”.

Lalu ditegaskan pada  Lukas 4 : 22 : Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya....



Khotbah yang indah adalah khotbah menggenapi Nas, atau menggenapi Firman. Jika Firman itu telah menjadi manusia, dan manusia yang dari Firman itu adalah Yesus Kristus, maka  ketika Yesus berkhotbah maka Dia mengkhotbahkan diriNya.  Pada titik ini lah menyatu antara Si Khobtah dengan Firman dengan Yesus Kristus.   Siapakah yang dapat berkhotbah lebih indah dari Yesus Kristus?  Jawabnya sudah pasti tidak ada.  Bukan Musa, bukan Paulus, bukan Petrus, bukan Daniel, bukan Nehemia, bukan Martin Luther, bukan Rick Warren, bukan Gilbert Lumondong, bukan Pariaji, bukan pendeta runggun, bukan Ketua Moderamen, bukan Paus dan bukan pertua atau pendeta. 


Tapi manusia akan mampu berkhotbah dengan baik dan indah jika dia  menyatu dengan Firman, dan menyatu dengan Yesus Kristus.  Menyatu dengah Firman tentu saja dia atau hidupnya menggenapi Firman.  Atau sesuai dengan Firman.  Artinya jika dia menkhotbah bahwa Firman mengajarkan kejujuran, maka dirinya sendiri harus terlebih dahulu mempraktekkan kejujuran, sehingga dia menggenapi Firman yang dikhotbahkan.

Atau kalau dia mengatakan jangan khawatir, atau selalu bersyukur, maka dirinya harus dilihat oleh jemaat nya terlebih dahulu tidak khawatir, dan selalu bersykur.  Inilah syarat pertama khotbah yang indah.


Syarat kedua, setiap khotbah harus menyatu dengan Yesus Kristus.  Artinya hidupnya secara keseluruhan percaya, beriman kepada Yesus Kristus serta selalu dipimpin oleh Yesus Kristus.  Yesus Kristus saat ini hadir dalam bentuk Roh Kudus, supaya Dia dapat hadir melewati dimensi ruang dan waktu.  Maksudnya dapat hadir pada saat bersamaan di Medan dan Bekasi, di Jakarta dan New York,  di Surabaya dengan Bahorok dan segala tempat.

Semua khotbah yang disampaikan dengan dua syarat tadi adalah khotbah yang Indah.  Karena pasti jemaat atau manusia yang mendengat khotbah itu akan berespon, wah benar sekali yang dia katakan dan aku merasa mengerti serta masalahku memunyai solusi.

Siapa yang dapat berkhotbah dengan indah?  Siapa pun, semua pengkhotbah yang hidupnya sesuai dengan Firman, dan saat berkhotbah dipimpin oleh Roh Kudus pasti khotbahnya Indah dan akhinya membangun jemaat.  Mother Theresa, Pertua, Diaken, Pendeta atau siapa saja yang berkhotbah dengan cara ini adalah berkhotbah dengan indah.



Jika dia tidak mampu mempraktekkan kehidupan sehari harinya sesuai dengan Firman yang dia sampaikan, serta saat berkhotbah tidak dipimpin oleh Roh Kudus maka khotbahnya pasti tidak indah, bahkan dangkal dan buruk.  Sebenarnya dia itu bukan berkhotbah namun hanyalah sebuah pidato.   Kalau hanya pidato tidak akan mampu membangun iman jemaat, paling paling hanya sebuah hiburan.  Itupun kalau dapat menghibur.  Jika khotbah tidak dipersiapkan dengan praktek hidup sesuai Firman,  serta tidak  memohon pimpinan Roh Kudus, pastilah hanya sebuah pidato yang buruk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024